- Ekonomi
Kuwil Kawangkoan Ditarget Rampung Agustus 2021
22 Juli 2020 , 10:30

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mematok target pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara akan rampung pada Agustus 2021.
Basuki menjelaskan bahwa saat ini pembangunan masih menunggu masalah teknis pada pondasi. Diperkirakan konstruksi diafragma dapat dikerjakan dalam waktu dekat dan selesai dalam 2-3 bulan kemudian.
"Untuk progresnya, paket 1 sudah mencapai 64,5% dan paket 2 mencapai 83,7%, sedangkan secara keseluruhan mencapai 73%," kata Menteri Basuki melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/7).
Sebagai informasi, pembangunan bendungan tersebut merupakan bagian dari pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya, dengan debit 470 m3 per detik. Banjir bandang sempat melanda wilayah tersebut pada 2014 silam.
Selain itu, bendungan tersebut akan dimanfaatkan sebagia penyediaan air baku bagi Kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung, dan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung sebesar 4,5 m3 per detik. Bendungan juga akan difungsikan untuk menggerakkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro atau PLTM dengan kapasitas 2x0,70 MW.
Terakhir, Bendungan Kuwil juga menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat setempat.
Basuki meyakini Bendungan Kuwil Kawangkoan mempunyai keistimewaan khusus. Selain dekat dengan pusat kota, jaraknya pun tak jauh dari Waruga, makam leluhur masyarakat Minahasa.
"Kita akan tata kawasan ini yang merupakan salah satu destinasi KSPN Manado Bitung-Likupang," ucapnya.
Bendungan Kuwil Kawangkoan sendiri memiliki kapasitas tampung 23,37 juta m3 dan luas genangan 139 hektare. Bendungan tersebut dibangun sejak 2016 oleh PT. Wijaya Karya - DMT, KSO, dan PT. Nindya Karya (Persero) Tbk, dengan anggaran Rp1,46 triliun.
Terkait pembebasan lahan, Menteri Basuki menjelaskan tak ada masalah untuk alasan pembangunan infrastruktur, khususnya Bendungan Kuwil Kawangkoan.
"Saya rasa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara aktif sekali sehingga saya tidak khawatir soal lahan. Kita siapkan ganti untung, tinggal prosesnya saja," tandas Menteri Basuki.
Baca Juga:
Pembangunan bendungan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional. Pada kurun waktu 2015–2019, Kementerian PUPR memprogramkan pembangunan 65 bendungan. Sebanyak 29 bendungan telah selesai dibangun, sementara untuk keseluruhan ditargetkan akan selesai tahun 2023.
Tahun ini, sebanyak delapan bendungan ditargetkan selesai dibangun. Yakni, Bendungan Paselloreng di Sulawesi Selatan, Ladongi di Sulawesi Tenggara, Tapin di Kalimantan Selatan, Way Sekampung di Lampung, dan Kuningan di Jawa Barat.
Lalu, tiga bendungan di Jawa Timur, yakni Bendo di Ponorogo, Tukul di Pacitan dan Gongseng di Bojonegoro.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun. Namun, jumlah yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 222 miliar m3/tahun untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.
“Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya bendungan dan embung/setu untuk penampungan air,” kata Basuki beberapa waktu lalu.
Dengan tambahan delapan bendungan tersebut, jumlah tampungan air menjadi sebesar 408,89 juta m3. (Yoseph Krishna)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN