- Ekonomi
Pemerintah Perlu Memperhatikan Penyesuaian Anggaran Sektor Pertanian
25 Januari 2021 , 19:55

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Sulaiman Hamzah menyesalkan pemangkasan anggaran Kementan untuk program kerja tahun 2021, khususnya refocusing anggaran untuk program ketersediaan, akses dan komunikasi pangan berkualitas.
Dalam peningkatan produksi di tengah pandemi covid-19, keterbatasan dana dinilai akan berdampak pada kinerja sehingga saat ini sektor pertanian sudah seharusnya menjadi perhatian bersama secara serius.
Sebagai informasi, refocusing dan realokasi anggaran belanja 2021 Kementan sebesar Rp6,32 triliun.
"Dengan keterbatasan pendanaan, tentu ini harus benar jadi perhatian besar kita bersama untuk melakukan pengalokasian anggaran secara tepat guna dan tepat sasaran,” ujarnya pada Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementan di Jakarta, Senin (25/1).
Di samping itu, Sulaiman juga mengapresiasi kinerja sektor pertanian sepanjang 2020 yang mampu tetap konsisten untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan sektor pertanian.
Menurutnya, sektor pertanian masih mampu tumbuh positif pada saat sektor lain terkontraksi akibat pandemi seperti sektor transportasi dan pergudangan -16,7%, konstruksi -4,52%, dan jasa keuangan -0,95%.
“Selama 2020, nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha pertanian (NTUP) berkembang secara fluktuatif . Kabar baiknya Kementan mampu menjaga dan terus menjaga meningkatkan NTP dan NTUP dari bulan Mei hingga Desember 2020,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Mentan Syahrul Yasin Limpo meminta arahan dan persetujuan dari Komisi IV DPR RI terhadap penyesuaian anggaran akhir per Eselon I Kementan terdiri dari Sekretariat Jenderal Rp1,66 triliun, Inspektorat Jenderal Rp100 miliar, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Rp3,23 triliun.
Direktorat Jenderal Hortikultura Rp775 miliar, Direktorat Jenderal Perkebunan Rp1 triliun, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp1,37 triliun, Direktorat Badan PPSDMP Rp1,09 triliun, Badan Ketahanan Pangan Rp553 miliar dan Badan Karantina Pertanian Rp958 miliar.
“Berdasarkan surat Menkeu No. S30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021, Kementan diminta melakukan penghematan belanja APBN 2021 sebesar Rp6,33 triliun, sehingga total anggaran yang semula sebesar Rp21,84 triliun berubah menjadi Rp15,51 triliun,” ucap Mentan Syahrul.
Untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, Kementan menetapkan lima program pembangunan sektor pertanian sebagai strategi pelaksanaan kegiatan 2021.
Diantaranya, Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas; Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri; Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; dan Program Dukungan Manajemen.
Penyesuaian Target
Dengan patokan lima program tersebut serta memperhatikan adanya refocusing-realokasi belanja APBN Kementan TA 2021, Mentan Syahrul mengakui telah melakukan sejumlah target produksi beberapa komoditas pangan utama.
Yakni target produksi padi sebesar 54,7 juta ton, jagung sebesar 23 juta ton, kedelai sebesar 0,29 juta ton, bawang merah sebesar 1,62 juta ton, dan cabai sebesar 2,67 juta ton.
"Serta komoditas strategis lainnya telah disesuaikan dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran yang ada,” tambahnya.
Mentan juga mengatakan, strategi Kementan 2021 tetap fokus pada menyediakan pangan utama bagi penduduk Indonesia. Diikuti upaya meningkatkan daya saing produk pertanian agar dapat mengisi pasar ekspor.
Sebagai contoh, Ditjen Tanaman Pangan 2021 akan fokus melakukan kegiatan dalam a) Peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai, serta pangan lokal, termasuk mendukung Food Estate 2021, b) Penguatan manajemen penyediaan benih tanaman pangan, c) Pengamanan produksi melalui pengendalian OPT dan penanganan kekeringan atau banjir, dan 4) Hilirisasi, pengolahan dan penguatan ekspor.
Hal ini, lanjutnya, juga dilakukan oleh eselon I lainnya dalam rangka melakukan pengamanan pangan sehingga pangan utama penduduk Indonesia pada tahun ini benar-benar terjaga.
"Kami tentu mengharapkan dukungan dari para pemerintah daerah dan semua pihak untuk ke depan sama-sama kita bangun dan bangkitkan kejayaan sektor pertanian,” ujarnya. (Khairul Kahfi)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN