• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Pemerintah Dukung Pembatasan Kunjungan Ke Desa Suku Baduy

Kemenparekraf tengah merancang aplikasi agar Wisata Budaya Baduy bisa lebih tertata
20 Juli 2020 , 13:25
Sejumlah wisatawan berkeliling di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa (7/7/2020). Lembaga Adat Baduy mengirim surat permohonan kepada Presiden Joko Widodo untuk menutup atau menghapus wilayah Baduy, Lebak, Banten dari lokasi tujuan wisata karena merasa terganggu kedatangan wisatawan yang mencemari lingkungan sekitar. ANTARAFOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah wisatawan berkeliling di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa (7/7/2020). Lembaga Adat Baduy mengirim surat permohonan kepada Presiden Joko Widodo untuk menutup atau menghapus wilayah Baduy, Lebak, Banten dari lokasi tujuan wisata karena merasa terganggu kedatangan wisatawan yang mencemari lingkungan sekitar. ANTARAFOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung permintaan masyarakat Suku Baduy untuk membatasi kunjungan wisatawan yang datang ke perkampungan Baduy di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.

Dalam keterangannya, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari mengatakan hal itu dilakukan guna mengatur pengunjung yang hendak datang ke Desa Kanekes untuk menghormati dan mematuhi aturan adat yang sudah ada.

"Kita menganut Suistainable Tourism, artinya kita menjaga agar wisatawan tidak berjibun datang dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan fisik dan budaya. Di satu sisi, budaya tetap eksis, fisiknya pun tetap lestari," kata Hari di Jakarta, Senin (20/7).

Dalam kunjungan Kemenparekraf ke tempat tersebut, Perwakilan Suku Baduy , Uday Suhada menjelaskan keinginan sukunya untuk mengganti istilah 'Wisata Budaya Baduy' menjadi 'Saba Budaya Baduy' yang sudah dicetuskan dalam Perdes Saba Budaya pada 2007 silam.

"Saba ini bermakna silaturahmi, saling menghargai dan menghormati antar adat istiadat masing-masing. Di atas itu semua, saling menjaga dan melindungi nilai-nilai yang berkembang dan hidup di masyarakat setempat dan masyarakat yang datang berkunjung," ucap Uday.

Senada, tetua adat Suku Baduy Dalam, Ayah Mursid pun meminta agar aturan Saba Budaya Baduy lebih diperjelas, diperinci, serta disosialisasikan dengan optimal.

"Kami harap aturannya jelas, mana saja rute yang boleh dan tidak boleh dilewati menuju Kampung Baduy, serta apa saja yang boleh dan tidak boleh dikerjakan," ungkap Mursid.

Ia juga menyarankan agar dibangun pusat informasi mengenai Suku Baduy di luar perkampungan adat. Hal itu bertujuan agar calon pengunjung bisa mempelajari terlebih dalu adat istiadat serta menjelaskan tujuan kedatangannya.

Hari menyambut baik permintaan dan saran tersebut. Ia menyampaikan pihaknya akan menampung segala aspirasi oleh para perwakilan tetua adat Suku Baduy.

Selain itu, Hari menerangkan pihaknya tengah mempertimbangkan untuk merancang aplikasi untuk pusat informasi dan sarana pendaftaran bagi wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan tersebut.

"Jadi siapa yang datang kapan mau datang kalau sudah melebihi ini akan ada pemberitahuan bahwa kapasitasnya sudah berlebih. Sehingga kita tidak terulang ada ribuan orang yang belum tentu mendatangkan manfaat,” tandasnya.

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya melayangkan dukungan terhadap segala upaya pelestarian budaya Suku Baduy sebagai destinasi wisata berkelanjutan. Ia menjelaskan selama ini pihaknya terus berkonsolidasi dengan masyarakat Suku Baduy dalam rangka Saba Budaya Baduy.

“Saat ini kami sedang dalam proses penyedian lahan di dekat perkampungan Baduy untuk dijadikan sebagai information center agar wisatawan lebih mengetahui bagaimana budaya Baduy pada umumnya dan informasi kegiatan Saba Baduy pada khususnya, sebelum masuk ke Perkampungan Baduy,” kata Iti. (Yoseph Krishna)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Pemerintah Gandeng Aftech Kembangkan Ekonomi Digital Nasional

  • 27 Januari 2021 , 20:00
Nasional

Pemerintah Gadang Lagi Karantina Wilayah

  • 27 Januari 2021 , 17:29
Ekonomi

Menkeu Minta Dukungan Ihwal Cukai Minuman Berpemanis

  • 27 Januari 2021 , 16:40

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Tak Kandas Berteman Kanvas


  • Terbaru

Gabungan Bank Syariah Himbara Kantongi Izin OJK
27 Januari 2021 , 21:00

Jika seluruh proses akhir berjalan sesuai rencana, merger tiga bank syariah milik Himbara akan efektif pada Senin, 1 Februari 2021

Uji Klinis Tahap 1 Vaksin Merah-Putih Medio 2021
27 Januari 2021 , 20:58

Indonesia tidak boleh bergantung 100% pada vaksin impor

Netflix Akan Luncurkan Film Tentang Formula 1
27 Januari 2021 , 20:47

Dibintangi Robert De Niro dan John Boyega

Awas Aksi Tipu-tipu Bermodus Seksualitas
26 Januari 2021 , 21:00

Minimnya edukasi penggunaan internet yang aman menjadi masalah fundamental

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

  • Fokus
  • Paradigma

Ragam Petaka Dan Citra Aviasi Indonesia
26 Januari 2021 , 13:00

Di Indonesia, tercatat ada 104 kecelakaan pesawat sipil dengan lebih dari 2.000 korban jiwa sejak 1945 .

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.