• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Investigasi Efektivitas dan Efisiensi Produksi Pupuk Perlu Dilakukan

Subsidi yang dijalankan tanpa kejelasan data malah akan menyuburkan praktik rente di lapangan
18 Januari 2021 , 21:00
Buruh tani menebar pupuk di areal sawah di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2020 sebesar 101,66 atau naik 0,99 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. ANTARAFOTO/Dedhez Anggara
Buruh tani menebar pupuk di areal sawah di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2020 sebesar 101,66 atau naik 0,99 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. ANTARAFOTO/Dedhez Anggara

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI menyarankan investigasi khusus sebagai dasar pembenahan pengadaan pupuk bersubsidi di sisi hulu. Investigasi dilakukan untuk menjelaskan efektivitas dan efisiensi yang dilakukan oleh produsen pupuk.

Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema mengatakan, secara umum, kebijakan subsidi merupakan langkah positif yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang disasar.

Hanya saja, subsidi yang dijalankan tanpa kejelasan data malah akan menyuburkan praktik rente di lapangan. Selain aspek distribusi dan manajerial, fokus perbaikan di sisi produksi pupuk bersubsidi juga mesti diperbaiki menyeluruh.

Karenanya, ia menyarankan langkah konkret yang bisa dilakukan oleh Komisi IV adalah mengkaji harga pokok produksi atau HPP pupuk bersubsidi oleh mechanical dan chemical engineers. Agar hasilnya bisa diketahui oleh semua pihak seberapa besar anggaran untuk menghasilkan setiap ton produksi pupuk oleh produsen.

"Sampai sekarangkan enggak ada yang menjelaskan itu. Kita butuh transparansi dan akuntabilitas (anggaran pupuk bersubsidi) itu," tegasnya dalam RDP Komisi IV-Kementan, Jakarta, Senin (18/1).

Ansy, sapaan akrabnya, menjelaskan jangan sampai setiap tahunnya membuat seolah-olah negara dan pihak terkait berhutang pada pabrik pupuk. Padahal, penilaiannya, yang mungkin terjadi ada masalah di sisi pengelolaan.

"Ini kita harus luruskan. Jangan sampai (semestinya) selama bertahun-tahun ini negara tidak perlu memberikan subsidi, karena yang terjadi inefisiensi dan pemborosan," katanya.

Ia menyandingkan sengkarut pupuk subsidi yang dihadapi rakyat dalam hal ini petani juga sama dirasakan oleh Presiden Joko Widodo. Pekan lalu (11/1), presiden menumpahkan kegeramannya kepada publik terkait efektivitas anggaran subsidi pupuk yang tidak maksimal.

"Kemarahan presiden soal pupuk subsidi sudah kebangetan, dan itu juga termasuk sudah kemarahan Komisi IV sejak tahun lalu begitu pula rakyat. Jadi tolong jangan anggap masalah ini jadi rutinitas belaka," katanya.

Ansy membeberkan kondisi penyaluran pupuk subsidi di tingkat petani yang sering kali problematis. Mulai dari ketiadaan pupuk ketika petani butuh, ketika terjadi penyaluran tidak sesuai masa tanam, kekurangan kuota, hingga harga produk yang tinggi.

Padahal, sejak bertahun-tahun lamanya, pemerintah tidak pernah kurang untuk mengalokasikan anggaran subsidi sebanyak Rp25–30 triliun per tahun. Di lapangan, hasilnya tidak berdampak maksimal pada produktivitas tanam.

"Kalau naik (produksi), ya presiden tidak mungkin marah, pasti ada yang serius. Saya catat betul ini kali pertama presiden marah soal pertanian pada Rakernas Pembangunan Pertanian," jelasnya.

Karenanya, momentum ini baik dipahami semua pihak untuk segera membereskan persoalan ini secara fundamental. Apalagi, rencana mengirim tenaga ahli seperti yang disarankan lumrah biasa dilakukan di luar negeri.

"Perhitungannya bisa dilihat lewat beban produksi, harga gas, dan lainnya untuk memproduksi setiap ton pupuk ini," ujarnya.

Baca Juga:

  • Legislator Pertanyakan Kebingungan Pemerintah Soal Pupuk Subsidi
  • Jokowi Minta Subsidi Pupuk Dievaluasi
  • Pemerintah Diminta Evaluasi Kebijakan Subsidi Pupuk

Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi
Pada saat yang sama, Dirjen Prasarana dan Prasarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy mengatakan, penyaluran pupuk subsidi sepanjang tahun 2020 hampir mencapai 100%. Tepatnya, realisasi penyaluran mencapai 96,85%.

"Untuk 2020, dari 8,9 juta ton itu realisasinya 8,62 juta ton. Ini pun belum final karena masih diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK," jelasnya.

Kementan mencatat, berdasarkan pagu indikatif pupuk 2020 menyentuh Rp29,76 triliun yang setara dengan volume pupuk subsidi sebanyak 8,9 juta ton.

Sementara, pemerintah sudah menetapkan angka penyaluran pupuk subsidi untuk tahun 2021 yang ditetapkan dalam Surat Menteri Keuangan No. 5-1544/AG/2020 tanggal 21 Oktober 2020 tentang Pagu Anggaran Subsidi Pupuk. Adapun penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2021 direncanakan sebesar 7,2 juta ton dengan anggaran Rp25,27 triliun. (Khairul Kahfi)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Kementan: Upaya dan Antisipasi Stabilitas Produksi Padi 2021 Terus Dijaga

  • 02 Maret 2021 , 08:05
Ekonomi

Indonesia Terapkan Safeguard Produk Karpet

  • 16 Februari 2021 , 14:32
Ekonomi

Jaga Daya Beli, Bantuan Subsidi Upah Pekerja Perlu Dilanjutkan

  • 02 Februari 2021 , 20:15

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Si Kelinci Percobaan Vaksin


  • Terbaru

Jokowi Cabut Perpres Izin Investasi Minuman Beralkohol
02 Maret 2021 , 14:06

Pencabutan perpres berdasarkan masukan dari berbagai pihak

Setahun Pandemi di Indonesia, Covid-19 Varian Inggris Ditemukan
02 Maret 2021 , 13:53

Ditemukan dua kasus di Indonesia. Hasil pemeriksaan 462 genom

Integrasi Data Bantuan Sosial Pemerintah Masih Miliki Tantangan
02 Maret 2021 , 13:30

Ada empat tantangan dalam mewujudkan sistem informasi dana bantuan pemerintah terintegrasi sebagai wujud pengelolaan keuangan negara yang sejalan dengan kebijakan satu data

Cerita Vaksinasi Lansia
01 Maret 2021 , 21:00

Banyak lansia yang tidak memahami cara pendaftaran vaksinasi covid-19 secara daring

Abai Terbuai Euforia Vaksin
27 Februari 2021 , 18:00

Vaksin bukanlah ramuan kebal yang paripurna memproteksi tubuh dari paparan virus corona. Protokol kesehatan tetap harus diterapkan meski sudah divaksin

Moncer Akibat Tren ‘Gandrung’ Interior
26 Februari 2021 , 21:00

Dari tumpukan limbah furnitur, Woodsluck memulai geliat usaha

Mendamba Panggung Di Depan Mata
25 Februari 2021 , 21:00

Memindahkan pertunjukan seni offline ke online tak mudah, Pelaku dan penonton merasa ada yang hilang

Bertaruh Tumbuh Pada Vaksin
23 Februari 2021 , 20:34

Tak meratanya ketersediaan vaksin bisa menjadi pengganjal pencapaian target pertumbuhan ekonomi

Jalan Sunyi Kusir Dokar
22 Februari 2021 , 21:00

Pembatasan membuat mereka terusir dari wilayah wisata dan pemukiman

Harap Tinggi Dari Subsidi Kian Mini
20 Februari 2021 , 18:00

Isu pendataan selalu menjadi penting dalam penyaluran bantuan

  • Fokus
  • Paradigma

Literasi, Jurus Ampuh Menangkal Hoaks
25 Februari 2021 , 11:24

Tingginya intensitas penggunaan internet tidak berjalan beriringan dengan tingginya indeks literasi digital

Perlunya Membangun Gerakan Moral Sadar Pandemi
24 Februari 2021 , 18:30

Manfaat yang diperoleh khalayak luas dari vaksinasi, harusnya menjadi pemikiran moral menepiskan ego menolak vaksin

Tingkat Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksinasi Covid-19
18 Februari 2021 , 19:00

Persepsi masyarakat terhadap vaksinasi covid-19 penting guna menurunkan penyebaran penyakit

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.