• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Megapolitan

Pemkab Bogor Belum Putus Kerja Sama Bulog

Kecewa kualitas beras Bulog tak bagus. Bulog siap tempuh jalur hukum
11 Juli 2020 , 08:15
Ilustrasi beberapa tenaga kerja sedang mengangkut beras Perum Bulog. ANTARAFOTO/Asep Fathulrahman
Ilustrasi beberapa tenaga kerja sedang mengangkut beras Perum Bulog. ANTARAFOTO/Asep Fathulrahman

CIBINONG - Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyatakan Pemerintah Kabupaten Bogor belum tentu memutus kerja sama dengan Perum Bulog terkait pengadaan beras bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak covid-19.

"Itu belum ada keputusan. Tidak ada pemda memutus kerja sama dengan Bulog," ungkapnya usai rapat paripurna di Gedung DPRD, Cibinong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jumat (10/7).

Menurut Iwan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru sebatas mengevaluasi distribusi beras bansos tahap pertama sebanyak 6.000 ton yang dipesan dari Bulog. Kemudian, ada opsi memberdayakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkab Bogor, yakni PD Pasar Tohaga dalam membantu distribusi beras bansos.

"Sedang menjajaki PD Pasar Tohaga ikut penyuplai. Belum ada keputusan sampai saat ini," kata dia seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Pemkab Bogor melakukan rapat terkait bantuan sosial (bansos) beras ke masyarakat selama pandemi covid-19. Usai rapat, Jumat (3/7) Bupati Bogor Ade Yasin menyatakan kecewa karena bansos beras yang diterima masyarakat tak sesuai standar.

"Ini yang mengecewakan kita tentunya ya, walaupun kita bekerja sama dengan BUMN (badan usaha milik negara) dan kita percaya, kita percaya dengan BUMN, tapi kenyataannya sepanjang pengiriman, setelah pengiriman memang tidak semuanya. Tapi dari sebagian itu pasti ada (beras) yang jelek," kata Ade.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Nuradi, bersama Perum Bulog, mengevaluasi bantuan sosial (bansos) berupa beras bagi masyarakat terdampak pandemi virus corona covid-19, karena banyak menerima laporan kualitas beras di bawah standar.

Target awal Pemkab Bogor, penyaluran bansos itu harus rampung selama Mei-Juli untuk mengatasi imbas pandemi covid-19. Namun, untuk tahap kedua yang seharusnya awal Juli, tak kunjung dilakukan hingga kini.

"Tahap pertama sudah selesai. Untuk tahap kedua, kami akan evaluasi dulu selama pelaksanaan penyaluran tahap pertama dengan pihak Bulog, berdasarkan kelebihan dan kekurangannya," ujar Nuradi.

Pemkab Bogor memilih untuk memberikan bansos masyarakat terdampak covid-19 sebanyak masing-masing 30 kilogram kepada 200.000 penerima dengan dibagi menjadi tiga tahap.

Pembelian beras seharga Rp10.543 per kilogram itu bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) Kabupaten Bogor setelah pergeseran mata anggaran dalam APBD Kabupaten Bogor tahun 2020. Secara keseluruhan, Pemkab Bogor menghabiskan dana Rp189.774.000.000 untuk membeli 18.000 ton beras yang dibagikan ke masyarakat dalam tiga tahap.

Terkait evaluasi, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menegaskan, tidak akan mempermasalahkan pemerintah daerah yang memutuskan hubungan kerjasama dengan Bulog. Karena, Bulog memahami pemerintah daerah punya otoritas sendiri untuk menentukan.

Bulog sendiri memastikan untuk Program Bansos sudah menggunakan beras kualitas baik., sesuai kerjasama yang disepakati dengan Pemkab Bogor yaitu penyediaan beras medium untuk bansos.

Budi Waseso sedikit geram dengan tindakan Pemkab Bogor. Perusahaan pelat merah itu, akan menggunakan jalur hukum jika ada yang menjelek-jelekan Bulog. (Leo Wisnu Susapto)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Mabes Polri Belum Tentukan Status Politisi Hanura

  • 26 Januari 2021 , 15:42
Nasional

Kemnaker Buka Alasan Pekerja Tak Terima BSU

  • 18 Januari 2021 , 18:36
Nasional

KPAI: Banyak Sekolah Belum Siap Belajar Tatap Muka

  • 16 Januari 2021 , 10:26

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Pemboyong Ukir Jepara ke Kancah Dunia


  • Terbaru

MPR Minta Pemerintah Siaga Di Perairan Natuna
28 Januari 2021 , 15:56

ASEAN merupakan kawasan yang paling merasakan dampak dari perseteruan di Laut China Selatan

Kriteria Mobil Pertama Untuk Pasangan Muda
28 Januari 2021 , 15:35

Yang paling penting sesuaikan dengan keuanganmu

Potensi Besar, Indonesia Kejar Ekspor Produk Digital
28 Januari 2021 , 15:24

Pada 2017, pengembang aplikasi dan gim berkontribusi 1,93% terhadap PDB sektor ekonomi kreatif nasional sebesar Rp19,11 miliar

Awas Aksi Tipu-tipu Bermodus Seksualitas
26 Januari 2021 , 21:00

Minimnya edukasi penggunaan internet yang aman menjadi masalah fundamental

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

  • Fokus
  • Paradigma

Ragam Petaka Dan Citra Aviasi Indonesia
26 Januari 2021 , 13:00

Di Indonesia, tercatat ada 104 kecelakaan pesawat sipil dengan lebih dari 2.000 korban jiwa sejak 1945 .

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.