- Ekonomi
Pemerintah Targetkan Bangun 120.000 Jargas Tahun Depan
04 Desember 2020 , 17:10

JAKARTA – Pemerintah menargetkan pembangunan 120.776 sambungan rumah (SR) jaringan gas (jargas) di 21 kabupaten/kota, sepanjang 2021 mendatang.
“Jargas yang akan dibangun ini seharusnya dibangun pada 2020, namun anggarannya direalokasi untuk penanganan covid-19 sehingga ditunda menjadi tahun 2021,” jelas Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Pengadaan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Wahyudi Akbari, dalam keterangan resminya, Jumat (4/12).
Sebagian besar jargas yang akan dibangun ini berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Lokasi pembangunan jargas di Jawa Timur meliputi Bojonegoro sebanyak 10.000 SR, Lamongan 5.935 SR, Surabaya 6.088 SR, Sidoarjo 11.418 SR, dan Mojokerto 5.699 SR. Kemudian Mojokerto 5.935 SR, Jombang 6.137 SR, Pasuruan 5.750 SR, Pasuruan 7.003 SR, Probolinggo 5.737 SR, dan Probolinggo 5.080 SR.
Untuk Jawa Barat, lokasi pembangunan jargas adalah Karawang sebanyak 3.053 SR, Subang 5.488 SR, Cirebon 4.515 SR, dan Cirebon 3.758 SR.
Sementara daerah lain yang akan dibangun jargas adalah Aceh Utara sebanyak 3.510 SR, Lhokseumawe 3.000 SR, Aceh Timur 5.016 SR, Banyuasin 6.889 SR, Banggai 5.005 SR, dan Wajo 5.750 SR.
Menurut Wahyudi, besaran SR didasarkan pada hasil survei Tahun 2019 yang sudah disusun dalam Front End Engineering Design (FEED) dan Detailed Engineering Design for Construction (DEDC).
“Kami juga telah meminta dukungan daerah terhadap FEED dan DEDC ini, melalui penandatanganan berita acara dengan pemerintah daerah,” jelasnya.
Agar pembangunan jargas berjalan lancar, Pemerintah mengharapkan kontraktor pemenang lelang dapat langsung mengurus perizinan, setelah kontrak kerja ditandatangani. Diharapkan pula, pada kuartal II/2021, semua perizinan telah rampung sehingga proses pembangunan dapat segera dilakukan.
“Harapan Pak Menteri ESDM, apa yang dibangun pemerintah dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada tahun yang sama. Pembangunan maksimum rampung di kuartal III sehingga kuartal IV sudah dapat dinikmati masyarakat,” tegas Wahyudi.
Sementara untuk tahun 2020, dari target awal 127.864 SR, realisasinya mencapai 135.286 SR di 23 kabupaten/kota. Penambahan sebanyak hampir 6% ini karena adanya permintaan dari Pemda.
“Peningkatan jumlah SR di beberapa daerah karena permintaan penambahan output oleh Pemda dan tersedianya anggaran, sehingga realisasinya naik hampir 6%,” terang Wahyudi.
Ia juga menjelaskan, pembangunan jargas dalam RPJMN ditargetkan mencapai 4 juta SR pada 2024 mendatang. Di sisi lain, realisasinya hingga 2019 baru terbangun 400.269 SR di 17 provinsi yang tersebar di 49 kabupaten/kota.
Pemerintah pun menyiapkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) agar target 4 juta SR dapat tercapai.
Pemerintah mengharapkan dukungan stakeholder agar pembangunan dapat berjalan sesuai rencana.
Wahyudi memaparkan, tantangan yang dihadapi dalam pembangunan jargas, antara lain pipa jargas melewati atau crossing dengan jalan. Kemudian pipa melewati dan crossing dengan rel kereta api, sungai, dan jembatan.
Selain itu, terkadang pipa jargas terkendala bila berdampingan dengan utilitas lain seperti pipa PDAM, jaringan listrik, dan telekomunikasi.
“Tantangan lainnya, fasilitas jargas membutuhkan lahan untuk penempatan regulator sector (RS) dan Metering Regulator System (MRS),” tambah Wahyudi.
Jargas merupakan salah satu proyek strategis nasional yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan pembangunan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Penggunaan jargas dianggap menguntungkan karena harganya lebih murah dibanding LPG, emisi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan, dan tersedia setiap saat.
“Sehingga tidak perlu keluar rumah mencari LPG dan kayu bakar,” tutup Wahyudi (Zsazya Senorita)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN