- Ekonomi
Jokowi: Food Estate Sumba Tengah Masih Butuh Sumber Air
23 Februari 2021 , 13:05

SUMBA TENGAH – Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa pembangunan food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur harus diikuti dengan infrastruktur sumber daya air (SDA) untuk menopang produktivitas lahan.
Pasalnya, Jokowi mengatakan bahwa meskipun ada sumur bor yang sudah dibangun pada periode 2015–2018 dan langsung masuk ke sawah, namun sumber air itu belum cukup mampu untuk mendukung lumbung pangan baru.
"Saya juga sudah perintahkan Menteri PUPR untuk kemungkinan dibangun waduk atau bendungan kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor," kata Presiden Joko Widodo saat meninjau food estate di Kabupaten Sumba Tengah, Selasa (23/2).
Kemudian, Jokowi juga telah meminta Kementerian Pertanian agar membantu segala kekurangan alsintan, khususnya terkait traktor yang sangat dibutuhkan untuk operasional food estate ke depannya.
"Karena saya rasa kalau dikerjakan bersama-sama, saya yakin food estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan NTT akan terealisasi untuk membangun ketahanan pangan yang baik," ujar dia.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan food estate di Kabupaten Sumba Tengah, NTT yang saat ini luasnya mencapai 5 ribu hektare, terbagi dari 3 ribu hektare lahan untuk padi dan 2 ribu hektare sisanya untuk tanaman jagung.
Ke depannya, pemerintah akan memperluas lagi menjadi 10 ribu hektare mencakup 5.600 hektare untuk tanaman padi dan 4.400 hektare untuk tanaman jagung. Hal ini tak lepas dari keterbelakangan Sumba Tengah, NTT.
"Karena memang kita bicara apa adanya, data yang saya miliki bahwa 34% kemiskinan ada di sini," sebut Presiden Jokowi.
Selain itu, panen yang ada di Kabupaten Sumba Tengah masih minim, yakni setahun sekali untuk tanaman padi. Untuk itu, pemilihan lokasi Sumba Tengah sebagai food estate bertujuan meningkatkan kapasitas panen menjadi 2 kali per tahun untuk tanaman padi dan sekali setahun untuk jagung.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah merampungkan konstruksi Bendungan Napun Gete sebagai bendungan yang ketiga di Nusa Tenggara Timur dalam era Presiden Joko Widodo, menyusul Bendungan Raknamo dan Rotiklot.
Pengisian awal Bendungan Napun Gete sendiri telah dilaksanakan pada Desember 2020 silam dan saat ini tengah digarap pekerjaan finishing sebelum nantinya diresmikan beroperasi.
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang-Ditjen SDA Kementerian PUPR, Agus Sosiawan mengungkapkan bahwa per 16 Februari 2021, progres pengisian air Bendungan Napun Gete sudah mencapai 40% dari total kapasitas tampung 11,2 juta m3. Bendungan itu ditargetkan mampu mengairi 300 hektare area irigasi.
"Memang harapannya dengan selesainya bendungan ini bisa mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi khususnya di bidang pertanian," sebut Agus. (Yoseph Krishna)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN