• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Megapolitan

Menikmati Karakter Lewat Teater Radio

Teater radio sama dengan pentas teater pada umumnya. Aktor akan berperan dengan menggunakan olah tubuh dan olah suara
20 November 2020 , 15:50
Poster Djakarta Teater Platform 2020: Jeda. (ANTARA/Djakarta Teater Platform)
Poster Djakarta Teater Platform 2020: Jeda. (ANTARA/Djakarta Teater Platform)

JAKARTA – Sebelum tahun 1990-an, radio menjadi salah satu pusat hiburan utama masyarakat Indonesia. Drama radio seperti Saur Sepuh, Tutur Tinular, atau Misteri Gunung Merapi ditunggu-tunggu kelanjutan ceritanya setiap hari.

Tahun 2020, drama serupa bakal ditampilkan dengan format yang sama. Bedanya, drama disajikan dengan format teater radio dalam rangkaian acara kesenian di Djakarta Teater Platform bertajuk ‘Jeda’ 2020.

Seniman dan sutradara Unlogic Teater, Dina Febriana akan terlibat dengan pembuatan teater radio. Dina mengajak para seniman sekaligus penikmat seni untuk memvisualkan kisah dan karakter lewat teater radio.

"Teater radio menyerang indera dan kesadaran kita dengan realitas dasar kehidupan," kata Dina melalui konferensi pers daring Djakarta Teater Platform dikutip dari Antara, Jumat (20/11).

Pemilihan teater radio juga didasari dengan keyakinannya bahwa suara dan bunyi-bunyian bisa menjadi sesuatu untuk mengekspresikan diri, serta menggugah imajinasi orang-orang yang terlibat di dalam, maupun bagi mereka yang mendengarkan.

"Suara adalah visual dalam bentuk yang imajinatif. Bisa mengajak lebih dekat dengan aktor untuk berimajinasi lewat dialog, efek suara, dan musik. Pun dengan penonton, membayangkan sendiri soal cerita dan karakter," jelas dia.

Ketika disinggung mengenai perbedaan teater radio dengan drama radio dan podcast, Dina mengatakan, teater radio tak ubahnya dengan pentas teater pada umumnya, dimana aktor akan berperan dengan menggunakan olah tubuh dan olah suara.

"Bagaimana pun, kita tetap berteater. Ketika kita lakukan proses itu pasti dengan olah tubuh, seperti teater pada umumnya. Dalam rekaman audio misalnya, aktor harus menampar diri sendiri, itu kan butuh ekspresi, gerak tubuh, yang tak serta-merta tepuk-tepuk saja dan berpura-pura," jelas Dina.

Dina menambahkan, teater radio memang tidak akan membawakan naskah secara utuh atau naratif, tapi ekspresif. Kepekaan penonton dalam menangkap audio akan menjadi penting nantinya.

Selain pertimbangan penyampaian yang berbeda dan lebih personal, platform daring juga menjadi hal yang diperhitungkan oleh Dina dan tim.

"Era ini, karena situasi ini, kita memilih daring. Tapi memang kembali lagi, yang paling adalah bagaimana suara memungkinkan untuk bisa ekspresikan diri manusia, dan teater radio menggunakan medium daring ini," pungkasnya.

Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta kembali menggelar Djakarta Teater Platform (DTP) sebagai ruang pertemuan, pertukaran gagasan, distribusi pengetahuan, dan medium penciptaan karya, dengan tahun ini mengusung tema "Jeda".

"Menghadapi perubahan yang masif, kami perlu menarik jarak dan melihat lebih luas melalui 'jeda'. Kata 'jeda' sendiri merupakan situasi henti yang tidak pasif sepenuhnya," kata Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Danton Sihombing melalui konferensi pers virtual, Jumat.

"Dalam 'jeda', kita menarik napas, melakukan refleksi panjang yang sekaligus mempersiapkan hal yang akan dilakukan ke depan," ujarnya menambahkan.

Para penggiat seni pertunjukan hari ini berlomba-lomba untuk tetap ‘bernapas’ dengan memanfaatkan ruang-ruang digital agar produksi karya tetap berjalan.

Tak hanya itu, ruang digital, menurut Danton memungkinkan sebuah karya atau kerja artistik menembus batas-batas lama dan beradaptasi dengan hal-hal baru yang perlu ditimbang untuk pemulihan keadaan dunia kesenian pascapandemi.

DTP membentang wacana dalam "Jeda" yang diturunkan dalam rangkaian presentasi proses karya, presentasi karya panggung luar dan lokakarya yang menjadi program utama tahun ini.

Melalui sejumlah programnya, DTP 2020 mengajak para seniman, penggiat teater, pengamat, produser, birokrat dan publik seni untuk memanfaatkan momentum guna memperkuat jaringan dan kerja artistik, menelusuri dialektika perwajahan kesenian hari ini yang kerap memanfaatkan media digital.

Adapun sejumlah rangkaian acara di Djakarta Teater Platform kali ini. Pertama adalah "Ruang Presentasi Proses Karya", menghadirkan Unlogic Theatre, rokateater, Teater Selembayung, Sun Community, Language Theatre, dan Kolaborasi Abdi Karya (Indonesia) dengan Theatr na nOg (Inggris) untuk proyek Work in Progress.

Selanjutnya, "Presentasi Karya Panggung Luar", yang merupakan ruang uji bentuk karya di masa pandemi. Seniman dan grup terpilih akan menginisiasi sebuah proyek presentasi langsung dengan sejumlah pementasan baru di ruang dan media baru.

Program ini menampilkan Teater SIM dengan karya “Pembajak Makan Malam” dan Teater Ghanta dengan karya “Musim Ketiga: Tempat Terbaik di Dunia”.

Lebih lanjut, ada "Diskusi Buku: Drama Berakhir Dengan Diskusi (63 Kumpulan Esai Wiratmo Soekito)", yang merupakan kerjasama Dewan Kesenian Jakarta dengan Institut Kesenian Jakarta.

Selanjutnya, "Lokakarya Pencitaan Teater", ditujukan sebagai ruang belajar bersama para sutradara teater dari kelompok-kelompok di lingkungan Festival Teater Jakarta (FTJ) yang tergabung dalam 5 asosiasi teater di Jakarta.

Seluruh rangkaian Djakarta Teater Platform “Jeda” 2020 dilangsungkan secara daring dan luring mulai tanggal 21–29 November 2020.

Daring akan disiarkan melalui kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta, sedangkan luring akan dilangsungkan di Humaark yang merupakan alternatif art center non-profit dengan protokol kesehatan.

Seluruh agenda Djakarta Teater Platform “JEDA” 2020 dapat diakses melalui situs dkj.or.id. (Yanurisa Ananta)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

MUI Minta Masyarakat Tidak Ragu Divaksin

  • 15 Januari 2021 , 20:49
Kultura

Merawat Ingatan Lewat Kesenian Gejog Lesung

  • 15 Januari 2021 , 16:15
Nasional

Menag Harap Masyarakat Tak Ragu Divaksin

  • 12 Januari 2021 , 19:18

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Angkat Direksi Milenial, BRI Dinilai Jalankan Regenerasi
22 Januari 2021 , 21:00

Ada sejumlah direksi baru dalam struktur kepengurusan BRI yang tergolong sebagai angkatan muda karena usianya belum mencapai 45 tahun

James Bond "No Time To Die" Ditunda Lagi Hingga Oktober 2021
22 Januari 2021 , 20:55

Akan dirilis di hari yang sama di seluruh dunia

Anemia Pada Remaja Tingkatkan Risiko Stunting
22 Januari 2021 , 20:51

Angka stunting pada tahun 2019 masih berada di angka 27,67%

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.