• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Megapolitan

Pengaspalan Monas Untuk Formula E dimulai Bulan Depan

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) diminta cabut rekomendasi Formula E di Monas
14 Februari 2020 , 13:35
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. twitter@aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) melihat mobil listrik di lintasan balap Formula E di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. twitter@aniesbaswedan

JAKARTA – Proses pengaspalan Monumen Nasional (Monas) untuk penyelenggaraan balap Formula E akan dimulai bulan depan. Pengaspalan dilakukan lebih cepat dibanding infrastruktur lainnya karena uji coba akan dilakukan dua bulan penyelenggaraan Formula E tanggal 6 Juni 2020.

"Pengaspalan mulai bulan depan karena diharapkan 2 bulan sebelum dipakai lomba, itu aspalnya harus sudah jadi, biar kering, dilalui kendaraan umum dulu," ungkap Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang juga Chairman Organizing Committee (OC) Jakarta E-Prix, Dwi Wahyu Daryoto, Jumat (14/2).

Dwi menyatakan, aspal yang digunakan untuk melapisi cobblestone atau batu alam di area dalam Monas akan mengikuti standar yang ditentukan Formula E Operation (FEO) yang menentukan kualitas infrastruktur. Diketahui setiap ajang balap memiliki standar pengaspalan yang berbeda. Pengaspalan untuk Formula 1 berbeda dengan pengaspalan Formula 2 atau Formula 3, dan seluruhnya berbeda dengan Formula E.

Dwi menegaskan, aspal yang digunakan nantinya akan bisa dibongkar supaya batu alam tidak rusak. Lagipula, kata Dwi, tidak masalah jika aspal tidak dibongkar. Itu karena cobblestone bukan resapan dan terdapat semen di bawahnya.

"(Aspal) bisa dibongkar, tetapi kalau tidak dibongkar juga tidak apa-apa karena cobblestone itu kan bukan resapan, di bawahnya kan ada semen. Kalau kamu pakai kursi roda di cobblestone tidak ramah lingkungan," jelasnya.

Namun demikian, Dwi tidak menegaskan dengan jelas jenis aspal yang akan digunakan. Ia hanya menyatakan spesifikasi aspal tergantung pada keputusan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

"Bisa permanen, bisa yang dibongkar tergantung kebijakan Dinas Kebudayaan," ucapnya.

Sementara itu, pembangunan infrastruktur untuk penyelenggaraan Formula E belum akan dilakukan bulan depan. Pasalnya, infrastruktur seperti garasi dan pembatas jalan dibuat portable. Dwi mengatakan, pembatas jalan sudah mulai dicetak. Ia memprediksi seminggu lagi pembatas jalan sudah bisa dipasang.

Sementara itu, anggota DPRD Komisi B Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak meminta Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mencabut rekomendasi Formula E di Monas. Menurutnya, Formula E sudah cacat sejak awal karena tanpa pembahasan mendalam di DPRD dan pihak terkait. Persetujuan Kemensetneg dirasa terlalu mendadak di tengah polemik yang tengah terjadi.

"Surat pertimbangan dikeluarkannya rekomendasi ini adalah surat gubernur yang menyatakan adanya rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) dibantah oleh ketuanya langsung. Surat gubernur ini adalah cacat administrasi dan cacat hukum," ucap Gilbert.

Dengan begitu, menurut Gilbert, surat Mensetneg tersebut harus dicabut. Terlepas dari itu, rencana Formula E di Monas juga tidak ramah lingkungan dan bertentangan dengan alasan penyelenggaraannya. Menutupi cobblestone dengan aspal hotmix akan membuat banjir semakin berat di kawasan Monas dan Istana.

"Membongkar hotmix juga akan merusak cobblestone, artinya biaya lagi atau proyek baru untuk mengganti cobblestone. Butuh saluran drainase di dekat lajur sirkuit untuk mencegah dampak banjir. Artinya itu mengubah Monas dan bertentangan dengan Perpres Nomor 55 Tahun 1995." pungkasnya. (Yanurisa Ananta)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Ratusan WN China Masuk Indonesia Sesuai Aturan

  • 25 Januari 2021 , 17:27
Kultura

Pemanfaatan Drone Untuk Membuat Peta Dasar Geospasial

  • 22 Januari 2021 , 12:18
Ekonomi

Perkembangan dan Inovasi Brand Otomotif di Masa Pandemi

  • 21 Januari 2021 , 21:00

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Pemerintah Bertekad Kembalikan Kejayaan Produk Keramik Indonesia
25 Januari 2021 , 21:00

Target ini perlu ditopang dengan kebijakan strategis, diantaranya melalui program substitusi impor 35% pada 2022

Mendagri Minta Pemda Monitoring KIPI
25 Januari 2021 , 21:00

Efek samping bisa terjadi. Kekebalan komunitas tetap harus terbentuk

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.