• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks

Pemenang Ringkasan Terbaik Video: Soal Pelik Sampah Elektronik


12 Agustus 2019 , 11:35
Pemenang ringkasan terbaik Vistory
Pemenang ringkasan terbaik Vistory

Pada awal bulan Agustus 2019, Validnews mengadakan kompetisi bagi para #TemanSeVisi untuk membuat ringkasan dari video kami yang berjudul Soal Pelik Limbah Elektronik, yang bisa dilihat di bawah ini. Dari peserta-peserta yang mengirimkan tulisannya, kami memilih dua naskah terbaik yang jatuh kepada Madafi Klisnan dan Meilina Istanti. Selamat kepada kedua keduanya!

Selanjutnya, seperti janji kami, naskah pemenang #ValidEssay, akan kami publikasikan di laman Validnews.id. 

Nah, tunggu apa lagi? Yuk, kita simak tulisan mereka setelah menonton videonya!

NASKAH PEMENANG PERTAMA
Oleh Madafi Klisnan

Limbah elektronik termasuk dalam golongan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Limbah elektronik adalah limbah dari alat elektronik yang sudah tidak terpakai keberadaannya banyak disekitar kita.  Seperti baterai,  ac, kulkas,  lampu, tv, kabel dan alat elektronik lainnya. Limbah elektronik ini memiliki potensi bahaya dan beracun yang penangannya tidak sama dengan limbah lain,  karena memiliki daya rusak besar.  Limbah elektronik harus membutuhkan penanganan cepat dan serius karena berdampak sangat besar dan signifikan terhadap lingkungan kehidupan dan kesehatan manusia.

Maka limbah elektronik harus ditangani secara benar, dikelola dengan tepat agar tidak menjadi toxic.  Racun yang dihasilkan oleh bahan-bahan limbah elektronik  yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan  berbagai penyakit dalam. Terdapat karsinogenik, zat penyebab kanker. Di dalam limbah elektronik juga terdapat banyak komponen-kompenen elektrik dan logam berat yang berdampak negatif terhadap lingkungan.

Penanganan limbah elektronik dalam perumahan masih sebatas jangan membuang sembarangan.  Mengambil bagian-bagian tertentu yang masih dapat digunakan dan memiliki nilai jual dengan sistem pembakaran tanpa tahu efek dari pembakaran itu menyebabkan polusi.  Misalnya masyarakat banyak yang melakukan pembakaran kabel untuk mengambil tembaga. Padahal karet kabel yang dibakar mengandung dioksin sehingga mencemari lingkungan. Hal seperti ini harus diminimalisir. 

Hal yang belum dilakukan pemerintah untuk menekan limbah elektronik B3 ini adalah tidak ada penekanan kepada produksi dan industri elektronik untuk tidak hanya sekedar memproduksi tetapi juga bertanggungjawab dalam pengolahan dan dampak yang disebabkan oleh limbah elektronik. Tidak hanya membuat lalu selesai.  Mereka harus bertanggungjawab mengumpulkan yang sudah rusak dan pembuangan akhir sampah elektronik.  Dinas lingkungan hidup bisa lebih giat lagi dalam mensosialisasikan bahaya limbah elektronik yang wajib dikelola dengan benar. Dengan aturan yang benar, industri yang ada bisa bermanfaat.

Untuk saat ini regulasi dari pemerintah hanya ada PP 101 tentang pengolahan limbah B3. Tapi belum ada penanganan secara khusus yang ada di rumah tangga.  Dengan negara lain kita masih jauh tertinggal.  Berbeda dengan Malaysia yang sudah memiliki peraturan. Belum adanya peraturan ini membuat membingungkan. Sedangkan pemerintah daerah sudah berusaha melakukan upaya sesuai kewenangannya.

Untuk selanjutnya saya ingin Validnews mengangkat tema kehidupan di pinggiran rel kereta jakarta yang sangat jauh dari bayangan kemewahan ibukota.  Bagaimana mereka bisa menempati rumah sangat tidak permanen yang sekedar dibuat dari terpal atau kayu, sedangkan papan atau tempat tinggal adalah kebutuhan pokok manusia.  Bagaimana mereka bisa hidup ditempat kumuh berdampingan dengan tumpukan sampah yang berjejer dengan rumah mereka.  Bagaimana mereka mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bagaimana mereka MCK dengan benar.  Apakah mereka tidur lelap jika suara bising kereta lewat setiap beberapa menit? Bagaimana dengan area bermain anak mereka,  tentu saja bukan area bermain ramah anak. 

 

NASKAH PEMENANG KEDUA
Oleh Meilina Istanti

Kemajuan teknologi menjadi wacana yang kian menarik di abad dua puluh satu ini. Penelitian mengenai produk elektronik terbaru serta penemuan-penemuan lainnya membuat pabrik industri di bidang ini kian gencar memproduksi dan memasarkannya kepada masyarakat. Hal ini memang menguntungkan karena semakin banyak inovasi yang tercipta, namun seperti koin yang mempunyai dua sisi, kemajuan teknologi membawa dampak positif sekaligus dampak negatif yang masih sulit untuk ditangani.

Limbah elektronik merupakan limbah produk elektonik yang sudah tidak berfungsi optimal sehingga tidak digunakan kembali. Limbah elektronik memang tidak sebanyak limbah plastic atau limbah lainnya, namun dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah elektronik ini paling besar pengaruhnya terhadap lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat jika tidak ditangani dengan cara yang tepat. Hal ini dikarenakan limbah elektronik mengandung racun yang disebabkan oleh kandungan dari bahan-bahan  yang terdapat di dalam limbah elektronik, seperti kandungan bahan logam dan bahan karet yang terdapat pada kabel listrik.

Pengelolaan limbah elektronik ini berbeda dengan limbah jenis lain, perlu pemisahan serta penguraian lebih dahulu antara bahan plastik dengan bahan elektronik. Perlu penanganan yang tepat agar limbah elektronik tidak menjadi racun yang membahayakan kesehatan manusia, seperti karsinogen yang dapat menyebabkan kanker. Pengelolaan yang benar harus berawal dari rumah tangga agar tidak membuang limbah elektronik sembarangan ataupun membakarnya, penyuluhan dan pengelolaan dari pemerintah daerah sangat diperlukan sehingga terjadi regulasi yang baik untuk limbah eletronik ini.

Di sisi lain ketidaktahuan masyarakat tentang limbah elektronik dapat membuat dapat membahayakan lingkungan hidup dan kesehatannya. Ada beberapa bagian penting yang terdapat di limbah elektronik yang mereka ambil, sementara bagian lain yang tidak dibutuhkan seperti kabel listrik dibuang atau dibakar. Proses pembakaran ini menyebabkan polusi udara sehingga nantinya akan mempengaruhi kesehatan manusia itu sendiri karena menghirup udara kotor, kita juga tidak tahu zat apa saja yang dihirup dari pembakaran limbah elektronik tersebut. Polusi udara tersebut juga masih terus berlanjut hingga terjadi pencemaran udara yang menyebabkan lapisan ozon kian menipis sehingga terjadi pemanasan global.

Selain perlu penanganan yang cepat dan tepat dalam menanggulangi limbah elektronik, seharusnya pemerintah membuat peraturan penanganan limbah elektronik dengan benar, sosialisasikan kepada masyarakan bahwa sampah-sampah elektronik itu perlu harus ditangani dengan benar. Selain itu pemerintah seharusnya juga  bekerja sama dengan pabrik industri untuk menanggulangi limbah elektronik. Pihak industri harus ikut terlibat dalam proses regulasi produk yang dihasilkannya, mereka harus turut serta bertanggung jawab mengatasi limbah elektronik.

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Pemda Sulbar Sediakan Tenda Di Sekolah Terdampak Gempa

  • 22 Januari 2021 , 20:36
Ekonomi

Jelang Pelantikan Joe Biden, IHSG dan Rupiah Menguat

  • 20 Januari 2021 , 18:39
Nasional

Perempuan Rentan Alami Kekerasan Seksual Di Pengungsian

  • 18 Januari 2021 , 14:27

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Pemerintah Bertekad Kembalikan Kejayaan Produk Keramik Indonesia
25 Januari 2021 , 21:00

Target ini perlu ditopang dengan kebijakan strategis, diantaranya melalui program substitusi impor 35% pada 2022

Mendagri Minta Pemda Monitoring KIPI
25 Januari 2021 , 21:00

Efek samping bisa terjadi. Kekebalan komunitas tetap harus terbentuk

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.