- Ekonomi
Pemerintah Disarankan Kembangkan Destinasi Wisata Di Sumatera Utara
14 Juli 2020 , 09:55

JAKARTA – Pengamat pariwisata dari Universitas Udayana Sunarta mengingatkan pemerintah jangan hanya terfokus pada pengembangan Danau Toba sebagai salah satu KSPN di Sumatra Utara, melainkan juga destinasi lainnya di provinsi tersebut.
Menyusul penetapan Danau Toba sebagai Global Geopark pada awal Juli 2020 oleh Unesco. Menurut Sunarta, penetapan itu akan berimbas pada keterbatasan fasilitas wisata di tempat tersebut.
"Tentu harus dikembangkan juga. Jangan hanya Danau Toba saja karena saya lihat di Sumatera Utara itu banyak potensi-potensi wisata budaya misalnya," kata Sunarta saat dihubungi dari Jakarta, Senin (13/7).
Menurutnya, semakin banyak diversifikasi produk wisata akan berimbas pada meningkatnya daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Sumatera Utara.
"Seperti kami di Bali misalnya mengembangkan potensi beberapa desa wisata. Keunikan desa itu kita kembangkan. Di Sumatera Utara juga seharusnya bisa seperti itu," papar Sunarta.
Terkait penetapan Danau Toba sebagai Global Geopark oleh Unesco, Sunarta menjelaskan mungkin saja nantinya wisatawan akan dibatasi dalam berwisata di destinasi tersebut.
Pembatasan tersebut, tambah Sunarta, berkonsep pada kelestarian danau itu sendiri. Namun demikian, menurutnya harus dipikirkan juga bagaimana agar potensi wisata tidak menurun signifikan.
"Memang danau alam seharusnya dikembangkan wisata alam, tapi jangan sampai merusak kualitas air. Meski demikian, batasan-batasan dari Unesco juga harus kita dukung," papar Sunarta.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyambut baik penetapan Danau Toba sebagai Global Geopark oleh Unesco. Menurutnya, Danau Toba menjadi salah satu destinasi super prioritas yang telah tersertifikasi tingkat dunia.
“Danau Toba bisa menjadi sumber pendapatan untuk masyarakat yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan jadi destinasi. Memadukan tiga potensi utama yaitu geodiversity, biodiversity, dan culture diversity, Danau Toba memiliki peranan penting menopang sektor pariwisata,” tutur Wishnutama.
Menparekraf memaparkan melalui pengembangan geopariwisata yang berkelanjutan, diharapkan akan membuka peluang bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan budaya, produk lokal, hingga lapangan kerja.
Danau Toba sendiri sebelumnya telah masuk daftar Unesco Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional Unesco Global Geoparks ke IV di Lombok pada 31 Agustus-2 September 2019. Sementara penetapannya dilakukan pada sidang ke 209 Dewan Eksekutif Unesco di Paris, Prancis, awal Juli 2020.
"Penetapan ini akan memberi kesempatan dan tanggung jawab bagi Indonesia dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan sekitar," jelas Menparekraf Wishnutama. (Yoseph Krishna)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN