• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

Menristek Ungkap Sepuluh Tren Teknologi Selama Pandemi

Akan menjadi tren kehidupan masa depan
30 Juni 2020 , 18:06
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja online di salah satu situs belanja online di Depok, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dalam waktu dekat bakal memungut pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen atas perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja online di salah satu situs belanja online di Depok, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dalam waktu dekat bakal memungut pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen atas perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

JAKARTA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi dan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan, ada sepuluh tren teknologi selama pandemi covid-19. Kesepuluh tren teknologi ini pun diprediksi akan menjadi pola di masa depan.

"Artinya kita tidak usah kaget kalau di masa depan yang sepuluh ini akan menjadi bagian utama dari hidup kita," kata Bambang dalam webinar bertajuk "Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Inovasi", Selasa (30/6).

Tren teknologi yang pertama adalah belanja daring. Menurut Bambang, tren ini sekarang bahkan bukan lagi menjadi pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

Berikutnya, tren hiburan daring. Dia mengatakan, tren inilah yang sekarang muncul atau sedang dimulai. Contohnya sejumlah grup musik ternama sudah menggelar konser secara daring.

"Yang penting kalau ingin nonton harus bayar untuk mendapatkan akses, meskipun mungkin nontonnya bisa ramai-ramai. Tetapi paling tidak hiburan online akan menjadi pola, apalagi kita semua mungkin banyak nonton Netflix hari-hari ini," ujarnya.

Tren selanjutnya berupa sistem pembayaran digital yang semakin diminati karena menawarkan keefektifan dan keefisienan. Sebagian besar kehidupan masyarakat saat ini secara tak sadar dibawa ke ranah digital, terutama urusan perbankan.

Kemudian penggunaan teknologi 4.0 untuk sistem rantai pasok (supply chain) pun menjadi tren. Teknologi digital, kata Bambang, kini mulai menjadi inti dari sistem tata kelola rantai pasok yang lebih tangguh.

"Manufaktur kita kalau mau maju ke depan mau tidak mau harus mengadopsi teknologi terbaru dan memang otomasi akan menjadi salah satu cirinya," imbuhnya.

Teleworking merupakan teknologi kelima yang menjadi tren selama masa pandemi dan akan menjadi pola pada masa depan. Keharusan bekerja dari rumah (work from home) yang saat ini dilakukan disebut akan mendorong teknologi pendukungnya.

Menurutnya, hal itu akan menjadi masalah selama efisiensi dan efektivitas tetap sama atau bahkan meningkat. "Work from home harusnya jangan menjadi kedaruratan, tetapi ini menjadi salah satu bagian dari cara kita bekerja sekarang dan masa depan," ujarnya.

Bambang mengatakan, pandemi covid-19 mengakibatkan masyarakat khawatir untuk berkunjung ke rumah sakit. Akhirnya kondisi ini membuat telemedis juga menjadi tren teknologi yang digunakan selama ini karena menjawab kekhawatiran tersebut.

Tren teknologi selanjutnya adalah robot dan drone. Penggunaan robot, misalnya, sudah dilakukan di Rumah Sakit Universitas Airlangga untuk membantu tenaga medis mengantar makanan, obat, atau mengecek infus pasien covid-19 beberapa kali sehari.

"Jadi eksposur atau kerepotan menggunakan alat pelindung diri untuk bertemu pasien bisa dikurangi," kata dia.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, pandemi juga mendorong penggunaan teknologi pencetakan tiga dimensi (3D printing). Salah satunya dapat dilihat dari banyak pelindung wajah atau face shield yang dibuat melalui cara ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis.

Tren kesembilan adalah penggunaan teknologi tele-education and training. Teknologi ini sebenarnya sudah semakin aktif digunakan di Amerika Serikat, yang disebut online courses.

"Artinya, kuliah online itu nantinya bukan lagi kedaruratan, tetapi itu adalah salah satu mainstream. Saya yakin tidak ada yang salah juga dengan online, bahkan yang akan menjadi tren pendidikan masa depan itu adalah kombinasi online dan offline," ujarnya.

Terakhir yaitu tren teknologi penggunaan informasi komunikasi dan jaringan internet 5G untuk mendukung semua tren tersebut. Teknologi dan jaringan yang semakin canggih ini dikatakan dapat memudahkan kegiatan yang minim tatap muka. (Wandha Nur Hidayat)

  • Share:

Baca Juga

Kultura

Peran-peran Hebat Perempuan di Masa Pandemi

  • 16 Januari 2021 , 13:34
Ekonomi

Pemerintah Diminta Segera Intervensi Harga Pangan di Pasar

  • 09 Januari 2021 , 15:15
Ekonomi

Harga Minyak Melonjak Hampir 8%, Tertinggi Selama Setahun

  • 09 Januari 2021 , 09:30

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Beton Pertahanan Kesebelasan Indonesia


  • Terbaru

Produk Keramik Indonesia Berhasil Bebas Safeguard Malaysia
18 Januari 2021 , 20:36

Penghentian safeguard tersebut hanya berselang empat bulan setelah penyelidikan dimulai pada 13 September 2020

Kasus Swab Habib Rizieq, RS Ummi Bogor Bakal Disanksi
18 Januari 2021 , 20:26

Pihak rumah sakit harus kooperatif membantu Satgas Covid-19

Vivo V20 Banting Harga di Awal Tahun
18 Januari 2021 , 20:25

Ponsel ini mampu merekam dengan kamera depan dan belakang secara bersamaan

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

Simalakama Wasit Sepak Bola
11 Januari 2021 , 17:56

Untuk dapat pemasukan, kerja serabutan diandalkan. Perhatian stakeholder utama tak terasa

Dilema Bansos Tunai
09 Januari 2021 , 18:00

Selain tak tepat sasaran, budaya konsumtif penerima juga menjadi masalah

Cuan Yang Terselip di Bisnis Jastip
08 Januari 2021 , 21:00

Jastip bisa jadi usaha sampingan sekaligus upaya untuk membangun jaringan bisnis selanjutnya

  • Fokus
  • Paradigma

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

GAYA HIDUP

Panen Protein Dari Ikan Sendiri
14 Januari 2021 , 13:05

Harga tahu dan tempe tak lagi murah sejak kedelai melangka. Ikan sebagai sumber panganan dengan kandungan protein tinggi jadi alternatif strategis.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.