• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Kementan Pastikan Harga Cabai di Pasar Segera Stabil

Pantauan PIHPS per 8 April 2021, harga beberapa jenis cabai di pasar tradisional Indonesia naik tipis dibandingkan hari sebelumnya
08 April 2021 , 11:02
Seorang pedagang memilih cabai rawit di pasar Sentral, Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (7/4/2021). Cabai rawit di Gorontalo mengalami kenaikan harga dari Rp45.000/kg menjadi Rp90 ribu/kg karena pasokan yang kurang akibat hama wereng serta permintaan yang tinggi dari lokal Gorontalo, Sulawesi Utara hingga Kalimantan. ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin
Seorang pedagang memilih cabai rawit di pasar Sentral, Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (7/4/2021). Cabai rawit di Gorontalo mengalami kenaikan harga dari Rp45.000/kg menjadi Rp90 ribu/kg karena pasokan yang kurang akibat hama wereng serta permintaan yang tinggi dari lokal Gorontalo, Sulawesi Utara hingga Kalimantan. ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin

JAKARTA – Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi memastikan harga komoditas cabai di tingkat nasional akan berangsur menurun. Harga cabai disebut meningkat karena cuaca ekstrem, namun pemerintah dengan menganalisis berbagai perhitungan, menjaga stabilitas harga.

"Begitu juga dengan komoditas cabai yang naik (harga) karena faktor cuaca. Kami intervensi sehingga masyarakat bisa membeli dengan harga yang murah. Kami pastikan dalam waktu dekat ini harganya akan turun," katanya dalam siaran resmi, Jakarta, Kamis (8/4).

Agung menjelaskan, perhitungan yang dimaksud adalah dengan melakukan intervensi saat kondisi harga mulai tidak stabil. Selain cabai, pemerintah juga mobilisasi komoditas daging dari sentra produksi sampai ke pasar.

Di samping itu, pemerintah juga secara rutin memantau situasi dan pergerakan harga di lapangan yang dilakukan selama dua minggu sekali. Hasil monitoring ini selanjutnya dicocokkan dengan data yang dimiliki Badan Pusat Statistik.

"Oleh karena itu, segala macam upaya kita lakukan, secara continue kita melakukan pertemuan rutin dan melakukan intervensi antarlembaga pemerintah sehingga kenaikan yang terjadi tidak lebih dari 10%," akunya.

Ia menambahkan, perhitungan pemerintah, secara nasional ketersediaan pangan aman sampai Mei atau pascalebaran. “Kewajiban kami adalah menjaga harga di tingkat produsen maupun konsumen, dua hal ini yang kita jaga bersama jajaran Kemendag," tambahnya.

Pantauan PIHPS per 8 April 2021, harga beberapa jenis cabai di pasar tradisional Indonesia naik tipis dibandingkan hari sebelumnya. Misalnya, harga cabai merah besar naik 0,58% di kisaran Rp51.600/kg dan cabai rawit hijau naik 0,26% menjadi kisaran Rp57.450/kg.

Kendati, harga cabai merah keriting turun 1,26% menjadi kisaran Rp50.750/kg serta cabai rawit merah turun 2,47% menjadi Rp85.000/kg.

Senada, Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia atau AB2TI Dwi Andreas Santoso mengatakan, dalam waktu dekat kondisi harga komoditas cabai di pasaran secara perlahan akan berangsur turun.

Kenaikan harga cabai yang terjadi selama ini merupakan siklus musiman biasa yang disebabkan cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi. Siklus ini bahkan sudah diamati sejak tujuh tahun terakhir.

"Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan Ramadan atau lebaran. Kenaikan ini hanya siklus musiman biasa akibat cuaca ekstrem. Dan kalau kita perhatikan saat ini tampaknya mulai kembali normal (harga)," jelas Andreas.

Harga semakin tinggi setiap puasa dan lebaran untuk beberapa komoditas utama, seperti cabai, bawang dan ayam potong karena peningkatan permintaan.

Di sisi lain, ia menilai, kondisi harga subsektor tanaman pangan sejauh ini dalam kondisi wajar. Hal ini bisa dilihat dari data margin perdagangan dan pengangkutan atau MPP tanaman pangan selama lima tahun terakhir.

Berdasarkan catatannya, MPP tanaman pangan masih dikategorikan batas wajar dengan kenaikan sekitar 20%. Jumlah itu relatif rendah dibandingkan MPP hortikultura yang bisa naik mencapai 60%.

"Apalagi kalau dikaitkan antara pembelian cabai dan harga mahal terkadang memilki dampak bagus karena membantu peningkatan kesejahteraan petani," katanya.

Baca Juga:

  • Kemendag Optimistis Harga Bapok Ramadan-Idul Fitri Stabil
  • Jelang Ramadan, Pemerintah Janjikan Stok Daging Aman
  • Inflasi Maret 2021 Kembali Turun Ke 0,08%

Terus Tingkatkan Antisipasi
Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Ermarini menegaskan, harus ada analisis yang mendalam yang bisa menjabarkan kondisi harga di lapangan mengalami lonjakan di waktu mendatang. Karena tak bisa dimungkiri hasil analisis tersebut penting untuk kepastian bagi kalangan petani.

"Saya setuju kalau kenaikan ini (harga) karena siklus, tapi bukan siklus yang biasa saja. Perlu anasilis yang dalam seperti apa dan kira kira sampai berapa lama kenaikan ini terjadi," kata Anggia.

Untuk menjawab berbagai analisis tersebut, kata Anggia, Komisi IV DPR RI akan melakukan pengecekan langsung mengenai situasi yang terjadi di lapangan.

"Minggu ini, kita akan datang ke pasar dan Bulog untuk mengecek langsung seperti apa situasi harga di lapangan," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran juga menyampaikan keyakinan bahwa kondisi harga-harga komoditas di lapangan akan kembali pulih dalam waktu dekat.

Meski demikian, Ngadiran tetap meminta pemerintah untuk memberi kepastian soal harga kepada masyarakat. Ia menyoroti ada beberapa komoditas yang harganya masih bertahan di level tinggi, meski belum memasuki bulan puasa,

"Untuk cabai memang sudah turun (harga), tetapi kalau naik, untungnya harus benar-benar sampai ke tingkat petani," ucap Ngadiran. (Khairul Kahfi)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Kemenaker Harus Maksimalkan Fungsi Pengawasan

  • 20 April 2021 , 10:14
Nasional

Kemendikbud Bantah Isu Hapus Pendiri NU Dari Kamus Sejarah

  • 20 April 2021 , 09:22
Ekonomi

Kementan Garansi Produktivitas Jahe Masih Stabil

  • 19 April 2021 , 12:43

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Belia Pengolah Limbah Elektronik


  • Terbaru

GAYA HIDUP

Listing Menu Untuk Hindari Limbah Makanan 
20 April 2021 , 21:00

Menyusun menu makanan untuk keluarga bisa menghemat pengeluaran

Asosiasi Pariwisata Melawan Covid-19
20 April 2021 , 21:00

Ada lebih dari 30 juta masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Rancang Tanggung Dengan Melebur
20 April 2021 , 21:00

Peleburan dua kementerian dinilai berdampak pada perkembangan riset. Indonesia jauh kalah dari negara tetangga

Rancang Tanggung Dengan Melebur
20 April 2021 , 21:00

Peleburan dua kementerian dinilai berdampak pada perkembangan riset. Indonesia jauh kalah dari negara tetangga

Berseminya Bisnis Wedding Organizer di Tengah Pandemi
19 April 2021 , 21:00

Tak ada menyangka pada masa pandemi bisa mendapatkan peluang usaha menjanjikan

Ramadan Dan Kehangatan Lintas Iman
17 April 2021 , 18:00

Realitas guyub dan rukunnya warga bangsa di bulan Ramadan sejatinya kerap terlihat dimana-mana.  

Buah Manis Bisnis Hampers Berihwal Nekat
16 April 2021 , 21:00

Meski baru berani memasarkan di Jabodetabek, pesanan dari luar Jawa tak disangka malah ada

Mendedah Kiat Menjaga Umat
15 April 2021 , 21:00

Antusiasme jemaah beribadah selama Ramadan, memerlukan konsistensi pelaksanaan aturan

Bisnis Horeka Dan Asa Yang Tersisa
13 April 2021 , 19:02

Pelarangan mudik berkonsekuensi membuat okupansi hotel di daerah dan pertumbuhan ekonomi akan berada di level yang sangat rendah

Lara Berlanjut Sang Penyintas
12 April 2021 , 21:00

Penyintas covid-19 dirundung pelbagai hal. Ada stigma, hingga keluhan yang memakan biaya

  • Fokus
  • Paradigma

SENI & BUDAYA

Ledekan Dalam Lawakan
07 April 2021 , 15:38

Setiap orang punya keunikan masing-masing yang bisa digali dan menjadi materi roasting.

Mengerek Harga Pantas Atas Karbon Indonesia
29 Maret 2021 , 19:05

Perdagangan karbon jelas dapat mendukung kelestarian hutan Indonesia

SENI & BUDAYA

Mengapa K-Pop Begitu Mendunia?
26 Maret 2021 , 17:00

Meski masih banyak yang tak suka dengan keberadaannya, musik dan aneka hiburan yang ditawarkan berbagai kelompok vokal asal Korea Selatan ini terbukti punya pengaruh besar di ranah internasional.

Teten: Perlu Keterlibatan KUMKM Dalam Industri Otomotif
13 April 2021 , 11:35

Pemangku kepentingan terkait diajak duduk bersama Kemenkop UKM untuk merumuskan model bisnis baru industri otomotif dengan keterlibatan KUMKM

Fokus Ke Asia, Michelin Tingkatkan Kapasitas Produksi 22%
10 April 2021 , 11:00

Pasar Asia berkontrubusi 18% dari total serapan kapasitas produksi Michelin

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.