• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

P2G Temukan Pelanggaran Prokes Saat PTM

Satgas Covid-12 tak beri sanksi. Sekolah diminta jujur jika tak siap PTM
07 April 2021 , 19:21
Seorang Guru mengukur suhu tubuh murid pada hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di 85 sekolah dari jenjang SD hingga SMA mulai 7 April hingga 29 April 2021 dengan kapasitas dalam ruangan maksimum 50 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. ANTARAFOTO/Aprillio Akbar
Seorang Guru mengukur suhu tubuh murid pada hari pertama uji coba pembelajaran tatap muka di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di 85 sekolah dari jenjang SD hingga SMA mulai 7 April hingga 29 April 2021 dengan kapasitas dalam ruangan maksimum 50 persen dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. ANTARAFOTO/Aprillio Akbar

JAKARTA – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meemukan banyak sekolah melanggar protokol kesehatan saat mulai pembelajaran tatap muka (PTM). Temuan ini berdasarkan hasil pemantauan terhadap sekolah-sekolah di 16 provinsi.

Seluruh provinsi itu yakni Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT),

Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri mengatakan, banyak guru dan siswa tidak disiplin memakai masker. Atau, memakai masker dengan cara yang tidak sebagaimana mestinya, seperti tidak menutupi mulut dan hidung.

"Masih terjadi pelanggaran 3M lainnya, yaitu tidak menjaga jarak. Para guru beralasan, karena faktor anak-anak kangen-kangenan akhirnya lupa (menjaga jarak)," papar Iman dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (7/4).

Pelanggaran protokol kesehatan di dalam sekolah ini antara lain terjadi di Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Kota Bukittinggi.

Iman menuturkan pelanggaran itu pun terjadi di luar sekolah ketika jam pulang sekolah. Guru dan siswa berkerumun dengan tidak menjaga jarak dan memakai masker. Hal sama terulang di angkutan umum saat berangkat dan pulang sekolah.

"Tentu ini berbahaya bagi kesehatan guru dan siswa," ungkap Iman.

Lebih lanjut, P2G menemukan adanya sekolah yang sudah uji coba PTM meski pemerintah daerah belum melakukan verifikasi atas daftar periksa. Contohnya ada sekolah yang hanya punya satu thermo gun, sehingga siswa harus antre saat memasuki lingkungan sekolah.

Kemudian disebut orang tua siswa membuat kerumunan karena menunggu anaknya pulang sekolah. Jam sekolah yang singkat jadi alasan mereka menunggu.

"Tidak ada sanksi tegas dari pemerintah daerah atau Satgas Covid-19 daerah akan pelanggaran protokol kesehatan saat pelaksanaan PTM," ujarnya.

P2G meminta pemda membentuk Satgas Khusus PTM Sekolah yang melibatkan unsur Polri, Satpol PP, dinas kesehatan, dinas perhubungan, dan dinas pendidikan. Tugas satgas antara lain mengawasi mobilitas siswa dan guru saat jam sekolah berakhir.

"Satgas Covid-19 Sekolah tentu tak punya kapasitas mengontrol siswa sepulang sekolah mengingat jumlah guru yang terbatas dan akses rumah siswa yang beragam," kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim.

Menurut dia, Satgas Khusus PTM Sekolah bisa mencegah guru dan siswa yang melanggar protokol kesehatan. Juga disarankan punya wewenang meminta langsung guru dan siswa pulang ke rumah saat jam sekolah berakhir, serta mengatur penggunaan angkutan umum.

Satgas khusus itu pun bisa mengerahkan dinas pendidikan untuk inspeksi mendadak dan mengevaluasi kedisiplinan protokol kesehatan warga sekolah. Pemda diminta menindak tegas sekolah dan guru yang terbukti telah melanggar protokol kesehatan.

"Pelanggaran protokol kesehatan, baik di sekolah maupun luar sekolah, harus betul-betul tak ada toleransi sedikit pun. Sebab, sekolah dan guru adalah entitas edukatif yang berfungsi mendidik dan menjadi teladan publik," urai dia.

P2G juga meminta pihak sekolah terbuka jika nyatanya belum siap melakukan uji coba PTM. Semua informasi tentang daftar periksa atau kesiapan sekolah harus diberitahu ke orang tua siswa secara jujur dan lengkap, sehingga menjadi bahan pertimbangan mereka.

Satriwan menegaskan orang tua siswa punya hak prerogatif untuk memutuskan anaknya ikut PTM atau tetap pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selama ini disebut banyak sekolah hanya memberi surat persetujuan berisi pilihan setuju atau tidak setuju siswa mengikuti PTM.

Selain itu, P2G juga mendesak kepala sekolah atau pimpinan yayasan segera membelanjakan dana BOS untuk pemenuhan daftar periksa dan sarana-prasarana pendukung protokol kesehatan. Jadi sekolah harus betul-betul sudah siap sebelum uji coba PTM dimulai. (Wandha Nur Hidayat)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

IHSG Terkoreksi Seiring Pelemahan Bursa Saham Global

  • 20 April 2021 , 09:39
Nasional

KPK Cegah Pengacara Lucas Ke Luar Negeri

  • 19 April 2021 , 13:10
Ekonomi

Kementan Garansi Produktivitas Jahe Masih Stabil

  • 19 April 2021 , 12:43

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Belia Pengolah Limbah Elektronik


  • Terbaru

GAYA HIDUP

Listing Menu Untuk Hindari Limbah Makanan 
20 April 2021 , 21:00

Menyusun menu makanan untuk keluarga bisa menghemat pengeluaran

Asosiasi Pariwisata Melawan Covid-19
20 April 2021 , 21:00

Ada lebih dari 30 juta masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Rancang Tanggung Dengan Melebur
20 April 2021 , 21:00

Peleburan dua kementerian dinilai berdampak pada perkembangan riset. Indonesia jauh kalah dari negara tetangga

Rancang Tanggung Dengan Melebur
20 April 2021 , 21:00

Peleburan dua kementerian dinilai berdampak pada perkembangan riset. Indonesia jauh kalah dari negara tetangga

Berseminya Bisnis Wedding Organizer di Tengah Pandemi
19 April 2021 , 21:00

Tak ada menyangka pada masa pandemi bisa mendapatkan peluang usaha menjanjikan

Ramadan Dan Kehangatan Lintas Iman
17 April 2021 , 18:00

Realitas guyub dan rukunnya warga bangsa di bulan Ramadan sejatinya kerap terlihat dimana-mana.  

Buah Manis Bisnis Hampers Berihwal Nekat
16 April 2021 , 21:00

Meski baru berani memasarkan di Jabodetabek, pesanan dari luar Jawa tak disangka malah ada

Mendedah Kiat Menjaga Umat
15 April 2021 , 21:00

Antusiasme jemaah beribadah selama Ramadan, memerlukan konsistensi pelaksanaan aturan

Bisnis Horeka Dan Asa Yang Tersisa
13 April 2021 , 19:02

Pelarangan mudik berkonsekuensi membuat okupansi hotel di daerah dan pertumbuhan ekonomi akan berada di level yang sangat rendah

Lara Berlanjut Sang Penyintas
12 April 2021 , 21:00

Penyintas covid-19 dirundung pelbagai hal. Ada stigma, hingga keluhan yang memakan biaya

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Teten: Perlu Keterlibatan KUMKM Dalam Industri Otomotif
13 April 2021 , 11:35

Pemangku kepentingan terkait diajak duduk bersama Kemenkop UKM untuk merumuskan model bisnis baru industri otomotif dengan keterlibatan KUMKM

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.