- Ekonomi
Pemerintah Diminta Segera Intervensi Harga Pangan di Pasar
09 Januari 2021 , 15:15

JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menyesalkan kelambanan pemerintah dalam mengendalikan harga komoditas pangan seperti naiknya harga tempe dan tahu akibat tingginya harga kedelai.
Bahkan, saat ini dua komoditas pangan seperti cabai dan daging sapi juga ikut meroket naik pada awal tahun 2021.
“Kenaikan harga bahan pangan tersebut belum bisa dikontrol, padahal tugas pokok pemerintah adalah mengendalikan komoditas pangan dalam jumlah cukup, dengan harga terjangkau di seluruh negeri," tegasnya dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (9/1).
Pemerintah jelas harus melakukan intervensi untuk menstabilkan harga komoditas pangan di pasaran.
Gejolak harga yang terjadi pada komoditas kedelai, cabai dan daging sapi akan berdampak negatif kepada masyarakat luas selaku konsumen.
Begitu pula para petani selaku produsen komoditas yang juga dirugikan. Johan khawatir, lambatnya respon pemerintah atas fenomena ini bakal memicu kenaikan berbagai komoditas pangan lainnya.
"Sehingga fluktuasi harga semakin tidak terkendali dan berdampak munculnya keresahan sosial pada masa pandemi” ujarnya.
Berdasarkan pantauannya, harga cabai rawit merah dan daging sapin tembus masing-masing mencapai Rp100.000 per kilogram dan Rp126.000 per kilogram.
“Kenaikan dan gejolak harga dari komoditas pangan akan menurunkan kesejahteraan dan menambah beban penderitaan masyarakat yang saat ini berada pada masa pandemi yang berkepanjangan,” tutur Johan.
Legislator NTB ini menilai seharusnya pemerintah bisa mengantisipasi terjadinya lonjakan harga komoditas pangan ini.
Misalnya dengan meningkatkan jumlah stok dan pasokan yang dapat menurunkan harga komoditas tersebut pada beberapa bulan sebelumnnya. Disamping pemerintah juga bisa mengembangkan pasar lelang di daerah produsen dan konsumen untuk menjaga kelancaran pasokan dan stok pangan.
Politisi PKS ini selalu mendesak Pemerintah untuk bisa terlepas dari ketergantungan impor pangan dengan cara meningkatkan kemandirian pangan dalam negeri.
Serta fokus meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta memperbaiki skema distribusi dan tata niaga pangan yang jelas.
Johan berharap pemerintah segera menyadari bahwa pemantapan produksi pangan harus diprioritaskan karena hal tersebut dapat menstabilkan pasokan dan harga pangan dalam negeri.
“Jadi dari hulu sampai ke hilir tata Kelola pangan ini harus sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pangan yaitu untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia secara adil, merata dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan," katanya.
PIHPS mencatat, per 8 Januari 2020, harga daging sapi kualitas I masih dijual stabil di kisaran 123.250/kg dan daging sapi kualitas II naik tipis Rp50 (0,04%) dijual kisaran 113.500/kg.
Sementara harga cabai rawit hijau turun Rp450 (0,77%) menjadi Rp58.300/kg, cabai rawit merah turun Rp500 (0,63%) menjadi Rp78.600/kg dan cabai merah besar turun Rp1.100 (2,02%) menjadi Rp53.350/kg. (Khairul Kahfi)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN