- Megapolitan
Pengaspalan Monas Untuk Formula E dimulai Bulan Depan
14 Februari 2020 , 13:35

JAKARTA – Proses pengaspalan Monumen Nasional (Monas) untuk penyelenggaraan balap Formula E akan dimulai bulan depan. Pengaspalan dilakukan lebih cepat dibanding infrastruktur lainnya karena uji coba akan dilakukan dua bulan penyelenggaraan Formula E tanggal 6 Juni 2020.
"Pengaspalan mulai bulan depan karena diharapkan 2 bulan sebelum dipakai lomba, itu aspalnya harus sudah jadi, biar kering, dilalui kendaraan umum dulu," ungkap Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang juga Chairman Organizing Committee (OC) Jakarta E-Prix, Dwi Wahyu Daryoto, Jumat (14/2).
Dwi menyatakan, aspal yang digunakan untuk melapisi cobblestone atau batu alam di area dalam Monas akan mengikuti standar yang ditentukan Formula E Operation (FEO) yang menentukan kualitas infrastruktur. Diketahui setiap ajang balap memiliki standar pengaspalan yang berbeda. Pengaspalan untuk Formula 1 berbeda dengan pengaspalan Formula 2 atau Formula 3, dan seluruhnya berbeda dengan Formula E.
Dwi menegaskan, aspal yang digunakan nantinya akan bisa dibongkar supaya batu alam tidak rusak. Lagipula, kata Dwi, tidak masalah jika aspal tidak dibongkar. Itu karena cobblestone bukan resapan dan terdapat semen di bawahnya.
"(Aspal) bisa dibongkar, tetapi kalau tidak dibongkar juga tidak apa-apa karena cobblestone itu kan bukan resapan, di bawahnya kan ada semen. Kalau kamu pakai kursi roda di cobblestone tidak ramah lingkungan," jelasnya.
Namun demikian, Dwi tidak menegaskan dengan jelas jenis aspal yang akan digunakan. Ia hanya menyatakan spesifikasi aspal tergantung pada keputusan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
"Bisa permanen, bisa yang dibongkar tergantung kebijakan Dinas Kebudayaan," ucapnya.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur untuk penyelenggaraan Formula E belum akan dilakukan bulan depan. Pasalnya, infrastruktur seperti garasi dan pembatas jalan dibuat portable. Dwi mengatakan, pembatas jalan sudah mulai dicetak. Ia memprediksi seminggu lagi pembatas jalan sudah bisa dipasang.
Sementara itu, anggota DPRD Komisi B Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak meminta Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mencabut rekomendasi Formula E di Monas. Menurutnya, Formula E sudah cacat sejak awal karena tanpa pembahasan mendalam di DPRD dan pihak terkait. Persetujuan Kemensetneg dirasa terlalu mendadak di tengah polemik yang tengah terjadi.
"Surat pertimbangan dikeluarkannya rekomendasi ini adalah surat gubernur yang menyatakan adanya rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) dibantah oleh ketuanya langsung. Surat gubernur ini adalah cacat administrasi dan cacat hukum," ucap Gilbert.
Dengan begitu, menurut Gilbert, surat Mensetneg tersebut harus dicabut. Terlepas dari itu, rencana Formula E di Monas juga tidak ramah lingkungan dan bertentangan dengan alasan penyelenggaraannya. Menutupi cobblestone dengan aspal hotmix akan membuat banjir semakin berat di kawasan Monas dan Istana.
"Membongkar hotmix juga akan merusak cobblestone, artinya biaya lagi atau proyek baru untuk mengganti cobblestone. Butuh saluran drainase di dekat lajur sirkuit untuk mencegah dampak banjir. Artinya itu mengubah Monas dan bertentangan dengan Perpres Nomor 55 Tahun 1995." pungkasnya. (Yanurisa Ananta)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN