- Megapolitan
MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA
Masih Banyak Yang 'Basa-basi' Pakai APD Di Pasar
23 Juni 2020 , 15:28

JAKARTA- Kesiapan mereka yang berkegiatan di pasar dalam melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran covid-19 menjadi perhatian. Merebaknya klister baru dan kekhawatiran akan hal ini merambat, menjadi dasar Relawan Covid-19 untuk melaksanakan program ‘Pasar Tangguh’. Program selama dua pekan ini bertujuan untuk menyadarkan semua pihak berkegiatan di pasar untuk sadar pencegahan.
Koordinator Relawan COVID-19 Andre Rahadian di Jakarta, Selasa (23/6) mengatakan, dari pengamatan, pada awalnya, banyak dijumpai pedagang yang memakai masker sekadar “basa-basi”. Mereka bahkan tidak segan-segan untuk melepasnya, ketika kondisi pasar agak sepi.
Relawan juga mendapati banyak hal perlu dibenahi di Pasar Tebet misalnya, peletakan barang dagangan yang cenderung semrawut, mengakibatkan akses jalan menjadi sempit. Selain itu masih terlalu banyak akses masuk ke pasar yang dibuka sehingga sulit mengontrol lalu-lintas manusia.
"Kegiatan ini kami gelar selama 14 hari. Para relawan selain membagikan pelindung wajah (face shield) dan penyanitasi tangan (hand sanitizer), juga mengajak para pedagang dan pembeli untuk selalu mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan tidak mengusap wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata," katanya.
Awal program ini dilaksanakan di Pasar PSPT Tebet Jakarta Selatan sejak 15 Juni 2020. Dari kegiatan ini, diharapkan bisa diterapkan di pasar-pasar lain di seluruh Jakarta, bahkan nasional.
"Namun kini setidaknya sudah ada perbaikan konkret yang langsung dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Andre.
Upaya mewujudkan “Pasar Tangguh” diapresiasi banyak pihak seperti Wali Kota Jakarta Selatan yang meminta agar aksi sama dilakukan di pasar-pasar lain di Jakarta Selatan.
Beberapa donor seperti lembaga donor Australia yang memiliki Program "Siap Siaga" juga siap meniru kegiatan Tim Relawan COVID-19. Selain itu relawan dari Baznas yang siap membantu mereplikasi kegiatan serupa di tempat lain. Kini, Tim juga tengah melakukan survei di Pasar Minggu dan berkoordinasi dengan pengelola pasar.
"Saat ini kami sedang mendata relawan yang berdomisili di sekitar Pasar Minggu. Pola seperti di Tebet akan kami terapkan pula di Pasar Minggu. Kemudian ke Stasiun Kereta Api Manggarai," katanya.
Di 10 Pasar
Di saat sama, Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengedukasi para pedagang di 10 pasar tradisional yang berada di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) mengenai protokol kesehatan.
"Edukasi pedagang pasar ini dilakukan untuk menekan laju penyebaran COVID-19 di pasar-pasar tradisional," ujar Ketua Bidang Relawan Pendukung pada Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Yulius Setiarto di Jakarta, Selasa.
Ke-10 pasar yang menjadi lokasi kegiatan, yaitu Pasar Kemiri Margonda Depok, Pasar Permai dan Pasar Ciplak Jakarta Timur, Pasar Sukasari dan Pasar Gembrong di Kota Bogor. Ada juga Pasar Tohaga Cisarua, Kabupaten Bogor, Pasar Bantar Gebang Kota Bekasi, Pasar Setu Kabupaten Bekasi, Pasar Tanah Tinggi Kota Tangerang, Pasar Ceger Tangerang Selatan dan Pasar Bonang Kabupaten Tangerang.
Yulius menambahkan, kegiatan edukasi kepada para pedagang tersebut bekerjasama dengan Pemuda Panca Marga (PPM) dan TNI AD. Setiap tim yang turun ke pasar tradisional, lanjutnya, terdiri atas 10 orang, yakni lima orang relawan, dua personel TNI AD dan tiga orang dari PPM. Total relawan yang turun ke pasar 100 orang dan membagikan 1.000 set bahan kontak.
Reaktif
Sementara, di Pasar Kramatjati, sepuluh peserta tes cepat pada Selasa, dinyatakan reaktif. Tes cepat kali ini menyasar sekitar 1.000 peserta dari kalangan manula hingga anak-anak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayah yang masuk daftar zona merah.
"Hingga saat ini sudah 384 yang diperiksa dan ada sepuluh warga yang reaktif dan langsung dibawa ke mobile swab," kata Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Sandiaga Uno..
Kegiatan itu melibatkan tim medis dari Relawan Indonesia Bersatu serta didukung petugas Puskesmas Jakarta Timur. Tes cepat secara gratis ini juga diikuti oleh kalangan ibu hamil serta balita.
Dalam waktu beberapa menit, hasil tes langsung diumumkan melalui secarik kertas, apakah orang tersebut reaktif atau negatif. Bagi peserta yang dinyatakan reaktif, langsung dibawa menuju bilik isolasi dan dilakukan tes usap (swab test). Tim relawan segera membawa pasien bersangkutan menuju Wisma Atlet atau rumah sakit rujukan.
"Dipilihnya kawasan Kramat Jati karena daerah ini masih cukup rawan. Bahkan pedagang di pasar Kramat Jati ada yang sudah positif. Kami berharap penyebaran covid-19 bisa diputus tak tak kembali menyebar," katanya.
Dikutip dari Antara, salah satu peserta dari kalangan ibu hamil, Indarti (48) mengaku sangat terbantu dengan kegiatan itu. "Laporan ini kan jadi syarat juga buat saya lahiran di bidan. Kalau tidak ada suratnya mereka tidak berani," katanya. (Rikando Somba)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN