- Ekonomi
Jatah Anggaran Infrastruktur DSP Sentuh Rp4 Triliun
08 April 2021 , 10:08

JAKARTA – Sekalipun pandemi covid-19 masih melanda di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tetap mengupayakan geliat atau kebangkitan sektor pariwisata melalui percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur Destinasi Super Prioritas (DSP).
Tak tanggung-tanggung, jatah untuk kegiatan infrastruktur pada 5 DSP, yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, hingga Manado–Bitung–Likupang mencapai sekitar Rp4 triliun pada TA 2021, yang akan disalurkan melalui 108 proyek.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan pengembangan pariwisata harus dimulai dari pembenahan atau pembangunan infrastruktur. Kemudian, amenities dan event, serta diikuti promosi besar-besaran.
Melalui keterangan resminya, ia meyakini wisatawan hanya akan berkunjung sekali dan tidak akan kembali jika hal-hal tersebut tidak disiapkan dengan matang.
"Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah mengubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," ungkap Basuki melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu (7/4).
Basuki menambahkan, pembangunan infrastruktur pada setiap DSP dilakukan secara terpadu melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur, mulai dari penataan kawasan dan jalan, penyediaan air baku dan bersih, pengelolaan sampah dan sanitasi, hingga perbaikan hunian penduduk.
Anggaran yang digelontorkan tahun ini, lanjutnya, akan diperuntukkan bagi proyek konektivitas, SDA, permukiman, hingga perumahan. Ia menegaskan setiap proyek infrastruktur pariwisata yang digelar di tengah pandemi tetap dilaksanakan sesuai protokol kesehatan guna menekan angka penyebaran covid-19.
Baca Juga:
Secara rinci, Menteri Basuki menyebutkan DSP Danau Toba Sumatra Utara mendapat jatah sebesar Rp1,07 triliun, Borobudur Rp900 miliar, Mandalika Rp950 miliar, Labuan Bajo Rp630 miliar, serta Manado–Likupang–Bitung Rp480 miliar.
Anggaran yang dialokasikan untuk DSP Danau Toba merupakan jatah untuk 21 pekerjaan, antara lain preservasi jalan dan jembatan Batas Kabupaten Dairi–Dolok Sanggul hingga penanganan jalan akses wisata rohani di Kabupaten Samosir.
"Kemudian juga penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallaga serta peningkatan kualitas rumah swadaya melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk pondok wisata atau homestay," imbuhnya.
Sementara untuk Kawasan Borobudur, alokasi anggaran diperuntukkan bagi 19 kegiatan yang meliputi konektivitas, pengendali banjir, hingga sarana dan prasarana penunjang pariwisata di wilayah tersebut.
Sejumlah pekerjaan yang akan digarap di Borobudur, ungkapnya, antara lain preservasi Jalan Pringsurat–Secan–Keprekan serta pengendali banjir Sungai Serang untuk mengurangi risiko di Bandara Yogyakarta International Airport Kabupaten Kulon Progo.
Kemudian untuk DSP Mandalika, sebanyak 17 kegiatan akan digarap tahun ini, antara lain pembangunan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok–Mandalika 2 serta penataan kawasan Tiga Gili di Lombok Utara.
Lalu untuk dukungan infrastruktur di Labuan Bajo adalah sebanyak 26 pekerjaan yang mencakup optimalisasi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), pembangunan pengaman pantai dan Dermaga Loh Buaya di Pulau Rinca, penataan trotoar dan drainase Jalan Soekarno Atas, dan penataan kawasan wisata Goa Batu Cermin.
"Terakhir untuk Manado–Bitung–Likupang digunakan untuk 25 kegiatan, antara lain penanganan Jalan Girian–Likupang dan penataan kawasan Pantai Malayang Kota Manado," kata Menteri Basuki.
Lebih lanjut, Basuki Hadimuljono berharap dukungan infrastruktur pada setiap DSP akan mampu menciptakan penataan ruang publik sesuai karakteristik budaya daerah untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Karena sektor pariwisata sangat diharapkan menjadi sektor yang mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan ekonomi lokal," tandasnya. (Yoseph Krishna)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN