• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Pemerintah Perlu Memperhatikan Penyesuaian Anggaran Sektor Pertanian

Refocusing dan realokasi anggaran belanja 2021 Kementan sebesar 6,326 triliun
25 Januari 2021 , 19:55
Petani menebar pupuk di areal sawah desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021). Petani daerah itu mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi akibat terjadinya kelangkaan sejak Desember 2020 lalu dan pupuk subsidi tahun 2021 mengalami kenaikan harga sekitar Rp.300 hingga Rp.450 per kilogram. ANTARAFOTO/Dedhez Anggara
Petani menebar pupuk di areal sawah desa Brondong, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021). Petani daerah itu mengaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi akibat terjadinya kelangkaan sejak Desember 2020 lalu dan pupuk subsidi tahun 2021 mengalami kenaikan harga sekitar Rp.300 hingga Rp.450 per kilogram. ANTARAFOTO/Dedhez Anggara

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Sulaiman Hamzah menyesalkan pemangkasan anggaran Kementan untuk program kerja tahun 2021, khususnya refocusing anggaran untuk program ketersediaan, akses dan komunikasi pangan berkualitas. 

Dalam peningkatan produksi di tengah pandemi covid-19, keterbatasan dana dinilai akan berdampak pada kinerja sehingga saat ini sektor pertanian sudah seharusnya menjadi perhatian  bersama secara serius. 

Sebagai informasi, refocusing dan realokasi anggaran belanja 2021 Kementan sebesar Rp6,32 triliun.

"Dengan keterbatasan pendanaan, tentu ini harus benar jadi perhatian besar kita bersama untuk melakukan pengalokasian anggaran secara tepat guna dan tepat sasaran,” ujarnya pada Rapat Kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementan di Jakarta, Senin (25/1). 

Di samping itu, Sulaiman juga mengapresiasi kinerja sektor pertanian sepanjang 2020 yang mampu tetap konsisten untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan sektor pertanian.

Menurutnya, sektor pertanian masih mampu tumbuh positif pada saat sektor lain terkontraksi akibat pandemi seperti sektor transportasi dan pergudangan -16,7%, konstruksi -4,52%, dan jasa keuangan -0,95%.

“Selama 2020, nilai tukar petani (NTP) dan nilai tukar usaha  pertanian (NTUP) berkembang secara fluktuatif . Kabar baiknya Kementan mampu menjaga dan terus menjaga meningkatkan NTP dan NTUP dari bulan Mei hingga Desember 2020,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Mentan Syahrul Yasin Limpo meminta arahan dan persetujuan dari Komisi IV DPR RI terhadap penyesuaian anggaran akhir per Eselon I Kementan terdiri dari Sekretariat Jenderal Rp1,66 triliun, Inspektorat Jenderal Rp100 miliar, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Rp3,23 triliun.

Direktorat Jenderal Hortikultura Rp775 miliar, Direktorat Jenderal Perkebunan Rp1 triliun, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp1,37 triliun, Direktorat Badan PPSDMP Rp1,09 triliun, Badan Ketahanan Pangan Rp553 miliar dan Badan Karantina Pertanian Rp958 miliar.

“Berdasarkan surat Menkeu No. S30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021, Kementan diminta melakukan penghematan belanja APBN 2021 sebesar Rp6,33 triliun, sehingga total anggaran yang semula sebesar Rp21,84 triliun berubah menjadi Rp15,51 triliun,” ucap Mentan Syahrul.

Untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial, Kementan menetapkan lima program pembangunan sektor pertanian sebagai strategi pelaksanaan kegiatan 2021. 

Diantaranya, Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas; Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri; Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; dan Program Dukungan Manajemen.

Penyesuaian Target
Dengan patokan lima program tersebut serta memperhatikan adanya refocusing-realokasi belanja APBN Kementan TA 2021, Mentan Syahrul mengakui telah melakukan sejumlah target produksi beberapa komoditas pangan utama. 

Yakni target produksi padi sebesar 54,7 juta ton, jagung sebesar 23 juta ton, kedelai sebesar 0,29 juta ton, bawang merah sebesar 1,62 juta ton, dan cabai sebesar 2,67 juta ton. 

"Serta komoditas strategis lainnya telah disesuaikan dengan memperhitungkan ketersediaan anggaran yang ada,” tambahnya. 

Mentan juga mengatakan, strategi Kementan 2021 tetap fokus pada menyediakan pangan utama bagi penduduk Indonesia. Diikuti upaya meningkatkan daya saing produk pertanian agar dapat mengisi pasar ekspor.

Sebagai contoh, Ditjen Tanaman Pangan 2021 akan fokus melakukan kegiatan dalam a) Peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai, serta pangan lokal, termasuk mendukung Food Estate 2021, b) Penguatan manajemen penyediaan benih tanaman pangan, c) Pengamanan produksi melalui pengendalian OPT dan penanganan kekeringan atau banjir, dan 4) Hilirisasi, pengolahan dan penguatan ekspor.

Hal ini, lanjutnya, juga dilakukan oleh eselon I lainnya dalam rangka melakukan pengamanan pangan sehingga pangan utama penduduk Indonesia pada tahun ini benar-benar terjaga. 

"Kami tentu mengharapkan dukungan dari para pemerintah daerah dan semua pihak untuk ke depan sama-sama kita bangun dan bangkitkan kejayaan sektor pertanian,” ujarnya. (Khairul Kahfi) 

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Emas Global Tergelincir, Terseret Penguatan Greenback dan Saham

  • 02 Maret 2021 , 12:16
Ekonomi

Diskon PPnBM, Pemerintah Targetkan Penjualan 81.000 Unit

  • 01 Maret 2021 , 21:00
Ekonomi

Pemerintah Jabarkan Tipe Kendaraan Bebas PPnBM 2021

  • 01 Maret 2021 , 14:16

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Si Kelinci Percobaan Vaksin


  • Terbaru

Kementan Sambut Positif Proyeksi Produksi Padi Januari-April 2021
02 Maret 2021 , 14:25

BPS memproyeksi, potensi produksi beras selama Januari–April 2021 bakal mencapai 14,54 juta ton beras

Jokowi Cabut Lampiran Perpres Investasi Miras
02 Maret 2021 , 14:22

Setelah dengarkan masukan ulama. Serta pemda yang larang peredaran miras

Orang Tua Kini Bisa Batasi Tontonan Remaja di YouTube
02 Maret 2021 , 14:11

YouTube Kids tak lagi bisa menjawab kebutuhan anak jelang usia remaja

Cerita Vaksinasi Lansia
01 Maret 2021 , 21:00

Banyak lansia yang tidak memahami cara pendaftaran vaksinasi covid-19 secara daring

Abai Terbuai Euforia Vaksin
27 Februari 2021 , 18:00

Vaksin bukanlah ramuan kebal yang paripurna memproteksi tubuh dari paparan virus corona. Protokol kesehatan tetap harus diterapkan meski sudah divaksin

Moncer Akibat Tren ‘Gandrung’ Interior
26 Februari 2021 , 21:00

Dari tumpukan limbah furnitur, Woodsluck memulai geliat usaha

Mendamba Panggung Di Depan Mata
25 Februari 2021 , 21:00

Memindahkan pertunjukan seni offline ke online tak mudah, Pelaku dan penonton merasa ada yang hilang

Bertaruh Tumbuh Pada Vaksin
23 Februari 2021 , 20:34

Tak meratanya ketersediaan vaksin bisa menjadi pengganjal pencapaian target pertumbuhan ekonomi

Jalan Sunyi Kusir Dokar
22 Februari 2021 , 21:00

Pembatasan membuat mereka terusir dari wilayah wisata dan pemukiman

Harap Tinggi Dari Subsidi Kian Mini
20 Februari 2021 , 18:00

Isu pendataan selalu menjadi penting dalam penyaluran bantuan

  • Fokus
  • Paradigma

Literasi, Jurus Ampuh Menangkal Hoaks
25 Februari 2021 , 11:24

Tingginya intensitas penggunaan internet tidak berjalan beriringan dengan tingginya indeks literasi digital

Perlunya Membangun Gerakan Moral Sadar Pandemi
24 Februari 2021 , 18:30

Manfaat yang diperoleh khalayak luas dari vaksinasi, harusnya menjadi pemikiran moral menepiskan ego menolak vaksin

Tingkat Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksinasi Covid-19
18 Februari 2021 , 19:00

Persepsi masyarakat terhadap vaksinasi covid-19 penting guna menurunkan penyebaran penyakit

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.