- Megapolitan
Pemkot Jakpus Perketat Protokol Kesehatan Di Pasar
14 Juli 2020 , 17:32

JAKARTA – Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meminta untuk memperketat pengawasan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional wilayahnya selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi perpanjangan fase 1. Hal ini terkait dengan temuan 41 kasus pedagang positif covid-19 di Pasar Cempaka Putih.
"Ini harus di monitor terus sama pengelola pasar, jangan lepas tangan gitu. Jangan semuanya di serahkan ke pemerintah kota. Jadi pengelola pasar harus aktif juga," kata Irwandi dalam rapat pimpinan di Gedung Walikota Jakarta Pusat, Selasa (14/7) seperti dikutip dari Antara.
Irwandi menambahkan, pengetatan saat ini menjadi suatu keharusan mengingat masih banyak pedagang dan pengunjung yang kerap melanggar protokol kesehatan.
Ia meminta pengelola memerhatikan jumlah pengunjung agar jangan sampai melebihi 50% dari daya tampung pasar dengan menurunkan petugas untuk melakukan pembatasan.
"Misalnya sekuriti pasar nih kalau lihat pasar ramai. Ya kalau kepenuhan, pengunjungnya ditahan dulu jangan suruh masuk dulu. Kan gitu, jadi jangan sampai numpuk di dalam, ini kan bisa diatur. Namun masih banyak pasar yang belum melakukan hal ini," ucap Irwandi.
Irwandi menyayangkan selama ini pengawasan di pasar-pasar masih mengandalkan petugas Satpol PP. Ia berharap pengelola pasar bersama para Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat ikut melakukan pengaturan agar tercipta situasi kondusif di pasar selama PSBB transisi perpanjangan masih berlangsung.
"Pegawai dinas kan juga turut (pengawasan), nah harus efektif jangan cuma datang melihat-lihat. Tapi harus ikut mengatur di dalamnya (pasar),"tutup Irwandi.
Seperti diketahui, pasar menjadi salah satu lokasi yang menyumbang cukup banyak kasus positif covid-19. Hingga Minggu (12/7) terkonfirmasi sebanyak 6,8% kasus positif COVID-19 ditemukan dari pemeriksaan tes massal di pasar-pasar.
Sebelumnya, Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat tutup sementara dalam kurun waktu tiga hari mulai hari ini, Senin 13 Juli hingga Rabu 15 Juli 2020. Kebijakan ini diterapkan menyusul ditemukannya 41 pedagang positif terpapar covid-19 setelah dilakukan tes usap massal pada pekan lalu.
"Penutupan di mulai hari ini untuk mengantisipasi dan kami lakukan sterilisasi. Penutupan sampai tiga hari, Senin, sampai Rabu. Kamis baru buka," kata Kepala Pasar Cempaka Putih, Eko Purwanto, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Antara, Senin (13/7).
Terpisah, Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky Alsadik membenarkan penutupan itu dan pihak terkait segera melakukan penyemprotan disinfektan.
Dicky mengatakan, pemeriksaan tes usap massal di Pasar Cempaka Putih dilakukan pada Rabu (8/7) dan hasilnya didapatkan 41 dari sekitar 90 pedagang ditemukan positif covid-19. Lebih lanjut, katanya, kasus itu juga ditemukan mulai dari orang bergejala dan orang tanpa gejala (OTG).
"Itu mereka ada yang OTG, lalu ada yang bergejala tapi dianggap biasa saja mereka merasa itu bukan gejala. Tinggalnya ada yang di wilayah Cempaka Putih dan luar Cempaka Putih. Tentu kita koordinasi dengan Puskesmas wilayah domisilinya. Ada yang beberapa ke Wisma Atlet dan isolasi mandiri," kata Dicky.
Lebih lanjut, usai penutupan pasar selesai, Puskesmas Cempaka Putih merencanakan untuk melangsungkan tes usap massal kedua agar dapat menjangkau seluruh pedagang pasar. (Jenda Munthe)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN