• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

MERAJUT ASA TEKSTIL NUSANTARA

Makin Dikenal Wisman, Batik Bono Riau Siap Diekspor

Rumah Batik Andalan Binaan PT RAPP bisa memproduksi 200—500 lembar kain per bulan
21 Desember 2018 , 09:46
llustrasi batik. Validnews/Agung Natanael
llustrasi batik. Validnews/Agung Natanael

PEKANBARU – Batik bono yang merupakan produk unggulan Rumah Bantik Andalan Binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper siap merambah pasar ekspor lebih dalam. Pertimbangannya karena jenis batik ini makin dikenal mancanegara sebab kerap dijadikan buah tangan oleh wisatawan asing yang berkunjung ke sana.

Promosi lewat mulut para wisatawan mancanegara (wisman) itulah yang dianggap akan membuat batik bono akan lebih mudah diterima pasar luar.

“Hal ini mengingat batik sudah mendunia sehingga tentu sangat mudah diterima pasar internasional,” ujar Koordinator Pemberdayaan Masyarakat PT RAPP, Neneng, di Pelalawan seperti dilansir Antara, Jumat (21/12).

Ia menjelaskan, makin banyaknya warga asing yang data ke Bono ternyata memberikan efek ganda bagi produksi kain batik bermotif Bono asal Kabupaten Pelalawan tersebut. Tak hanya dari perspektif peningkatan omzet, tetapi dari promosi yang gencar dilakukan.

"Kami sudah mendistribusikan sampai ke Prancis, Brasil, Hong Kong. Kita kenalkan kepada tamu kita yang datang dari luar negeri, biasanya mereka bawa untuk oleh-oleh, ini sekalian promosi batik kita di sana," tuturnya.

Batik dengan corak Bono sendiri diambil dari Ombak Bono yang merupakan fenomena alam yang luar biasa terjadi di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. Ombak Bono kemudian diabadikan ke dalam bentuk corak batik yang menjadi salah-satu motif favorit dari Batik Bono.

Tidak hanya, bercorak ombak bono, batik ini juga memiliki motif dengan keindahan alam, flora, dan fauna lokal yang dimiliki. Di antaranya ada motif daun akasia, motif daun eukaliptus, daun timun suri, dan motif lainnya. Hingga kini, Rumah Batik Andalan telah memproduksi seratusan motif.

Disebutkannya, pemerintah turut bersumbangsih menyuarakan promosi kain batik ini hingga ke luar daerah. Kehadiran Batik Bono dalam setiap gelar pameran, baik di Riau maupun di tingkat nasional membuat batik khas melayu ini kian dikenal masyarakat.

"Sebanyak 12 Kabupaten/kota di Riau juga telah menjadi pelanggan tetap kami," sebut Neneng.

Neneng pun menginformasikan, Rumah Batik Andalan Binaan PT RAPP bisa memproduksi 200—500 lembar kain per bulannya. Harga jualnya cukup terjangkau di kisaran Rp150 ribu per lembar.

Untuk perajin batik sendiri, pihaknya memperdayakan masyarakat tempatan yang mayoritas kaum perempuan. Mereka awalnya diberi pelatihan hingga mahir sebagai pengrajin batik. Bahkan, mereka sanggup menularkan ilmunya ke masyarakat yang ingin serius belajar membatik.

"Ibu-ibu di sini yang jumlahnya sembilan orang, penghasilannya alhamdulillah Rp3 juta per bulan. Tentu kami harapkan dapat membantu perekonomian keluarga mereka," sebutnya.

Kain nusantara, tidak terkecuali batik, secara mayoritas dapat digolongkan ke ekspor pakaian jadi karena dikirim dalam bentuk adiwastra. Kementerian Perindustrian mencatat, ekspor pakaian jadi tahun 2016 berada pada angka US$7,21 miliar. Perannya terhadap total ekspor Indonesia di periode yang sama mencapai 6,57%.

Penyebab tidak terlalu besarnya nilai ekspor wastra nusantara adalah produksinya yang masih terbatas karena dikerjakan secara manual. Selain itu, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian  Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengungkapkan, sebagian besar produk batik dan tenun yang dikelola oleh IKM lebih disasarkan dengan tujuan penjualan domestik.

“Tapi, bukan menutup kemungkinan dia enggak bisa ekspor ya. Ada kemungkinan dia bisa ekspor, tapi biasanya ekspor untuk eksklusif,” ujarnya kepada Validnews, beberapa waktu lalu.

Kemenperin mencatat, telah ada 101 sentra batik dan 369 sentra tenun di seluruh Indonesia pada tahun 2016. Dirjen IKM Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengungkapkan, setiap sentra setidaknya mesti terdiri atas lima IKM. Jumlah pekerjanya berkisar 2—3 orang tiap IKM.

Jika dikalkulasikan, total sentra batik dan tenun di seluruh Indonesia bisa menyerap minimal 4.700 perajin wastra nusantara. Dibandingkan total pekerja di sektor industri kreatif fashion dan kriya yang mencapai 7,39 juta jiwa; jumlah ini memang masih minimalis. (Teodora Nirmala Fau)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

BSI Satukan Operasional Sistem Layanan di Indonesia Timur

  • 05 April 2021 , 21:00
Kultura

Mengenal Saronen, Alat Musik Legenda Dari Madura

  • 30 Maret 2021 , 11:35
Nasional

Hakim Diharap Kembalikan Sidang Rizieq Secara Daring

  • 27 Maret 2021 , 15:55

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Napas Panjang Ahli Pemberdayaan


  • Terbaru

Legislator Harap IE-CEPA Perkuat Kinerja Ekspor Nasional
10 April 2021 , 18:00

Legislator juga berharap kerja sama dengan negara-negara EFTA ini bisa segera membantu persoalan ekspor kelapa sawit Indonesia

Pemuda dan Bujukan ‘Syurga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

Tips Dekorasi Ruangan Agar Lebih Meriah Sambut Ramadan
10 April 2021 , 17:58

Sebelum pandemi, tema nuansa Timur Tengah seperti 1001 malam hingga Arabian Nights mewarnai setiap rumah dan proyek

Pemuda dan Bujukan ‘Syurga’
10 April 2021 , 18:00

Perempuan cenderung lebih emosional dibandingkan laki-laki sehingga lebih mudah direkrut oleh kelompok ekstremis

PELUANG USAHA

Masih Ada Sinar Jadi Tukang Gambar
09 April 2021 , 21:00

Profesi ‘Tukang Gambar’ handmade pada era download dan repost masih punya peluang besar. Banyak orang yang mulai kembali melirik manual illustration, sejak 2017 hingga saat ini

Pencegahan Menyusut, Teror Berlanjut
08 April 2021 , 21:00

Program deradikalisasi mantan napi terorisme di luar lapas, tak sebaik yang dilakukan di dalam lapas. Padahal, BNPT sendiri kewalahan untuk mencegah penyebaran paham radikal melalui internet

Menjaga Yang Pernah Tersesat Dengan Pundi Kuat
06 April 2021 , 21:00

Kesulitan ekonomi kerap menggiring mantan narapidana teroris (napiter) untuk kembali ke jalan yang salah

Tugas Berat Di Tanah Pusara
05 April 2021 , 21:00

Penggali kubur sering kali menjadi pelampiasan emosi keluarga jenazah covid-19

Wajah Kekinian Film Kita
03 April 2021 , 18:00

Kejayaan film Indonesia diyakini bisa berulang

Film Nasional Di Titik Nadir
01 April 2021 , 21:00

Pandemi covid-19 membuat masalah yang selama ini terjadi di industri perfilman nasional menjadi lebih parah

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.