• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Menkop: Produk UMKM Harus Semakin Banyak Terhubung Akses Digital

Jumlah penduduk Indonesia bisa menjadi peluang bagi para pelaku UMKM
13 Januari 2021 , 08:24
 Perajin menunjukan perhiasan gelang dari olahan limbah kaca di Galeri UMKM Nona Akar, Bengkulu, Kamis (7/1/2021). Perhiasan berupa kalung, anting dan gelang tersebut dibuat dengan tangan secara terbatas dari olahan limbah kaca dan keramik serta telah dipasarkan ke Malang, Yogyakarta, Bali dan Surabaya dengan harga Rp70 ribu hingga Rp350 ribu per buah. ANTARA FOTO/David Muharmansyah
Perajin menunjukan perhiasan gelang dari olahan limbah kaca di Galeri UMKM Nona Akar, Bengkulu, Kamis (7/1/2021). Perhiasan berupa kalung, anting dan gelang tersebut dibuat dengan tangan secara terbatas dari olahan limbah kaca dan keramik serta telah dipasarkan ke Malang, Yogyakarta, Bali dan Surabaya dengan harga Rp70 ribu hingga Rp350 ribu per buah. ANTARA FOTO/David Muharmansyah

JAKARTA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki menegaskan pemerintah ingin semakin banyak produk UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital melalui berbagai bentuk platform e-commerce. Pemerintah menargetkan pelaku usaha go digital pada 2024 meningkat tiga kali lipat dari jumlah saat ini.

Jika berhasil menguasai pasar digital di dalam negeri, ke depan para pelaku UMKM akan memiliki akses yang lebih luas ke pasar global.

Ia menilai, sejumlah produk UMKM seperti home decoration, kriya, hingga makanan dan minuman, memiliki peluang besar untuk bersaing secara global melalui akses pasar digital.

"Kita targetkan 30 juta pelaku usaha go digital setidaknya pada awal 2024. Saat ini saja baru ada sekitar 10,26 juta pelaku UMKM yang sudah onboarding berdasarkan data dari Kemenkop UKM," kata Teten di Jakarta, Selasa, (12/1).

Gerakan Nasional “Bangga Buatan Indonesia” 2021 menjadi salah satu upaya guna membantu para pelaku UMKM go digital. Melalui kampanye tersebut, masyarakat didorong untuk membeli produk-produk UMKM Indonesia.

Melalui gerakan tersebut pula Menkop mengharapkan omzet penjualan sektor UMKM bisa meroket sekalipun daya beli masyarakat saat ini tengah menunjukkan grafik menurun.

Jumlah penduduk Indonesia yang banyak, yakni hampir 300 juta orang, ia yakini sebagai salah satu peluang besar yang bisa dioptimalkan para pelaku UMKM. Pemanfaatan akses digital membuat produk UMKM sangat mungkin terjangkau ke seluruh penjuru Tanah Air.

"Jika semua masyarakat membeli kebutuhan sehari-hari menggunakan produk lokal, sektor UMKM saya yakini bisa bertahan di tengah pandemi," ujar Menkop Teten.

Oleh karenanya, Teten Masduki menekankan bahwa peluncuran Gerakan Nasional BBI 2021 beberapa waktu lalu punya urgensi yang tinggi bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar bisa kokoh menopang perekonomian nasional.

Baca Juga:

  • Sandiaga Uno Dukung Penuh Gerakan BBI 2021
  • Akhir 2023, Pemerintah Targetkan 30 Juta UMKM Go Digital
  • PSBB Jawa-Bali Dinilai Memperpanjang Ketidakpastian Dunia Usaha

Sebelumnya dalam peluncuran Gernas BBI 2021, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa target 30 juta UMKM akan go digital pada akhir 2023 atau awal 2024 dapat terpenuhi apabila terjalin sinergi yang kuat antarpihak terkait, tanpa banyak berbicara soal perbedaan satu dengan yang lainnya.

Tercermin dari target 2 juta UMKM onboarding pada 2020, berhasil terpenuhi dengan realisasi 3 juta unit usaha. Dengan demikian, saat ini ada sekitar 11,7 juta UMKM yang sudah go digital.

Untuk itu, Menko Luhut meminta agar seluruh pihak, mulai dari pemda, swasta, hingga kementerian/lembaga agar terus mendukung dan mendorong para pelaku UMKM bisa menghadirkan produk yang tidak kalah dengan buatan luar negeri.

"Kita bisa melihat ada kemajuan dari setahun lalu di mana saya kira produk UMKM kita semakin membaik," ungkap Menteri Luhut.

Senada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ditunjuk sebagai Campaign Manager BBI 2021 menyebut bahwa produk-produk yang dihasilkan UMKM Indonesia memiliki banyak keunggulan dan sangat layak dibeli oleh masyarakat.

Meskipun banyak sektor usaha yang terdampak pandemi covid-19, namun Budi Karya meyakini anak bangsa tetap akan mampu memroduksi barang-barang berkualitas dengan daya saing tinggi.

"Seperti misalnya pembayaran digital, ini sebuah ide brilian yang Insyaallah akan terjadi suatu pertumbuhan yang eksponensial terhadap kegiatan tersebut," ujar Budi Karya. (Yoseph Krishna)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

UU Perlindungan Konsumen Belum Cakup Transaksi Digital

  • 22 Januari 2021 , 17:51
Ekonomi

Upaya Go Global Produk UMKM Masih Terganjal Tarif

  • 19 Januari 2021 , 20:40
Nasional

Menag: Prodi Ilmu Keislaman Masih Terpinggirkan

  • 14 Januari 2021 , 15:11

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Angkat Direksi Milenial, BRI Dinilai Jalankan Regenerasi
22 Januari 2021 , 21:00

Ada sejumlah direksi baru dalam struktur kepengurusan BRI yang tergolong sebagai angkatan muda karena usianya belum mencapai 45 tahun

James Bond "No Time To Die" Ditunda Lagi Hingga Oktober 2021
22 Januari 2021 , 20:55

Akan dirilis di hari yang sama di seluruh dunia

Anemia Pada Remaja Tingkatkan Risiko Stunting
22 Januari 2021 , 20:51

Angka stunting pada tahun 2019 masih berada di angka 27,67%

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.