• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Kinerja Ekspor Industri Semester Satu Positif

Total pengapalan produk sektor manufaktur mencapai US$60,76 miliar atau 79,52% dari keseluruhan ekspor nasional semester I 2020
22 Juli 2020 , 09:36
Pekerja memproduksi bubuk rempah olahan di Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu (PSPJ) Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (6/7/2020). PSPJ memproduksi olahan rempah-rempah bubuk berupa temulawak instan dan jahe instan yang menurut rencana akan di ekspor ke luar negeri dengan negara tujuan yaitu China, dengan target pemasaran ke luar negeri sebesar 30-50 persen dan target produksi dalam satu tahun sebanyak 14 ribu kemasan. ANTARAFOTO/Harviyan Perdana Putra
Pekerja memproduksi bubuk rempah olahan di Pusat Saintifikasi dan Pelayanan Jamu (PSPJ) Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (6/7/2020). PSPJ memproduksi olahan rempah-rempah bubuk berupa temulawak instan dan jahe instan yang menurut rencana akan di ekspor ke luar negeri dengan negara tujuan yaitu China, dengan target pemasaran ke luar negeri sebesar 30-50 persen dan target produksi dalam satu tahun sebanyak 14 ribu kemasan. ANTARAFOTO/Harviyan Perdana Putra

JAKARTA – Industri pengolahan nonmigas masih konsisten berkontribusi dominan terhadap capaian ekspor nasional. Total pengapalan produk sektor manufaktur mencapai US$60,76 miliar atau 79,52% dari keseluruhan ekspor nasional semester I 2020.

“Saya terkejut dengan kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas saat ini. Di luar dugaan, kinerja ekspor manufaktur ternyata masih berkontribusi positif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (21/7), melalui siaran pers.

Pihaknya akan terus menjaga keberlangsungan aktivitas industri manufaktur di Tanah Air, kendati menghadapi pelambanan ekonomi global akibat pandemi. Sebab, selama ini sektor industri manufaktur berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

“Kami bertekad untuk menggenjot kinerja industri berorientasi ekspor. Saat ini, kinerja ekspor industri manufaktur lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 75,47%,” ujarnya.

BPS mencatat, kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas pada Juni mencapai US$9,6 miliar atau naik 15,96% dibanding capaian Mei (mom) yang menyentuh angka US$8,3 miliar.

Di samping itu, nilai pengapalan produk industri manufaktur juga tumbuh 7% (yoy) dibanding capaian periode sama tahun lalu di kisaran sekitar US$9 miliar.

Adapun sektor industri makanan dan minuman menjadi penyumbang devisa terbesar dari capaian nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada bulan Juni sebesar US$2,23 miliar.

Disusul oleh ekspor industri logam dasar sebesar US$1,67 miliar, lalu pengapalan produk industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar US$1 miliar.

“Neraca perdagangan industri pengolahan nonmigas pada bulan Juni 2020 mencatatkan surplus sebesar US$531,47 juta,” ungkap Agus.

Pada Juni, beberapa sektor tercatat membukukan kenaikan ekspor di atas 30% dari bulan sebelumnya. Yakni, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman dengan lonjakan ekspor sebesar 228,63%, dan nilai US$2,55 juta.

Disusul, ekspor industri alat angkutan lainnya yang meloncat 74,15% dengan nilai US$131,83 juta. Industri peralatan listrik naik 50,39% dengan nilai ekspor US%383,55 juta dan tekstil tumbuh 45,38% dengan nilai ekspor US$271,38 juta.

Berikutnya, industri barang galian bukan logam naik 44,19% dengan nilai ekspor US$83,85 juta, kendaraan bermotor, trailer, dan semitrailer tumbuh 37,98% dengan nilai ekspor US$223,69 juta, industri pakaian jadi terangkat 37,90% dengan nilai ekspor US$561,76 juta.

Ekspor industri komputer, barang elektronik, dan optik juga bertambah 36,79% dengan nilai US$520,11 juta. Terakhir, industri karet, barang dari karet, dan plastik yang naik 35,95% dengan nilai ekspor US$486,36 juta.

Baca Juga:

  • Jepang Anggap Harga Produk Hortikultura Indonesia Masih Mahal
  • Indonesia Berpeluang Tinggi Ekspor Hortikultura ke Jepang
  • Ekspor Furnitur ke AS Meningkat Drastis

Sementara, sektor-sektor yang mengalami peningkatan ekspor di atas 30% dari periode tahun sebelumnya antara lain industri furnitur dengan nilai US$164,70 juta, terbang 80,87%. Kemudian industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional naik 42,41% dengan nilai ekspor US$58,37 juta.

Disusul industri pengolahan tembakau yang tumbuh 42,38% dengan nilai ekspor US$104,23 juta; pencetakan dan reproduksi media rekaman naik 41,38% dengan nilai ekspor US$2,55 juta; serta kulit, barang dari kulit, dan alas kaki terangkat 40,76% dengan nilai ekspor US$433,07 juta. (Khairul Kahfi)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Bursa Sepekan Ditutup Positif

  • 16 Januari 2021 , 10:33
Ekonomi

PMI-BI Indikasikan Kinerja Industri Pengolahan Membaik

  • 13 Januari 2021 , 12:45
Kultura

Pertumbuhan Industri Musik Streaming Alami Paradoks

  • 11 Januari 2021 , 19:04

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Beton Pertahanan Kesebelasan Indonesia


  • Terbaru

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 21:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Menparekraf Poles Daya Tarik Desa Wisata Bilebante
16 Januari 2021 , 18:00

Healthy Tourism cocok diterapkan pada Desa Wisata Bilebante

Ada Batu Rusia di Natuna
16 Januari 2021 , 18:00

Batu itu dimaknai sebagai hubungan Indonesia dan Rusia kala itu

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 21:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

Simalakama Wasit Sepak Bola
11 Januari 2021 , 17:56

Untuk dapat pemasukan, kerja serabutan diandalkan. Perhatian stakeholder utama tak terasa

Dilema Bansos Tunai
09 Januari 2021 , 18:00

Selain tak tepat sasaran, budaya konsumtif penerima juga menjadi masalah

Cuan Yang Terselip di Bisnis Jastip
08 Januari 2021 , 21:00

Jastip bisa jadi usaha sampingan sekaligus upaya untuk membangun jaringan bisnis selanjutnya

  • Fokus
  • Paradigma

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

GAYA HIDUP

Panen Protein Dari Ikan Sendiri
14 Januari 2021 , 13:05

Harga tahu dan tempe tak lagi murah sejak kedelai melangka. Ikan sebagai sumber panganan dengan kandungan protein tinggi jadi alternatif strategis.

KESRA

Bantuan Tunai Dan Pilihan Yang Membuai
11 Januari 2021 , 09:17

Pada dasarnya, apapun pilihan bantuannya, selalu ada risiko hasil tak sesuai dengan tujuan.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.