- Ekonomi
Kinerja Ekspor Industri Semester Satu Positif
22 Juli 2020 , 09:36

JAKARTA – Industri pengolahan nonmigas masih konsisten berkontribusi dominan terhadap capaian ekspor nasional. Total pengapalan produk sektor manufaktur mencapai US$60,76 miliar atau 79,52% dari keseluruhan ekspor nasional semester I 2020.
“Saya terkejut dengan kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas saat ini. Di luar dugaan, kinerja ekspor manufaktur ternyata masih berkontribusi positif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (21/7), melalui siaran pers.
Pihaknya akan terus menjaga keberlangsungan aktivitas industri manufaktur di Tanah Air, kendati menghadapi pelambanan ekonomi global akibat pandemi. Sebab, selama ini sektor industri manufaktur berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
“Kami bertekad untuk menggenjot kinerja industri berorientasi ekspor. Saat ini, kinerja ekspor industri manufaktur lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 75,47%,” ujarnya.
BPS mencatat, kinerja ekspor industri pengolahan nonmigas pada Juni mencapai US$9,6 miliar atau naik 15,96% dibanding capaian Mei (mom) yang menyentuh angka US$8,3 miliar.
Di samping itu, nilai pengapalan produk industri manufaktur juga tumbuh 7% (yoy) dibanding capaian periode sama tahun lalu di kisaran sekitar US$9 miliar.
Adapun sektor industri makanan dan minuman menjadi penyumbang devisa terbesar dari capaian nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada bulan Juni sebesar US$2,23 miliar.
Disusul oleh ekspor industri logam dasar sebesar US$1,67 miliar, lalu pengapalan produk industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar US$1 miliar.
“Neraca perdagangan industri pengolahan nonmigas pada bulan Juni 2020 mencatatkan surplus sebesar US$531,47 juta,” ungkap Agus.
Pada Juni, beberapa sektor tercatat membukukan kenaikan ekspor di atas 30% dari bulan sebelumnya. Yakni, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman dengan lonjakan ekspor sebesar 228,63%, dan nilai US$2,55 juta.
Disusul, ekspor industri alat angkutan lainnya yang meloncat 74,15% dengan nilai US$131,83 juta. Industri peralatan listrik naik 50,39% dengan nilai ekspor US%383,55 juta dan tekstil tumbuh 45,38% dengan nilai ekspor US$271,38 juta.
Berikutnya, industri barang galian bukan logam naik 44,19% dengan nilai ekspor US$83,85 juta, kendaraan bermotor, trailer, dan semitrailer tumbuh 37,98% dengan nilai ekspor US$223,69 juta, industri pakaian jadi terangkat 37,90% dengan nilai ekspor US$561,76 juta.
Ekspor industri komputer, barang elektronik, dan optik juga bertambah 36,79% dengan nilai US$520,11 juta. Terakhir, industri karet, barang dari karet, dan plastik yang naik 35,95% dengan nilai ekspor US$486,36 juta.
Baca Juga:
Sementara, sektor-sektor yang mengalami peningkatan ekspor di atas 30% dari periode tahun sebelumnya antara lain industri furnitur dengan nilai US$164,70 juta, terbang 80,87%. Kemudian industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional naik 42,41% dengan nilai ekspor US$58,37 juta.
Disusul industri pengolahan tembakau yang tumbuh 42,38% dengan nilai ekspor US$104,23 juta; pencetakan dan reproduksi media rekaman naik 41,38% dengan nilai ekspor US$2,55 juta; serta kulit, barang dari kulit, dan alas kaki terangkat 40,76% dengan nilai ekspor US$433,07 juta. (Khairul Kahfi)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN