• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Mulai 2022, Subsidi LPG 3 Kg Diberikan Nontunai

Pemerintah dan DPR menyepakati rekomendasi metode penyaluran subsidi melalui teknologi sidik jari atau biometrik wajah
08 April 2021 , 19:13
Pekerja menumpuk tabung Elpiji 3 kilogram yang kosong di salah satu pangkalan di Desa Langgea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (15/6/2020). Dalam sepekan terakhir terjadi kelangkaan stok Elpiji 3 kilogram di wilayah tersebut, sehingga harganya melambung mencapai Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per tabung. ANTARAFOTO/Jojon
Pekerja menumpuk tabung Elpiji 3 kilogram yang kosong di salah satu pangkalan di Desa Langgea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (15/6/2020). Dalam sepekan terakhir terjadi kelangkaan stok Elpiji 3 kilogram di wilayah tersebut, sehingga harganya melambung mencapai Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per tabung. ANTARAFOTO/Jojon

JAKARTA – DPR dan pemerintah menyepakati kebijakan subsidi LPG 3 kg yang saat ini dilakukan secara terbuka, akan diubah menjadi tertutup dalam bentuk nontunai langsung kepada rumah tangga sasaran. Kebijakan yang bertujuan agar subsidi tepat sasaran tersebut, akan dimulai paling lambat tahun 2022.

“Subsidi diberikan langsung kepada rumah tangga sasaran yaitu keluarga penerima manfaat (KPM), usaha mikro, petani, dan nelayan yang berhak menerima subsidi sesuai dengan Data Terpadu Kementerian Sosial (DTKS),” ujar Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah dalam siaran pers Ditjen Migas Kementerian ESDM, Kamis (8/4).

Said menginformasikan bahwa LPG 3 kg ini akan dijual dengan harga keekonomian untuk menghilangkan disparitas harga di pasar. Subsidi yang masih bersifat terbuka, kata Said, juga menyebabkan besaran anggaran subsidi meningkat setiap tahun.

Ia pun menegaskan agar subsidi LPG 3 kg harus diberikan kepada masyarakat yang berhak. Sehingga Ditjen Migas Kementerian ESDM diminta mencocokkan data dengan Kementerian Sosial agar penerimanya tepat sasaran.

Sementara itu Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan, pemerintah selalu berupaya menjaga konsistensi kebijakan dan memastikan manfaat kebijakan fiskal dapat langsung dirasakan masyarakat. Namun ia mengimini bahwa saat ini, subsidi LPG 3 kg belum tepat sasaran. Bahkan ada temuan selisih harga jual eceran dan patokan pada tahun 2020, senilai lebih dari Rp5.000.

“Untuk 2021 sedang di-update dengan data terbaru sekitar Rp6.000-Rp7.000 perbedaannya,” tambah Febrio.

Ia menjelaskan, subsidi yang dilakukan secara terbuka seperti saat ini menyebabkan LPG 3 kg dapat dibeli seluruh lapisan masyarakat, termasuk golongan yang mampu. Berdasarkan data Kemenkeu, hanya 36% subsidi LPG 3 Kg yang dinikmati 40% masyarakat paling miskin. Di sisi lain, ada 39,5% dari total subsidi yang dinikmati 40% golongan masyarakat terkaya Indonesia.

“Ini adalah bentuk ketidakadilan,” tandas Febrio.

Pertimbangan lain yang tak kalah penting adalah sebanyak 72,1% LPG untuk konsumsi rumah tangga di Indonesia merupakan impor. Hanya sekitar 27,9% yang berasal dari dalam negeri. Sehingga pemerintah menganggap bahwa kebijakan ini harus segera diperbaiki.

Febrio menegaskan, harga LPG 3 kg harus tepat dan negara tetap melindungi masyarakat miskin dan rentan miskin.

Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama DPR kemarin, pemerintah juga menyepakati rekomendasi metode penyaluran subsidi melalui teknologi sidik jari atau biometrik wajah. Sistem tersebut nantinya diintegrasikan dengan KPM bansos yang sudah ada sehingga tidak perlu lagi menggunakan kartu yang diberikan kepada penerima sesuai dengan DTKS. 

Sebelumnya, Head Center of Food, Energy and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov juga pernah mengungkapkan masalah yang ditimbulkan skema penyaluran subsidi LPG 3 kg secara terbuka. Salah satunya kerugian negara akibat anggaran subsidi yang membengkak sehingga membebani APBN.

Kepada Validnews, Abra memaparkan bahwa anggaran subsidi LPG 3 Kg terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, bahkan realisasi subsidi LPG 3 Kg cenderung melebihi pagu dalam APBN.

“Buktinya, realisasi subsidi LPG 3 Kg tahun 2020 sebesar Rp40,25 triliun atau mencapai 171,3% dari pagu sebesar Rp23,5 triliun,” ucap Abra beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ketidaktepatan sasaran penyaluran subsidi itu terus terjadi karena tidak ada aturan yang memberi sanksi tegas bagi masyarakat mampu, juga tidak ada spesifikasi target penerima subsidi.

“Secara logis masyarakat juga tentu akan memilih LPG 3 kg yang harganya punya gap amat jauh dengan ukuran 12 kg  atau 5,5 kg,” imbuhnya.

Berdasarkan pengetahuan Abra, pemerintah dan DPR sebetulnya sudah lama punya rencana mengubah skema penyaluran subsidi LPG menjadi tertutup, namun momennya hilang akibat pandemi.

“Khawatirnya perubahan skema pemberian subsidi LPG 3 kg di masa covid-19 akan mengejutkan masyarakat dan menimbulkan inflasi,” pungkasnya. (Zsazya Senorita)

 

 

 

  • Share:

Baca Juga

Kultura

Masjid Quba, Masjid Pertama Yang Dibangun Nabi Muhammad

  • 20 April 2021 , 10:30
Nasional

Cegah Mudik, Polisi Dirikan Pos Pantau Di Jalur Tikus

  • 15 April 2021 , 20:50
Ekonomi

Februari 2021, Penyaluran Kredit Perbankan Kembali Turun

  • 25 Maret 2021 , 13:32

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Belia Pengolah Limbah Elektronik


  • Terbaru

GAYA HIDUP

Listing Menu Untuk Hindari Limbah Makanan 
20 April 2021 , 21:00

Menyusun menu makanan untuk keluarga bisa menghemat pengeluaran

Asosiasi Pariwisata Melawan Covid-19
20 April 2021 , 21:00

Ada lebih dari 30 juta masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Rancang Tanggung Dengan Melebur
20 April 2021 , 21:00

Peleburan dua kementerian dinilai berdampak pada perkembangan riset. Indonesia jauh kalah dari negara tetangga

Rancang Tanggung Dengan Melebur
20 April 2021 , 21:00

Peleburan dua kementerian dinilai berdampak pada perkembangan riset. Indonesia jauh kalah dari negara tetangga

Berseminya Bisnis Wedding Organizer di Tengah Pandemi
19 April 2021 , 21:00

Tak ada menyangka pada masa pandemi bisa mendapatkan peluang usaha menjanjikan

Ramadan Dan Kehangatan Lintas Iman
17 April 2021 , 18:00

Realitas guyub dan rukunnya warga bangsa di bulan Ramadan sejatinya kerap terlihat dimana-mana.  

Buah Manis Bisnis Hampers Berihwal Nekat
16 April 2021 , 21:00

Meski baru berani memasarkan di Jabodetabek, pesanan dari luar Jawa tak disangka malah ada

Mendedah Kiat Menjaga Umat
15 April 2021 , 21:00

Antusiasme jemaah beribadah selama Ramadan, memerlukan konsistensi pelaksanaan aturan

Bisnis Horeka Dan Asa Yang Tersisa
13 April 2021 , 19:02

Pelarangan mudik berkonsekuensi membuat okupansi hotel di daerah dan pertumbuhan ekonomi akan berada di level yang sangat rendah

Lara Berlanjut Sang Penyintas
12 April 2021 , 21:00

Penyintas covid-19 dirundung pelbagai hal. Ada stigma, hingga keluhan yang memakan biaya

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Teten: Perlu Keterlibatan KUMKM Dalam Industri Otomotif
13 April 2021 , 11:35

Pemangku kepentingan terkait diajak duduk bersama Kemenkop UKM untuk merumuskan model bisnis baru industri otomotif dengan keterlibatan KUMKM

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.