• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Direvisi, Diperkirakan -4,3%

Revisi proyeksi dilakukan karena penurunan kinerja yang dalam dari berbagai sektor ekonomi strategis
16 Juli 2020 , 10:45
Aktivitas jual beli di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020).?Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan akibat dari pandemi COVID-19, terlihat adanya penurunan daya beli masyarakat maupun melemahnya transaksi dagang di pasar rakyat dan ritel modern. Dari pemantauan di 285 Kabupaten dan Kota terjadi penurunan jumlah pedagang di pasar rakyat sekitar 29 persen, lalu omzet pedagang pun turun sebesar 39 persen. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Aktivitas jual beli di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/5/2020).?Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan akibat dari pandemi COVID-19, terlihat adanya penurunan daya beli masyarakat maupun melemahnya transaksi dagang di pasar rakyat dan ritel modern. Dari pemantauan di 285 Kabupaten dan Kota terjadi penurunan jumlah pedagang di pasar rakyat sekitar 29 persen, lalu omzet pedagang pun turun sebesar 39 persen. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

JAKARTA – Pemerintah kembali merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kali ini, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2020.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kontraksi akan berada pada kisaran -3,5% sampai -5,1%, atau lebih dalam dibandingkan perkiraan sebelumnya yang hanya mencapai -3,8%.

"Titik poinnya sekarang kita ada di -4,3%," kata dia saat di kawasan kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (15/8).

Sri Mulyani mengatakan, revisi tersebut disebabkan penurunan kinerja yang cukup dalam dari sektor perdagangan, perindustrian, pertambangan, hingga transportasi.

Untuk diketahui, pada kuartal I perekonomian Indonesia masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 19,98%; diikuti oleh perdagangan sebesar 13,20%; pertanian sebesar 12,84 %; dan konstruksi sebesar 10,70%. Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 56,72%.

Sementara itu, sektor transportasi terpukul pandemi juga masih belum membaik. Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Mei 2020 sebanyak 87.000 orang atau turun 89,62% dibanding April 2020.

Jika diakumulasikan, selama Januari–Mei 2020 jumlah penumpang domestik hanya sebanyak 17,6 juta orang atau turun 40,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, untuk jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 55% menjadi 11.700 orang dibandingkan bulan April.

Secara kumulatif, Januari-Mei 2020 jumlah penumpang internasional hanya sebanyak 3,4 juta orang atau turun 53,76% dibanding periode yang sama tahun 2019

"Transportasi itu ternyata walaupun sudah ada relaksasi tidak pulih karena orang tidak melakukan traveling, meskipun sudah terjadi masih sangat kecil sekali pemulihannya," kata Sri Mulyani.

Untuk itu, ia berharap pada kuartal ketiga akan mengejar pertumbuhan ekonomi ke arah positif. Menurut dia, saat ini sudah menunjukkan adanya titik balik pertumbuhan ekonomi.

"Namun titik baliknya ini kita ingin akselerasi itulah yang menjadi fokus perhatian bapak presiden. Belanja dari k/l, belanja dari daerah, perbankan, sektor keuangan, dan sektor korporasi semuanya bisa kembali," ucap dia.

Sebelumnya, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah kepada Validnews, Selasa (14/7) mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II berada pada kisaran -5%.

“Kuartal II/2020, kami perkirakan ekonomi Indonesia terkontraksi 5% karena konsumsi dan investasi tertekan. Keduanya memiliki porsi 80% pada PDB,” kata dia.

Sebelumnya, kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II akan terkontraksi.

Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani mengatakan pertumbuhan ekonomi akan terkontraksi -4% hingga -6%. Menurut dia, hal tersebut dipengaruhi dari lemahnya penyerapan anggaran penanganan pandemi covid-19.

Tak hanya itu, ia juga memaparkan kontraksi juga disebabkan menurunnya kinerja konsumsi dan investasi. (Rheza Alfian)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

OJK Sebut Pertumbuhan Emiten Luar Biasa

  • 09 April 2021 , 17:15
Ekonomi

Pemerintah Makin Pede Kuartal II/2021 Tembus 7-8%

  • 08 April 2021 , 12:36
Ekonomi

Proyeksi Terbaru IMF Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Urutan 4 di ASEAN-5

  • 07 April 2021 , 16:02

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Napas Panjang Ahli Pemberdayaan


  • Terbaru

Legislator Harap IE-CEPA Perkuat Kinerja Ekspor Nasional
10 April 2021 , 18:00

Legislator juga berharap kerja sama dengan negara-negara EFTA ini bisa segera membantu persoalan ekspor kelapa sawit Indonesia

Pemuda dan Bujukan ‘Syurga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

Tips Dekorasi Ruangan Agar Lebih Meriah Sambut Ramadan
10 April 2021 , 17:58

Sebelum pandemi, tema nuansa Timur Tengah seperti 1001 malam hingga Arabian Nights mewarnai setiap rumah dan proyek

Pemuda dan Bujukan ‘Syurga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

PELUANG USAHA

Masih Ada Sinar Jadi Tukang Gambar
09 April 2021 , 21:00

Profesi ‘Tukang Gambar’ handmade pada era download dan repost masih punya peluang besar. Banyak orang yang mulai kembali melirik manual illustration, sejak 2017 hingga saat ini

Pencegahan Menyusut, Teror Berlanjut
08 April 2021 , 21:00

Program deradikalisasi mantan napi terorisme di luar lapas, tak sebaik yang dilakukan di dalam lapas. Padahal, BNPT sendiri kewalahan untuk mencegah penyebaran paham radikal melalui internet

Menjaga Yang Pernah Tersesat Dengan Pundi Kuat
06 April 2021 , 21:00

Kesulitan ekonomi kerap menggiring mantan narapidana teroris (napiter) untuk kembali ke jalan yang salah

Tugas Berat Di Tanah Pusara
05 April 2021 , 21:00

Penggali kubur sering kali menjadi pelampiasan emosi keluarga jenazah covid-19

Wajah Kekinian Film Kita
03 April 2021 , 18:00

Kejayaan film Indonesia diyakini bisa berulang

Film Nasional Di Titik Nadir
01 April 2021 , 21:00

Pandemi covid-19 membuat masalah yang selama ini terjadi di industri perfilman nasional menjadi lebih parah

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.