- Ekonomi
Penurunan Harga Emas Terhenti Data Pengangguran AS
26 November 2020 , 10:55

JAKARTA – Harga emas Antam mengakhiri penurunan sejak awal pekan. Pada Kamis (26/11), harga tak beranjak dari hari sebelumnya di level Rp953.000/gram. Begitu pula harga pembelian kembali atau buyback yang tetap di titik Rp829.000/gram.
Tiap gram emas Antam pada Senin (23/11) dihargai Rp977.000, lalu anjlok sebesar Rp16.000 menjadi Rp961.000/gram pada Selasa (24/11). Emas kembali anjlok Rp24.000 menjadi Rp953.000/gram pada Rabu (25/11).
Adapun titik tertinggi sepanjang masa emas Antam adalah di level Rp1.058.000/gram pada Rabu (19/8).
Harga emas Antam di Pegadaian hari ini masih belum tersedia. Sementara, harga emas cetakan UBS berada di level Rp931.000/gram.
Di pasar global, harga emas bertahan relatif stabil pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB. Klaim pengangguran AS yang naik tak terduga, menyebabkan reli di Wall Street dan penurunan tajam harga emas terhenti.
Dilansir dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, naik tipis US$0,9 atau 0,05% menjadi US$1.805,50 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (24/11/2020), emas berjangka anjlok US$33,2 atau 1,81% menjadi US$1.804,60.
Emas berjangka juga terperosok US$34,6 atau 1,85% menjadi US$1.837,80 pada Senin (23/11/2020). Akhir pekan lalu, harga emas sempat terangkat US$10,9 dolar AS atau 0,59% menjadi US$1.872,40 pada Jumat (20/11/2020.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara itu minggu lalu, meningkat menjadi 778.000 dari 748.000 pada minggu sebelumnya.
Analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff menyebut data pengangguran mendukung penguatan harga emas. "Terdapat anggapan kita masih memiliki periode yang sangat suram di depan sebelum kita melewati pandemi ini," katanya.
Kenaikan mengejutkan dalam klaim pengangguran mingguan di tengah lonjakan infeksi covid-19 mengurangi selera risiko investor, dan menghentikan rekor reli di Wall Street yang dipicu oleh harapan atas vaksin.
Aset aman emas telah turun hampir US$160 dolar AS sejak kabar vaksin covid-19 yang menjanjikan dari Pfizer muncul. Vaksin meningkatkan harapan investor ekonomi bakal rebound dengan cepat sehingga investor melirik aset-aset berisiko.
Sementara itu, para bankir bank sentral AS setuju pembelian aset guna menyediakan akomodasi bagi ekonomi setelah kondisi pasar stabil. Hal tersebut tercantum dalam risalah pertemuan Federal Reserve pada 4–5 November yang dirilis pada Rabu (24/11/2020).
Beberapa anggota Komite Pasar Terbuka Federal mengatakan, mereka memperkirakan Fed pada akhirnya memperpanjang jatuh tempo obligasi yang dibeli.
Emas cenderung mendapat keuntungan dari kucuran stimulus yang luas dari bank sentral, lantaran dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 6,2 sen atau 0,27% menjadi US$23,362 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$11,5 atau 1,2% menjadi US$969,8 per ounce. (Fin Harini)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN