• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Kemenparekraf Fokus Mobilisasi Wisnus Untuk Pulihkan Wisata

Meski kunjungan wisman pada Mei naik 3,1% dibandingkan April, namun jika dibandingkan tahun sebelumnya jumlahnya turun tajam 86,9%
04 Juli 2020 , 08:05
Wisatawan mengunjungi Kompleks Taman Wisata Candi Keraton Ratu Boko di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (3/7/2020). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan protokol
Wisatawan mengunjungi Kompleks Taman Wisata Candi Keraton Ratu Boko di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (3/7/2020). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan protokol

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf fokus memobilisasi wisatawan nusantara sebagai langkah awal pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi covid-19.

“Wisnus akan menjadi harapan bagi percepatan pemulihan sektor pariwisata Indonesia, sehingga Kemenparekraf salah satunya membuat kampanye aktivasi #DiIndonesiaAja yang mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri dengan tetap menegakkan protokol Cleanliness, Health, and Safety,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf/Baparekraf Ari Juliano Gema di Jakarta, Jumat (3/7), dilansir dari Antara.

Penerapan Cleanliness, Health, and Safety atau CHS diperlukan guna membangun kepercayaan terhadap destinasi Indonesia. Penerapan tersebut sesuai acuan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan Kementerian Kesehatan, dan diturunkan dalam bentuk panduan protokol kesehatan sektor parekraf.

Untuk menarik minat wisnus, lanut Ari, pembuatan konten kreatif bekerja sama dengan hotel, rumah makan, dan sektor ekonomi kreatif lainnya yang akan segera diluncurkan.

“Ketika penyebaran covid-19 mulai terkendali, masyarakat diharapkan tetap saling mengingatkan untuk menegakkan protokol kesehatan. Belajar dari negara lain yang berhasil menangani covid-19 dengan baik, yang bangkit terlebih dahulu adalah wisatawan domestiknya,” ujarnya.

Penumpuan pemulihan sektor pariwisata pada wisnus, lantaran kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman belum pulih. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada pada Mei 2020 mencapai 163.600 orang. Posisi ini meningkat 3,1% dibandingkan bulan sebelumnya.

Menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Timor Leste sebanyak 81.490 kunjungan atau 49,79%, diikuti Malaysia 66.390 kunjungan atau 40,57%, China 1.880 kunjungan atau 1,15%. Kemudian Filipina 1.820 kunjungan atau 1,11%, dan Singapura 1.360 kunjungan atau 0,82%.

Dari jumlah kunjungan turis tersebut yang menggunakan transportasi darat tercatat sebanyak 114,7 ribu orang atau 70,1%. Sementara untuk sektor laut tercatat 48,4 ribu orang atau sebesar 29,6%.

Sementara itu, dibandingkan dengan periode yang sama di 2019, kunjungan wisatawan mancanegara turun tajam sebesar 86,9%.

Baca Juga:

  • Mulai Uji Coba, Labuan Bajo Buka Wisata Untuk Warga Lokal
  • Calon Pengunjung Prambanan Diminta Beli Tiket Online
  • Kemenparekraf Dorong Optimalisasi Industri Gaming

Secara kumulatif sejak Januari–Mei 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia hanya mencapai 2,93 juta kunjungan atau turun 53,36% dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 6,28 juta kunjungan.

“Khusus untuk segmen wisatawan mancanegara, kami terus melakukan soft promotion dengan melakukan kampanye #DreamNow #TravelTomorrow. Hal itu lantaran penduduk dunia sangat sensitif saat ini, maka promosi luar negeri juga akan lebih menyuarakan tentang #DreamNow sambil terus menginspirasi untuk #TravelTomorrow,” ujarnya.

Ari Juliano juga menjelaskan, dalam upaya memberikan customer journey, konsep dreaming adalah salah satu awal yang baik. Oleh karena itu, Indonesia perlu terus melakukan promosi digital untuk menginspirasi wisatawan sehingga saat kondisi sudah memungkinkan untuk melakukan perjalanan, mereka akan memilih berwisata di Indonesia. (Fin Harini)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Menparekraf Ajak Menlu Singapura Kulik Peluang Travel Bubble

  • 20 Januari 2021 , 19:43
Ekonomi

Menparekraf: Realokasi Jadi Tantangan Berinovasi

  • 19 Januari 2021 , 16:07
Ekonomi

Menparekraf Poles Daya Tarik Desa Wisata Bilebante

  • 16 Januari 2021 , 18:00

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Ketertarikan Gen Z Terhadap Isu Politik Diyakini Mulai Tumbuh
21 Januari 2021 , 20:46

Generasi Z dianggap sebagai true digital native karena mereka lahir di era digital. Generasi ini cenderung akan mengikuti apa atau siapa yang mereka senangi di medsos dan dunia nyata

Pengungsi Banjir Kalsel Dipisah Berdasar Jenis Kelamin
21 Januari 2021 , 20:44

Kemudian berdasarkan faktor usia antara yang muda, anak-anak dan orang tua

Pengusaha Sarang Walet Minta Pemerintah Akomodasi Regulasi Ekspor
21 Januari 2021 , 20:40

China menjadi importir terbesar sarang burung walet dengan total 262 ton, yang dihargai senilai Rp25 juta per kilogram

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

Simalakama Wasit Sepak Bola
11 Januari 2021 , 17:56

Untuk dapat pemasukan, kerja serabutan diandalkan. Perhatian stakeholder utama tak terasa

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.