• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Pemerintah Diminta Segera Intervensi Harga Pangan di Pasar

Dua komoditas pangan seperti cabai dan daging sapi juga ikut meroket naik pada awal tahun
09 Januari 2021 , 15:15
Pembeli memilih sayuran di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Senin (14/12/2020). Harga sejumlah komoditas sayur mayur di pasar tersebut naik seperti cabai merah keriting dari Rp45 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram, harga cabai rawit super naik dari Rp24 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram, serta harga tomat naik dari Rp9 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram karena cuaca buruk sehingga pasokan berkurang. ANTARAFOTO/Asep Fathulrahman
Pembeli memilih sayuran di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Senin (14/12/2020). Harga sejumlah komoditas sayur mayur di pasar tersebut naik seperti cabai merah keriting dari Rp45 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram, harga cabai rawit super naik dari Rp24 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram, serta harga tomat naik dari Rp9 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram karena cuaca buruk sehingga pasokan berkurang. ANTARAFOTO/Asep Fathulrahman

JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menyesalkan kelambanan pemerintah dalam mengendalikan harga komoditas pangan seperti naiknya harga tempe dan tahu akibat tingginya harga kedelai.

Bahkan, saat ini dua komoditas pangan seperti cabai dan daging sapi juga ikut meroket naik pada awal tahun 2021.

“Kenaikan harga bahan pangan tersebut belum bisa dikontrol, padahal tugas pokok pemerintah adalah mengendalikan komoditas pangan dalam jumlah cukup, dengan harga terjangkau di seluruh negeri," tegasnya dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (9/1).

Pemerintah jelas harus melakukan intervensi untuk menstabilkan harga komoditas pangan di pasaran.

Gejolak harga yang terjadi pada komoditas kedelai, cabai dan daging sapi akan berdampak negatif kepada masyarakat luas selaku konsumen. 

Begitu pula para petani selaku produsen komoditas yang juga dirugikan. Johan khawatir, lambatnya respon pemerintah atas fenomena ini bakal memicu kenaikan berbagai komoditas pangan lainnya. 

"Sehingga fluktuasi harga semakin tidak terkendali dan berdampak munculnya keresahan sosial pada masa pandemi” ujarnya.

Berdasarkan pantauannya, harga cabai rawit merah dan daging sapin tembus masing-masing mencapai Rp100.000 per kilogram dan Rp126.000 per kilogram.

“Kenaikan dan gejolak harga dari komoditas pangan akan menurunkan kesejahteraan dan menambah beban penderitaan masyarakat yang saat ini berada pada masa pandemi yang berkepanjangan,” tutur Johan.

Legislator NTB ini menilai seharusnya pemerintah bisa mengantisipasi terjadinya lonjakan harga komoditas pangan ini. 

Misalnya dengan meningkatkan jumlah stok dan pasokan yang dapat menurunkan harga komoditas tersebut pada beberapa bulan sebelumnnya. Disamping pemerintah juga bisa mengembangkan pasar lelang di daerah produsen dan konsumen untuk menjaga kelancaran pasokan dan stok pangan. 

Politisi PKS ini selalu mendesak Pemerintah untuk bisa terlepas dari ketergantungan impor pangan dengan cara meningkatkan kemandirian pangan dalam negeri. 

Serta fokus meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta memperbaiki skema distribusi dan tata niaga pangan yang jelas.

Johan berharap pemerintah segera menyadari bahwa pemantapan produksi pangan harus diprioritaskan karena hal tersebut dapat menstabilkan pasokan dan harga pangan dalam negeri.

“Jadi dari hulu sampai ke hilir tata Kelola pangan ini harus sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara adil, merata dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan," katanya. 

PIHPS mencatat, per 8 Januari 2020, harga daging sapi kualitas I  masih dijual stabil di kisaran 123.250/kg dan daging sapi kualitas II naik tipis Rp50 (0,04%)  dijual kisaran 113.500/kg. 

Sementara harga cabai rawit hijau turun Rp450 (0,77%) menjadi Rp58.300/kg, cabai rawit merah turun Rp500 (0,63%) menjadi Rp78.600/kg dan cabai merah besar turun Rp1.100 (2,02%) menjadi Rp53.350/kg. (Khairul Kahfi) 

 

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

KPPU Harapkan Pemerintah Segera Antisipasi Harga Bawang Putih

  • 22 Januari 2021 , 14:10
Ekonomi

Pemerintah Perlu Bergegas Impor Bawang Putih

  • 22 Januari 2021 , 09:55
Ekonomi

Pemerintah Pastikan Pedagang Daging Segera Kembali Berjualan

  • 21 Januari 2021 , 20:53

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Angkat Direksi Milenial, BRI Dinilai Jalankan Regenerasi
22 Januari 2021 , 21:00

Ada sejumlah direksi baru dalam struktur kepengurusan BRI yang tergolong sebagai angkatan muda karena usianya belum mencapai 45 tahun

James Bond "No Time To Die" Ditunda Lagi Hingga Oktober 2021
22 Januari 2021 , 20:55

Akan dirilis di hari yang sama di seluruh dunia

Anemia Pada Remaja Tingkatkan Risiko Stunting
22 Januari 2021 , 20:51

Angka stunting pada tahun 2019 masih berada di angka 27,67%

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.