• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

Kemendikbud Gagap PJJ, Ketimpangan Pembelajaran Kian Lebar

Menterinya mumpuni di bidang digital, tapi tak ada intervensi yang apik untuk situasi saat ini 
17 Juli 2020 , 20:13
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti (kanan) berbicara mengenai kekerasan terhadap anak dalam dunia pendidikan. Validnews/Elisabet Hasibuan.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti (kanan) berbicara mengenai kekerasan terhadap anak dalam dunia pendidikan. Validnews/Elisabet Hasibuan.

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) gagap menghadapi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Akibatnya, ketimpangan pembelajaran di antara siswa semakin melebar.

"Nyaris tidak terlihat akses nyata untuk memberikan intervensi khusus kepada guru dan sekolah, agar potensi ketimpangan pembelajaran di kalangan siswa tidak melebar," kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti, dalam diskusi daring, Jumat (17/7).

Menurut dia, Kemendikbud justru sibuk melakukan sosialisasi Merdeka Belajar ketimbang menyesuaikan kurikulum. Bahkan, cenderung enggan menyusun kurikulum yang lebih adaptif dengan situasi ini, dengan beralasan sudah eranya Merdeka Belajar.

Padahal KPAI sudah mendorong Kemendikbud melakukan penyederhanaan kurikulum 2013 sejak awal PJJ diterapkan. Tanpa melakukan itu, guru, siswa, dan sekolah akan terbebani untuk melakukan pencapaian sesuai dengan kurikulum.

"Tetapi sampai tahun ajaran baru ini kurikulum yang dimaksud tidak selesai. Padahal tidak perlu membuat kurikulum baru. Ini cukup dengan menyederhanakan yang sudah ada karena situasinya darurat tidak mungkin yang dulu bisa dicapai," ujarnya.

Retno menjelaskan, kebijakan Kemendikbud pun berisiko tidak tepat sasaran, misalnya relaksasi BOS. Sebab tidak berdasarkan kepada pemetaan, karena Kemendikbud sendiri belum melakukan pemetaan terhadap kebutuhan siswa maupun guru selama PJJ.

"Justru di era digital di saat menterinya sebenarnya hebat di dalam digital, tetapi justru tidak terjadi intervensi ini pada situasi sekarang. Akhirnya ketimpangan pembelajaran di kalangan siswa disparitasnya melebar," imbuh Retno.

Pemetaan ini seharusnya, lanjut dia, juga dilakukan oleh setiap sekolah untuk mengetahui kondisi peserta didiknya. Jadi dapat diketahui kepemilikan siswa atas gawai, kemampuan siswa membeli kuota internet, maupun perihal pendamping siswa selama PJJ.

Menurut Retno, hal demikian juga tidak dilakukan pemerintah daerah, khususnya dinas pendidikan. Padahal mereka seharusnya mengetahui dan melakukan intervensi misalnya dengan memberi pelatihan bagi guru dan membantu guru menyiapkan modul untuk PJJ luring.

"Jadi kebutuhan itu tentu dijawab dari data. Ini juga yang tidak dilakukan oleh dinas. Harusnya Kemendikbud dan Kemenag juga punya data-data dinas pendidikan yang hasil pemetaan dinas-dinas tadi," kata dia.

Gratiskan Internet
Penerapan PJJ pada tahun ajaran baru, Retno menegaskan, seharusnya bisa lebih baik jika pemerintah belajar dari kekurangan pada PJJ tiga bulan sebelumnya. Persoalan in menjadi serius karena faktanya banyak siswa yang tidak terlayani dengan PJJ.

Retno mengatakan survei KPAI menemukan bahwa 54% dari 608.000 siswa di Papua tidak bisa melakukan PJJ. Persoalan serupa pun dialami misalnya oleh 1.300 desa di Sukabumi, Cianjur, dan Garut Selatan yang kesulitan akses terhadap internet.

"Jadi ini menunjukkan bias Jawa dengan luar Jawa dan kota dengan desa seperti contoh Jawa Barat juga mengalami masalah. Memang tidak ada pandemi pun disparitas akses pembelajaran digital di Indonesia itu sudah lama terjadi. Langit dan bumi perbedaannya," tegas dia.

KPAI mendorong Kemendikbud meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menggratiskan internet selama PJJ minimal delapan jam dari Senin sampai Jumat. Solusi ini dianggap akan sangat membantu guru dan siswa maupun orang tua siswa.

"Ini penting karena guru-guru honorer banyak yang sudah tidak gajian, tetapi tetap harus melayani PJJ daring, kan kasihan. Ini situasi yang semestinya ada perbaikan pada fase kedua," ujarnya.

Kemendikbud juga diminta memberi bantuan anggaran penyediaan fasilitas kesehatan bagi sekolah yang sudah mulai pembelajaran tatap muka. Banyak sekolah yang tak mampu misalnya untuk membeli desinfektan dan membangun wastafel. (Wandha Nur Hidayat)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan

  • 25 Januari 2021 , 21:00
Nasional

Kemendikbud Harus Bongkar Akar Intoleransi Di Sekolah

  • 25 Januari 2021 , 10:00
Nasional

Pendidik Jangan Abaikan Nilai Kebangsaan

  • 25 Januari 2021 , 08:09

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Pemerintah Bertekad Kembalikan Kejayaan Produk Keramik Indonesia
25 Januari 2021 , 21:00

Target ini perlu ditopang dengan kebijakan strategis, diantaranya melalui program substitusi impor 35% pada 2022

Mendagri Minta Pemda Monitoring KIPI
25 Januari 2021 , 21:00

Efek samping bisa terjadi. Kekebalan komunitas tetap harus terbentuk

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.