- Ekonomi
Menhub Harapkan Jepang Selesaikan Kereta Cepat
26 November 2020 , 10:23

JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan harapannya agar pembangunan kereta semi cepat Jakarta–Surabaya dapat dikerjasamakan dengan pemerintah Jepang hingga selesai.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengikuti rangkaian acara 18th ASEAN & Japan Transport Minister Meeting secara virtual di Jakarta, Rabu (25/11).
"Khusus untuk kereta cepat, saya harapkan kerja sama dengan Pemerintah Jepang terus berjalan hingga pembangunan selesai," kata Menhub dalam keterangan di Jakarta, Kamis (26/11).
Proyek yang menelan investasi Rp80 triliun tersebut akan dimulai dibangun pada 2022. Ditargetkan proyek yang akan memangkas waktu tempuh antara Jakarta dan Surabaya menjadi 5,5 jam, dari 9 jam, akan rampung 2026.
“Atau bahkan lebih cepat,” jelas Budi Karya.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Karya melayangkan apresiasinya kepada Pemerintah Jepang dalam beberapa proyek pembangunan infrastruktur transportasi, mulai dari Mass Rapid Transit atau MRT, Pelabuhan Patimban, hingga Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Proyek MRT, Pelabuhan Patimban, dan Kereta Cepat Jakarta–Surabaya, tambah Menhub, merupakan wujud komitmen Jepang dalam menanamkan investasinya di Tanah Air.
Perkiraan nilai investasi pada proyek prioritas tersebut adalah Rp30 triliun untuk Pelabuhan Patimban. Sementara, Rp15 triliun untuk MRT fase dua dan Rp30 triliun untuk fase tiga.
Sebagai informasi, Pelabuhan Patimban direncanakan akan beroperasi secara terbatas pada akhir 2020 dengan kerja sama pengelolaan terminal pusat ekspor-impor produk otomotif.
Sementara proyek MRT tahap kedua, saat ini masih dalam tahap finalisasi desain sehingga ditargetkan dapat mulai pembangunan infrastruktur pada tahun 2022 mendatang.
Baca Juga:
Menteri Negara Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, Iwai Shigeki pun mengatakan, pihaknya ingin kerja sama yang terjalin baik antara Jepang dan Indonesia dapat terus berlanjut.
Selain itu, ia juga berharap Negeri Matahari dapat menjadi mitra sejati negara-negara Asia Tenggara dalam penyelesaian masalah pada sektor transportasi.
"Kami juga ingin membahas bersama upaya pemulihan sektor transportasi pada masa pandemi covid-19 dengan pengalaman yang ada," ungkap Iwai.
Menhub Budi Karya pun menyampaikan bahwa pandemi covid-19 membuat kerja sama lintas negara sangat dibutuhkan, khususnya untuk pemulihan transportasi udara.
"Kerja sama ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan penumpang angkutan udara dan mendukung pariwisata. Hal ini penting juga untuk pemulihan ekonomi secara global," pungkas Menhub Budi Karya. (Yoseph Krishna)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN