- Megapolitan
PPD Kerahkan 65 Bus Angkut Penumpang KRL Cikarang Dan Bogor
20 Juli 2020 , 08:53

JAKARTA – Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) mengerahkan total 65 unit bus, untuk membantu transportasi penumpang kereta rel listrik (KRL) di wilayah Bogor dan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Bus bantuan ini efektif untuk mengurai kepadatan penumpang kereta rel listrik (KRL) selama pandemi covid-19," kata Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa, di Jakarta, Minggu (19/7).
Pengadaan bus gratis tersebut yang akan beroperasi setiap Senin dan Jumat itu, mulai memberikan layanan pada hari Senin (20/7). Sebanyak 50 unit bus dikerahkan ke Stasiun Bogor untuk mengangkut penumpang tujuan Stasiun Tebet, Stasiun Sudirman, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Juanda.
Sebanyak 15 unit bus lainnya dikerahkan untuk mengantarkan penumpang dari Stasiun Cikarang menuju Stasiun Stasiun Sudirman dan Manggarai.
"Antrean penumpang saat jam sibuk dapat dikendalikan hanya dengan mengantre selama 10-20 menit saja yang semula penumpang harus menunggu hingga dua jam untuk bisa menaiki KRL," kata Pande.
Sejak Mei 2020, kata Pande, Perum PPD ditunjuk langsung oleh Kementerian Perhubungan, bekerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mengerahkan armada bus gratis di Stasiun Bogor. Kebijakan itu dilakukan guna menanggulangi kepadatan antrean di stasiun saat pandemi covid-19.
"Sebagai operator plat merah dengan wilayah operasional Jabodetabek, Perum PPD berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pemerintah mengurangi penyebaran covid-19. Sekaligus upaya penguraian kepadatan penumpang KRL yang mencapai jumlah tertingginya setiap hari Senin," kata Pande.
Pengoperasian bus dilakukan dengan menerapkan prosedur covid-19. Selain pemeriksaan suhu tubuh dan pemberian hand sanitizer, kapasitas bus maksimal hanya bisa ditumpangi sebanyak 70%.
"Peranan PPD sebagai stabilisator menjadi amanah terbesar kami, dan dalam menjaga amanah tersebut kami tidak main-main, mulai dari sterilisasi armada, kesiapan dan kesehatan pramudi hingga koordinasi dan pengawasan di lapangan," tuturnya.
Sejumlah calon penumpang antre untuk naik bus bantuan gratis di jalan Mayor Oking, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan bantuan 150 unit bus untuk Pemerintah Kota Bogor sebagai upaya mengurangi kepadatan penumpang KRL Comutter Line di Stasiun Bogor. ANTARAFOTO/Arif Firmansyah.
Rencanakan Perjalanan
Sementara itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta para calon penumpang untuk merencanakan perjalanan dengan matang. Termasuk siap mengikuti berbagai protokol kesehatan yang ada mengingat Senin senantiasa menjadi hari tersibuk pada layanan KRL.
“Ini ditandai dengan volume pengguna pada hari kerja pertama setiap pekan tersebut selalu menjadi volume tertinggi dibandingkan hari-hari lainnya,” kata Vice President Corporate Communications KCI Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Sama seperti pekan lalu, PT KCI mengoperasikan 962 perjalanan KRL setiap harinya. Jadwal terbaru perjalanan KRL dapat diakses melalui www.krl.co.id dan aplikasi KRL Access. Melalui KRL Access dan sosial media @commuterline, pengguna juga dapat mengikuti informasi rutin mengenai situasi antrean pengguna pada jam sibuk pagi hari di sejumlah stasiun dengan volume pengguna tertinggi.
“Dengan mengetahui situasi antrean sebelum tiba di stasiun, calon pengguna KRL diharapkan dapat mengambil keputusan sesuai keperluannya terkait rencana maupun waktu perjalanannya dengan KRL,” imbuhnya.
Sebagaimana pada pekan lalu, Senin ini juga akan tersedia layanan bus bantuan gratis dari pemerintah. Ratusan unit bus ini akan melayani pengguna dari Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam, Cikarang dan Botani Square Bogor ke sejumlah stasiun tujuan di wilayah DKI Jakarta. Waktu keberangkatan bus tersedia mulai pukul 05.15 WIB.
Dalam melayani kebutuhan mobilitas penting masyarakat di masa pandemi ini, PT KCI tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan bagi para penggunanya saat akan naik KRL.
Seperti yang sudah disosialisasikan sebelumnya, PT KCI mewajibkan seluruh pengguna KRL untuk menggunakan pakaian dengan lengan panjang, seperti menggunakan jaket maupun kemeja lengan panjang.
Kebijakan ini sesuai Surat Edaran Kementerian Perhubungan No.14 Tahun 2020 tentang Pedoman dan Petunjuk Teknis Pengendalian Transportasi Perkeretaapian Dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Untuk Mencegah Penyebaran covid-19. Aturan penggunaan pakaian lengan panjang atau jaket ini masa sosialisasinya masih diperpanjang, dengan mempertimbangkan para pengguna KRL masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan aturan ini.
Berkaitan dengan protokol kesehatan, pengguna KRL tetap diwajibkan menggunakan masker, mengikuti pengukuran suhu tubuh, dan menjaga jarak dengan pengguna lain saat berada di stasiun maupun di dalam KRL.
Pengguna juga sangat disarankan menggunakan wastafel tambahan yang telah tersedia di seluruh stasiun, untuk mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum maupun sesudah naik KRL. Pengguna juga disarankan menggunakan alat pelindung diri tambahan misalnya pelindung wajah dan membawa cairan pembersih tangan untuk digunakan sendiri sesuai kebutuhan.
Sementara itu, Anne menjelaskan, Stasiun Bogor, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Cikarang juga akan berlaku sebagai stasiun khusus KMT pada setiap hari Senin. Sebelumnya, sejak 13 Juli 2020 uji coba penerapan stasiun khusus KMT di tiga stasiun tersebut telah berlangsung.
Berdasarkan hasil evaluasi di lapangan, maka pemberlakuan stasiun khusus KMT di tiga stasiun tersebut mulai 3 Agustus 2020 akan berlaku setiap hari kerja Senin hingga Jumat. Di akhir pekan maupun di hari libur nasional, tiga stasiun tersebut juga dapat melayani transaksi dengan Tiket Harian Berjaminan (THB).
“Melalui kebijakan ini, layanan tiket di Stasiun Bogor, Stasiun Cilebut, dan Stasiun Cikarang hanya dapat menerima transaksi menggunakan KMT, kartu elektronik bank, dan tiket dengan kode QR melalui aplikasi Link Aja. Para pengguna yang bertransaksi dengan THB PP masih dapat melakukan perjalanan kembali dari ketiga stasiun tersebut,” tuturnya.
PT KCI berharap para pengguna KRL yang masih menggunakan THB dapat menyesuaikan dengan kebijakan baru ini. Sebelum berlaku pada 3 Agustus, petugas juga akan melakukan sosialisasi secara konsisten kepada para pengguna. Dengan memperbanyak transaksi non tunai, akan mengurangi risiko terpaparnya covid-19 dari uang yang sangan sering berpindah tangan. (Faisal Rachman)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN