• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

KPPPA Diminta Sosialisasikan Bahaya Covid-19 pada Anak

KPPPA dan KPAI bisa membuat program sosialisasi edukasi, baik secara formal di sekolah maupun di luar sekolah
22 Juli 2020 , 09:56
Anak-anak pengungsi korban banjir bandang bersama relawan bermain di tenda pengungsian di Perbukitan Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (20/7/2020). ANTARAFOTO/Abriawan Abhe
Anak-anak pengungsi korban banjir bandang bersama relawan bermain di tenda pengungsian di Perbukitan Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (20/7/2020). ANTARAFOTO/Abriawan Abhe

JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada sebanyak 7.008 anak yang terpapar covid-19, atau 8,1% dari total kasus di Indonesia per 19 Juli 2020. Kategori anak yang dimaksud adalah yang termasuk dalam klasifikasi penduduk di bawah usia 18 tahun.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf menilai, peran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mesti ditingkatkan lagi. Menurutnya, KPPPA dan KPAI harus makin getol menyosialisasikan bahaya covid-19 ini.

"Kemungkinan besar mereka bukan carrier, jadi tertular oleh orang lain. Nah harusnya ada peran KPPPA dan KPAI untuk mengedukasi para orang tua serta anaknya soal bahaya covid-19 ini dengan cara sosialisasi," ujar Bukhori kepada Validnews, Selasa (21/7).

Ia menilai, dalam rangka upaya mencegah anak terpapar covid-19 utamanya yang diberikan edukasi adalah keluarganya atau orang tuanya. Setelah itu, anak juga perlu diberikan edukasi soal bahaya covid-19 karena sejauh pengamatannya, banyak anak yang tidak menerapkan protokol.

"Banyak anak yang tidak melakukan protokol kesehatan. Jadi harus diedukasi terus oleh orang tuanya. Kalau sudah tahu akan bahayanya, kesadaran juga nanti akan timbul sendiri," ucap Bukhori.

Politisi PKS ini menambahkan, KPPPA dan KPAI bisa membuat program sosialisasi edukasi, baik secara formal di sekolah maupun di luar sekolah. Menurutnya juga, KPPPA dan KPAI bisa menggandeng LSM yang bergerak di bidang keluarga dan anak untuk ikut membantu.

Namun, Bukhori juga menyadari adanya kesulitan dalam mengontrol kasus covid-19 yang terpapar pada anak. Pasalnya, tidak semua keluarga mampu membuat anaknya betah berada di rumah. Jadi, tidak sedikit anak yang memilih tetap bermain di luar rumah.

"Jadi memang gampang susah mengurusi perkara ini. Karena ya pada umumnya usia anak memang waktunya bermain. Anak tidak pernah berpikir bahaya corona. Nah untuk itu perlu di edukasi, dari orang tuanya dulu," papar Bukhori.

Di sisi lain, menurutnya peran KPPPA dan KPAI selama pandemi covid-19 ini khususnya memang belum maksimal. Menurut dia, banyak faktor yang membuat peran keduanya tidak maksimal, salah satunya anggaran yang kecil.

"Dari segi anggaran kecil, cover area-nya juga terlalu luas sehingga terjebak pada program yang bersifat seremonial. Jumlah sumber daya manusia juga tidak banyak," imbuh Bukhori.

Anggota Dewan dari daerah pemilihan Jepara, Jawa Tengah ini menyarankan ke depannya KPPPA dan KPAI agar lebih bisa melibatkan mitra kerjanya, seperti Komisi VIII DPR RI. Terlebih pada saat pandemi covid-19 ini, kepentingan sektoral seharusnya dikesampingkan.

"Gugus Tugas, Kemenag, Kemensos, jugakan semua mengurusi terkait masalah anak. Jadi tidak bisa sektoral. Pendekatannya memang belum baik sejauh ini hanya mengandalkan lembaganya sendiri," tutur Bukhori. (Gisesya Ranggawari)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Masih Perang Lawan Covid-19, Pemerintah Perpanjang Insentif Pajak

  • 15 Januari 2021 , 12:09
Nasional

DPR Diminta Sahkan RUU PPRT Di 2021

  • 14 Januari 2021 , 10:26
Ekonomi

Pemerintah Diminta Optimalisasi FTA Untuk Pemulihan Ekonomi

  • 13 Januari 2021 , 11:00

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Beton Pertahanan Kesebelasan Indonesia


  • Terbaru

Investigasi Efektivitas dan Efisiensi Produksi Pupuk Perlu Dilakukan
18 Januari 2021 , 21:00

Subsidi yang dijalankan tanpa kejelasan data malah akan menyuburkan praktik rente di lapangan

Buah-buahan Yang Bantu Atasi Sembelit
18 Januari 2021 , 21:00

Tetap jaga pola makan sehat dan berserat serta perbanyak minum air 

Jumlah Peserta BPJS Ketenagakerjaan Turun
18 Januari 2021 , 20:55

Pengaturan kepesertaan Peserta Bukan Penerima Upah (BPU) harus dibuat lebih fleksibel

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

Simalakama Wasit Sepak Bola
11 Januari 2021 , 17:56

Untuk dapat pemasukan, kerja serabutan diandalkan. Perhatian stakeholder utama tak terasa

Dilema Bansos Tunai
09 Januari 2021 , 18:00

Selain tak tepat sasaran, budaya konsumtif penerima juga menjadi masalah

Cuan Yang Terselip di Bisnis Jastip
08 Januari 2021 , 21:00

Jastip bisa jadi usaha sampingan sekaligus upaya untuk membangun jaringan bisnis selanjutnya

  • Fokus
  • Paradigma

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

GAYA HIDUP

Panen Protein Dari Ikan Sendiri
14 Januari 2021 , 13:05

Harga tahu dan tempe tak lagi murah sejak kedelai melangka. Ikan sebagai sumber panganan dengan kandungan protein tinggi jadi alternatif strategis.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.