• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

Penanganan Stunting Jangan Terabaikan Karena Pandemi

Stunting tidak ada obatnya, namun dapat dicegah melalui asupan gizi yang baik sejak dalam kandungan
20 Juli 2020 , 13:04
Bidan (kanan) memberikan imunisasi polio pada bayi usia dua bulan di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (18/01/2020). Salah satu langkah guna mewujudkan capaian utama pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat sekaligus salah satu pencegahan stunting (pertumbuhan bayi dengan tubuh pendek karena kurang asupan gizi) diantaranya adalah perluasan dan pemerataan cakupan imunisasi dasar lengkap. ANTARAFOTO/Saiful Bahri
Bidan (kanan) memberikan imunisasi polio pada bayi usia dua bulan di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (18/01/2020). Salah satu langkah guna mewujudkan capaian utama pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat sekaligus salah satu pencegahan stunting (pertumbuhan bayi dengan tubuh pendek karena kurang asupan gizi) diantaranya adalah perluasan dan pemerataan cakupan imunisasi dasar lengkap. ANTARAFOTO/Saiful Bahri

JAKARTA – Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019 yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 27,67% balita di Indonesia mengalami stunting. 

Meski angka tersebut lebih baik dari tahun sebelumnya, namun masih lebih tinggi dari batas maksimal yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sebesar 20%. 

Diharapkan, kondisi pandemi tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk menekan angka stunting di Indonesia, tetap harus menjadi prioritas. Masih diperlukan upaya yang masif dan terstruktur

Kepada Validnews, Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Tirta Prawita Sari mengatakan, pemerintah harus turun tangan dengan memperbaiki asupan gizi pada anak Indonesia. Pasalnya, potensi meningkatnya angka stunting saat pandemi memungkinkan terjadi.

Dia berpendapat, kondisi perekonomian yang saat ini, dimana banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), bisa saja memberikan dampak terhadap meningkatnya kasus stunting Indonesia. Di mana orang tua menjadi tidak mampu memberikan asupan makanan yang bergizi pada sang buah hati.

Oleh sebab itu, dia mengimbau, apapun kondisi dan keadaan ekonomi orang tua, tetap perhatikan pemenuhan gizi seimbang dan hindari anak dari paparan penyakit. Salah satunya dengan memperhatikan kebersihan dan menjauhkan anak dari orang yang sedang sakit. 

Apabila anak terindikasi stunting, kata Tirta, orang tua harus segera membawa anaknya berobat ke rumah sakit. Orang tua wajib memantau pertumbuhan balita dengan menimbang dan mengukur tinggi badan balita.

"Stunting adalah keadaan yang diakibatkan oleh kekurangan asupan makanan yang telah berlangsung lama. Jika kondisi balita cenderung turun terus, segera ke dokter," ujar Tirta.

Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Universitas Muhammadiyah Jakarta, Meita Dwi Utami mengatakan bahwa stunting tidak ada obatnya. 

Tindakan terbaik adalah mencegah stunting, yakni dengan cara memperbaiki nutrisi ibu, pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI secara tepat waktu, aman, sesuai tahapan dan berkualitas. 

Kemudian, berikan balita tambahan micronutrient, seperti vitamin A, Fe, Garam beryodium, dan fortifikasi makanan. Selanjutnya, kata Meita, lakukan pemantauan tumbuh kembang balita dan akses air bersih, fasilitas sanitasi dan lingkungan yang bersih.

Pemantauan perkembangan usia balita dipengaruhi oleh usia kehamilan, nutrisi, penyakit yang dialami seperti cacingan, stimulasi dan dukungan emosi dari keluarga. "Oleh sebab itu, sangat penting nutrisi untuk pertumbuhan otak dan organ tubuh balita sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun," kata Meita. (Herry Supriyatna)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

DPR: Penggabungan Kemenristek Beban Baru Kemendikbud

  • 14 April 2021 , 17:53
Nasional

Polda Metro Jaya Temukan Jalur Tikus Pemudik

  • 14 April 2021 , 15:52
Kultura

Tips Mengatur Keuangan Di Kala Ramadan

  • 14 April 2021 , 12:05

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Napas Panjang Ahli Pemberdayaan


  • Terbaru

BI Fast Payment Akan Diresmikan Desember 2021
14 April 2021 , 21:00

Saat ini masih dalam pengembangan

Tips Mengisi Kolom Summary Di LinkedIn
14 April 2021 , 21:00

Kesan pertama sangat penting

Kemenpora Kaji Penonton Terbatas di Stadion
14 April 2021 , 20:57

Kajian untuk pertandingan sepakbola. Bentuk pola baru penonton sepakbola

Bisnis Horeka Dan Asa Yang Tersisa
13 April 2021 , 19:02

Pelarangan mudik berkonsekuensi membuat okupansi hotel di daerah dan pertumbuhan ekonomi akan berada di level yang sangat rendah

Lara Berlanjut Sang Penyintas
12 April 2021 , 21:00

Penyintas covid-19 dirundung pelbagai hal. Ada stigma, hingga keluhan yang memakan biaya

Pemuda dan Bujukan ‘Surga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

PELUANG USAHA

Masih Ada Sinar Jadi Tukang Gambar
09 April 2021 , 21:00

Profesi ‘Tukang Gambar’ handmade pada era download dan repost masih punya peluang besar. Banyak orang yang mulai kembali melirik manual illustration, sejak 2017 hingga saat ini

Pencegahan Menyusut, Teror Berlanjut
08 April 2021 , 21:00

Program deradikalisasi mantan napi terorisme di luar lapas, tak sebaik yang dilakukan di dalam lapas. Padahal, BNPT sendiri kewalahan untuk mencegah penyebaran paham radikal melalui internet

Menjaga Yang Pernah Tersesat Dengan Pundi Kuat
06 April 2021 , 21:00

Kesulitan ekonomi kerap menggiring mantan narapidana teroris (napiter) untuk kembali ke jalan yang salah

Tugas Berat Di Tanah Pusara
05 April 2021 , 21:00

Penggali kubur sering kali menjadi pelampiasan emosi keluarga jenazah covid-19

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Teten: Perlu Keterlibatan KUMKM Dalam Industri Otomotif
13 April 2021 , 11:35

Pemangku kepentingan terkait diajak duduk bersama Kemenkop UKM untuk merumuskan model bisnis baru industri otomotif dengan keterlibatan KUMKM

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.