• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

Pemerintah Diminta Hati-hati Tentukan Libur Akhir Tahun

Kolaborasi pusat dan daerah perlu terus diperkuat
26 November 2020 , 16:12
Warga membludak saat liburan Hari Raya Galungan di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (17/9/2020). Objek wisata tersebut masih dibuka meskipun sejumlah ruang publik di Denpasar ditutup menyusul terus melonjaknya kasus penularan COVID-19 di daerah itu. ANTARAFOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Warga membludak saat liburan Hari Raya Galungan di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (17/9/2020). Objek wisata tersebut masih dibuka meskipun sejumlah ruang publik di Denpasar ditutup menyusul terus melonjaknya kasus penularan COVID-19 di daerah itu. ANTARAFOTO/Nyoman Hendra Wibowo

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani meminta pemerintah berhati-hati dalam memutuskan kebijakan soal libur panjang akhir tahun 2020 dan memikirkan langkah antisipatifnya. Pasalnya, kasus positif covid-19 masih tinggi di Tanah Air.

Terlebih, berkaca pada libur panjang 28 Oktober sampai 3 November lalu terjadi lonjakan kasus covid-19. Jadi untuk rencana libur panjang akhir tahun, pemerintah diminta mengambil keputusan berbasis data dan mempertimbangkan berbagai aspek. 

"Pastikan segala sesuatunya sudah dipikirkan langkah antisipasi dampaknya. Libur panjang akan membuat masyarakat melakukan mobilitas antar daerah untuk tujuan silaturahmi keluarga atau wisata. Kita tidak ingin hal ini justru memicu lonjakan kasus," kata Netty dalam keterangannya, Kamis (26/11).

Ia menambahkan, pemerintah perlu melakukan evaluasi libur panjang sebelumnya dalam merumuskan libur akhir tahun. Menurut dia, pemerintah perlu melakukan penelusuran terkait lonjakan kasus pada masa liburan agar penyebabnya dapat diketahui secara menyeluruh.

Netty menilai, perlu ditelusuri juga apa penyebab lonjakan kasus pada masa libur panjang sebelumnya. Baik akibat mobilitas masyarakat yang tinggi ke luar daerah dan ke tempat wisata, maupun lonjakan kasus seiring dengan adanya penambahan jumlah testing yang dilakukan pemerintah.
 
Lebih lanjut, selain perlu adanya kajian dan evaluasi, ia juga berharap pemerintah melakukan skema antisipasi dan semakin mengetatkan pengawasan protokol kesehatan jika memang wacana libur panjang akhir tahun direalisasikan.
 
"Harus ada ketegasan dalam pengawasan prokes di tempat-tempat yang diperkirakan ramai dikunjungi, seperti rest area, hotel dan tempat wisata," imbuh dia.

Menurut Netty, pemerintah perlu segera membuat petunjuk teknis (juknis) soal protokol kesehatan yang jelas di tempat-tempat rawan terjadi kerumunan saat libur panjang tersebut. Selain itu, sanksi yang tegas ke pengelola jika melanggar prokes juga harus diterapkan.
 
Ke depannya, ia berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah meningkatkan koordinasi dalam melakukan pengawasan protokol kesehatan pada saat libur panjang akhir tahun. Sinergi dan kolaborasi yang dimaksud untuk melakukan testing dan tracking.

"Siapkan testing secara acak di tempat tujuan wisata, rest area dan tempat publik lainnya. Pastikan sarana prasarana prokes, seperti masker, alat cuci tangan dan penanda jarak tersedia dan mudah diakses. Kita tidak boleh ambil risiko dengan membiarkan pelanggaran prokes," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, pemerintah merencanakan libur akhir tahun pengganti libur Hari Raya Idulfitri 2020 dari tanggal 24 Desember sampai tanggal 4 Januari 2021. Namun, belakangan Presiden Joko Widodo meminta jumlah libur tersebut diperpendek. (Gisesya Ranggawari)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Pemerintah Diminta Libatkan Perempuan Tangani Bencana

  • 23 Januari 2021 , 12:13
Ekonomi

Pemerintah Diminta Pastikan Ketersediaan Komoditas Pangan

  • 20 Januari 2021 , 13:00
Nasional

Kemendagri Diminta Berantas Pungli Terhadap Tenaga Honorer

  • 18 Januari 2021 , 15:53

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

KKP Dorong Penetapan Tiga Kawasan Konservasi Di Kalimantan
23 Januari 2021 , 18:00

BPSPL Pontianak akan melakukan penilaian evaluasi efektivitas pengelolaan di delapan kawasan konservasi yang sudah ditetapkan dan melakukan pendataan jenis ikan terancam punah

Total Penyebaran Covid-19 di Indonesia Hampir Sejuta
23 Januari 2021 , 18:00

Angka kesembuhan capai 791.059. Angka kematian mendekati 28 ribu jiwa

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.