- Ekonomi
Kemenparekraf Fokus Mobilisasi Wisnus Untuk Pulihkan Wisata
04 Juli 2020 , 08:05

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf fokus memobilisasi wisatawan nusantara sebagai langkah awal pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi covid-19.
“Wisnus akan menjadi harapan bagi percepatan pemulihan sektor pariwisata Indonesia, sehingga Kemenparekraf salah satunya membuat kampanye aktivasi #DiIndonesiaAja yang mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri dengan tetap menegakkan protokol Cleanliness, Health, and Safety,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf/Baparekraf Ari Juliano Gema di Jakarta, Jumat (3/7), dilansir dari Antara.
Penerapan Cleanliness, Health, and Safety atau CHS diperlukan guna membangun kepercayaan terhadap destinasi Indonesia. Penerapan tersebut sesuai acuan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan Kementerian Kesehatan, dan diturunkan dalam bentuk panduan protokol kesehatan sektor parekraf.
Untuk menarik minat wisnus, lanut Ari, pembuatan konten kreatif bekerja sama dengan hotel, rumah makan, dan sektor ekonomi kreatif lainnya yang akan segera diluncurkan.
“Ketika penyebaran covid-19 mulai terkendali, masyarakat diharapkan tetap saling mengingatkan untuk menegakkan protokol kesehatan. Belajar dari negara lain yang berhasil menangani covid-19 dengan baik, yang bangkit terlebih dahulu adalah wisatawan domestiknya,” ujarnya.
Penumpuan pemulihan sektor pariwisata pada wisnus, lantaran kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman belum pulih. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada pada Mei 2020 mencapai 163.600 orang. Posisi ini meningkat 3,1% dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Timor Leste sebanyak 81.490 kunjungan atau 49,79%, diikuti Malaysia 66.390 kunjungan atau 40,57%, China 1.880 kunjungan atau 1,15%. Kemudian Filipina 1.820 kunjungan atau 1,11%, dan Singapura 1.360 kunjungan atau 0,82%.
Dari jumlah kunjungan turis tersebut yang menggunakan transportasi darat tercatat sebanyak 114,7 ribu orang atau 70,1%. Sementara untuk sektor laut tercatat 48,4 ribu orang atau sebesar 29,6%.
Sementara itu, dibandingkan dengan periode yang sama di 2019, kunjungan wisatawan mancanegara turun tajam sebesar 86,9%.
Baca Juga:
Secara kumulatif sejak Januari–Mei 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia hanya mencapai 2,93 juta kunjungan atau turun 53,36% dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 6,28 juta kunjungan.
“Khusus untuk segmen wisatawan mancanegara, kami terus melakukan soft promotion dengan melakukan kampanye #DreamNow #TravelTomorrow. Hal itu lantaran penduduk dunia sangat sensitif saat ini, maka promosi luar negeri juga akan lebih menyuarakan tentang #DreamNow sambil terus menginspirasi untuk #TravelTomorrow,” ujarnya.
Ari Juliano juga menjelaskan, dalam upaya memberikan customer journey, konsep dreaming adalah salah satu awal yang baik. Oleh karena itu, Indonesia perlu terus melakukan promosi digital untuk menginspirasi wisatawan sehingga saat kondisi sudah memungkinkan untuk melakukan perjalanan, mereka akan memilih berwisata di Indonesia. (Fin Harini)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN