- Ekonomi
Pembangunan dan Investasi Kawasan Industri Morowali Tetap Berjalan
20 Juli 2020 , 15:15

JAKARTA - Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini pembangunan dan investasi di Kawasan Industri Morowali tetap berjalan dalam masa kenormalan baru dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kendati pandemi belum usai, BKPM berharap kegiatan perusahaan di Kawasan Industri Morowali tidak berhenti sehingga menyebabkan pemutusan hubungan kerja.
Ia juga memohon beragam pihak di sekitar investasi tidak menyulitkan keberlangsungan investasi yang akan hadir. BKPM telah bekerja sama dengan Jaksa Agung dan Kapolri.
“Pandemi ini masa sulit bagi seluruh pihak, baik pemodal maupun pekerjanya. Harus ada rasa empati, jangan sampai ada yang mempersulit investasi. Jangan sampai ada aparat yang malah mempersulit investor di lapangan,” katanya dalam rilis resmi yang diterima di Jakarta, Senin (20/7).
Kawasan Industri Morowali didirikan pada 2013 di atas lahan seluas 2.000 hektare. Kawasan ini telah menyerap investasi sekitar US$126,5 juta dan membuka lapangan kerja bagi sekitar 40.000 tenaga kerja Indonesia dan sekitar 4.000 tenaga kerja asing.
Saat ini beberapa kegiatan produksi masih terus berjalan dengan baik. Terdapat 21 perusahaan yang berada di kawasan ini, diantaranya PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel, PT Dexin Steel Indonesia, dan PT Huayue Nickel Cobalt.
Dalam kunjungannya ke Morowali, Bahlil berkesempatan melihat maket rencana proyek laterit nikel dengan metode hidrometalurgi di PT Huayue Nickel Cobalt. Proyek ini merupakan pengolahan dan pemurnian laterit nikel dengan metode hidrometalurgi pertama di Indonesia di atas lahan seluas 188 hektare.
“Izin proyek ini sebentar lagi akan masuk ke BKPM. Pemda dan aparat setempat juga harus mendukung dan sama-sama menjaga investasi di sini. Apalagi ini merupakan magnet serapan tenaga kerja bagi daerah,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (Pusat KOPI) BKPM, realisasi investasi kuartal I/2020 di Sulawesi Tengah untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1,15 triliun dengan 92 proyek investasi. Sementara, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 345 juta dengan 72 proyek. (Khairul Kahfi)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN