- Ekonomi
Kemenperin Minta Industri Nasional Perkuat Struktur Mutu
23 Februari 2021 , 21:00

JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus meningkatkan komitmen dalam upaya meningkatkan daya saing industri guna memacu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional berkualitas. Salah satunya lewat penguatan kualitas infrastruktur mutu.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pembangunan infrastruktur mutu melalui penerapan standar di tingkat nasional diharapkan mampu menciptakan pasar yang kondusif bagi beragam produk dalam negeri. Sekaligus melindungi pasar domestik dari produk bermutu rendah.
Salah satu standar mutu paling mendasar yang diharapkan dapat diterapkan oleh industri nasional adalah SNI ISO 9001:2015, atau dikenal sebagai Sistem Manajemen Mutu atau SMM.
"SNI tersebut secara global telah diakui sebagai pondasi dasar infrastruktur mutu sebuah organisasi, termasuk perusahaan industri," jelasnya dalam siaran resmi, Jakarta, Selasa (23/2).
AGK harap penerapan standar tersebut di sektor industri dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi proses, biaya, kepuasan konsumen, serta jaminan kepercayaan terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Penerapan SNI Sistem Manajemen Mutu dapat mendukung perusahaan industri membangun budaya kerja kondusif dan optimal dalam mewujudkan tujuan bisnisnya.
“Mohon SNI SMM tidak dipandang sebagai pekerjaan tambahan yang memberatkan. SNI ini membantu perusahaan untuk dapat menjaga konsistensi secara berkelanjutan dalam proses pemantauan dan pengukuran kinerja,” katanya.
Pelaksanaan bimtek tersebut sekaligus menandai transformasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) menjadi Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI).
Agus menjelaskan, berdasarkan Perpres 107/2020, BSKJI diharapkan dapat menjadi lokomotif dan koordinator kebijakan jasa industri, khususnya dalam membina dan menggerakkan industri.
"BSKJI juga diharapkan dapat berperan penting dalam meningkatkan kontribusi dan partisipasi sektor jasa industri dalam Produk Domestik Bruto nasional” ujarnya.
Kepala BSKJI Kemenperin Doddy Rahadi menyatakan, bimtek SNI ISO 9001:2015 diikuti oleh sekitar 1.100 peserta dari seluruh Indonesia, dengan latar belakang berbagai sektor industri dan diadakan serentak di seluruh unit BSKJI Kemenperin, dari Banda Aceh sampai Ambon.
“Seluruh unit BSKJI siap mendukung pemberdayaan industri melalui capacity building bagi industri nasional dalam rangka meningkatkan daya saing dan meningkatkan produktivitas industri nasional,” ujarnya.
Dalam rangka mendukung pembangunan industri di Indonesia, hingga saat ini BSKJI Kemenperin telah memiliki fasilitas 23 laboratorium pengujian yang terakreditasi, 20 laboratorium kalibrasi, 20 lembaga sertifikasi produk, lima lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu, dan 16 lembaga sertifikasi industri hijau.
“Fasilitas-fasilitas tersebut telah aktif mendukung penerapan 120 SNI Wajib Bidang Industri yang ditetapkan sampai Desember 2020,” terang Doddy.
Doddy juga menyampaikan, BSKJI akan terus aktif dalam perumusan, penerapan, pemberlakuan, dan pengawasan standardisasi industri yang mendorong penguatan struktur industri dalam negeri, reutilize industri, dan tentunya menjadi piranti penting dalam agenda substitusi impor komoditas industri. (Khairul Kahfi)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN