• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Pemerintah Dorong Kolaborasi Bangun Kelapa Sawit Berkelanjutan

Presiden mengeluarkan kebijakan baru untuk mengakselerasi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan lewat Perpres 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau ISPO
08 April 2021 , 08:38
Warga mengangkut tandan buah segar kelapa sawit menyeberangi aliran Batang Jao di Kampung Jao, Panyubarangan, Dharmasraya, Sumatera Barat, Selasa (9/3/2021). Akses jalan di salah satu desa terpencil di perbatasan Sumatera Barat dengan Riau tersebut rusak parah di sejumlah titik. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Warga mengangkut tandan buah segar kelapa sawit menyeberangi aliran Batang Jao di Kampung Jao, Panyubarangan, Dharmasraya, Sumatera Barat, Selasa (9/3/2021). Akses jalan di salah satu desa terpencil di perbatasan Sumatera Barat dengan Riau tersebut rusak parah di sejumlah titik. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus menggalang kolaborasi multipihak dari dalam maupun luar negeri berkaitan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini kerja sama dan kolaborasi dalam pembangunan kelapa sawit berkelanjutan merupakan keniscayaan.

"Kami tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan pemangku kepentingan lain, mulai dari perusahaan hulu-hilir, hingga masyarakat. Kita di Indonesia pun tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dunia internasional,” jelasnya dalam siaran resmi, Jakarta, Rabu (7/4).

Ia pun melanjutkan, industri kelapa sawit Indonesia senantiasa dibangun lewat pendekatan yang memprioritaskan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, yang telah diatur secara khusus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.

Dalam ketentuan itu, pembangunan berkelanjutan ditetapkan sebagai salah satu aspek pilar pengarusutamaan yang memberikan akses pembangunan adil dan inklusif bagi seluruh masyarakat. Sekaligus menjaga lingkungan hidup sehingga mampu meningkatkan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

“Berangkat dari konteks tersebut, Indonesia memiliki posisi strategis dalam menentukan arah industri kelapa sawit global ke depan. Indonesia juga telah berkomitmen hadirkan industri kelapa sawit berkelanjutan dan berkeadilan, bukan hanya di tingkat nasional, namun juga di dunia internasional,” tuturnya.

Presiden pun mengeluarkan kebijakan baru untuk mengakselerasi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan lewat Perpres 44/2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau ISPO.

“Peraturan ini mewajibkan seluruh perusahaan dan pekebun sawit di Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi ISPO, sebagai jaminan bahwa praktik produksi yang dijalankan mengikuti prinsip dan kaidah keberlanjutan,” kata Menko Airlangga.

Sebelum adanya perpres tersebut, sudah dikeluarkan Inpres 6/2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan atau RAN KSB 2019-2024. Peraturan itu dimandatkan kepada 14 kementerian/lembaga dan 26 provinsi penghasil sawit di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

  • Indonesia-Inggris Targetkan Peningkatan Perdagangan
  • Meleset Dari Target, Peremajaan Sawit Rakyat Mulai Meningkat
  • Perempuan Rentan Diperlakukan Tak Adil Di Kebun Sawit

Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar dunia yang memiliki peran penting dalam memasok dan memenuhi permintaan minyak nabati di tingkat global.

Produksi minyak sawit dunia pada 2020/2021 diperkirakan mencapai 75,46 juta ton. Meningkat 2,23 juta ton atau 3,05% dari tahun lalu.

Indonesia menjadi produsen utama dengan produksi 43,5 juta ton, disusul Jiran Malaysia 19,9 juta ton dan Thailand 3,1 juta ton.

Meski pada 2020 Indonesia dilanda pandemi covid-19, tapi nilai ekspor produk kelapa sawit tetap menunjukkan angka positif di kisaran US$22,97 miliar atau tumbuh sebesar 13,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan kontribusi kelapa sawit yang signifikan terhadap devisa negara untuk menjaga neraca perdagangan nasional tetap positif.

Harga referensi untuk minyak sawit mentah atau CPO pada periode April 2021 menyentuh angka cukup tinggi yaitu sebesar US$1.093,83 per ton, sehingga Bea Keluar yang dikenakan untuk ekspor CPO sebesar US$116 per ton.

Hal tersebut, kata Airlangga, akan berdampak positif pada penerimaan negara, serta peningkatan kesejahteraan pekebun kelapa sawit di tingkat tapak yang diterima dalam bentuk harga Tandan Buah Segar.

Produk minyak sawit dan turunannya telah dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri, mulai dari industri makanan, kecantikan, farmasi, hingga energi.

Saat ini, luasan perkebunan kelapa sawit Indonesia telah mencapai 16,3 juta ha, dengan melibatkan lebih dari 16 juta tenaga kerja, dan menghasilkan produksi minyak sawit lebih dari 35 juta ton pada tahun lalu. (Khairul Kahfi)

  • Share:

Baca Juga

Kultura

Berkolaborasi Bangun Kembali Kepariwisataan Indonesia

  • 20 April 2021 , 18:51
Nasional

Pemerintah Akan Rapel Bansos Mei-Juni

  • 20 April 2021 , 13:55
Ekonomi

Pemerintah Akui Sosialiasi Perjanjian Dagang Masih Sulit

  • 19 April 2021 , 18:40

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Belia Pengolah Limbah Elektronik


  • Terbaru

GAYA HIDUP

Listing Menu Untuk Hindari Limbah Makanan 
20 April 2021 , 21:00

Menyusun menu makanan untuk keluarga bisa menghemat pengeluaran

Asosiasi Pariwisata Melawan Covid-19
20 April 2021 , 21:00

Ada lebih dari 30 juta masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Rancang Tanggung Dengan Melebur
20 April 2021 , 21:00

Peleburan dua kementerian dinilai berdampak pada perkembangan riset. Indonesia jauh kalah dari negara tetangga

Rancang Tanggung Dengan Melebur
20 April 2021 , 21:00

Peleburan dua kementerian dinilai berdampak pada perkembangan riset. Indonesia jauh kalah dari negara tetangga

Berseminya Bisnis Wedding Organizer di Tengah Pandemi
19 April 2021 , 21:00

Tak ada menyangka pada masa pandemi bisa mendapatkan peluang usaha menjanjikan

Ramadan Dan Kehangatan Lintas Iman
17 April 2021 , 18:00

Realitas guyub dan rukunnya warga bangsa di bulan Ramadan sejatinya kerap terlihat dimana-mana.  

Buah Manis Bisnis Hampers Berihwal Nekat
16 April 2021 , 21:00

Meski baru berani memasarkan di Jabodetabek, pesanan dari luar Jawa tak disangka malah ada

Mendedah Kiat Menjaga Umat
15 April 2021 , 21:00

Antusiasme jemaah beribadah selama Ramadan, memerlukan konsistensi pelaksanaan aturan

Bisnis Horeka Dan Asa Yang Tersisa
13 April 2021 , 19:02

Pelarangan mudik berkonsekuensi membuat okupansi hotel di daerah dan pertumbuhan ekonomi akan berada di level yang sangat rendah

Lara Berlanjut Sang Penyintas
12 April 2021 , 21:00

Penyintas covid-19 dirundung pelbagai hal. Ada stigma, hingga keluhan yang memakan biaya

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Teten: Perlu Keterlibatan KUMKM Dalam Industri Otomotif
13 April 2021 , 11:35

Pemangku kepentingan terkait diajak duduk bersama Kemenkop UKM untuk merumuskan model bisnis baru industri otomotif dengan keterlibatan KUMKM

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.