- Megapolitan
BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA
Ini Lima Tips Penting Jaga Makanan Cegah Pandemi
17 Juni 2020 , 17:52

JAKARTA – Banyak sudah yang mengingatkan, bahwa salah satu kiat menjaga tak terpapar covid-19 adalah menjaga imunitas tubuh. Dan, salah satu kuncinya adalah mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Nah, ternyata makanan bergizi juga tak jaminan. Kebersihan makanan ini menjadi kunci juga terhadap kesehatan ini.
Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST), Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi menyampaikan bahwa dalam penerapan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat memiliki dua komponen utama, yakni makan dengan gizi seimbang dan memperhatikan keamanan pangan.
Dalam menjaga keamanan pangan, setidaknya ada lima hal yang harus diterapkan oleh masyarakat, sesuai dengan standar WHO dan BPOM di Indonesia. Yang pertama, cucilah tangan, peralatan masak dan bahan makanan segar sebelum mengolah makanan. Dan, juga harus dipastikan memasak bahan makanan hingga benar-benar matang. Proses memasak ini dapat membunuh virus dan kuman yang menempel pada bahan pangan.
Makanan harus bersih untuk menghindari adanya percikan yang menempel pada sayuran atau bahan pangan lainnya. Mencuci tangan juga harus dilakukan setiap saat, tidak hanya saat ingin makan atau pulang dari bepergian saja. Dia juga menyarankan, agar memisahkan bahan pangan mentah dan yang sudah dimasak. Banyak bahaya dari mikroba-mikroba yang terdapat pada pangan mentah yang menjadi penyebab penyakit lain.
"Masak dapat membunuh mikroorganisme. Misalnya, dalam sebuah panci yang memasak itu orang tanpa gejala, terus dia mengeluarkan droplet ke dalam panci. Masak dengan air yang mendidih akan membunuh mikroorgani itu," jelas dr. Nuri, dikutip dari Antara.
Kunci keempat adalah menyimpan makanan sesuai dengan suhu aman yang dianjurkan. Misalnya, dalam produk makanan beku, biasanya tertera anjuran untuk menyimpan makanan pada suhu tertentu.
Yang tak kalah penting, adalah selalu gunakan air dan bahan makanan yang aman, yang bebas dari cemaran fisik (kerikil, steples), biologis (rasak dan bau menyimpang), kimia berbahaya (pestisida, herbisida), dan menggunakan air jernih yang tidak berbau dan berasa.
Biasa Daring
Selain kebiasaan mengonsumsi makanan sehat, ada juga perubahan baik dalam masyarakat Indonesia memperoleh makanan. Hasil penelitian Nielsen pada tahun 2019, menyebutkan 95% dari 1.000 konsumen Indonesia yang disurvei, memesan makanan siap saji dan dari jumlah tersebut 58% memesan makanan menggunakan layanan aplikasi pengiriman makanan. Survei yang sama menunjukkan bahwa konsumen Indonesia tertarik menggunakan aplikasi pengiriman makanan karena faktor kenyamanan yang ditawarkan.
Layanan aplikasi pengiriman makanan dianggap dapat menghemat banyak waktu karena mengurangi waktu untuk bepergian, mengantre, dan menunggu makanan di restoran. Hal tersebut merupakan prinsip mendasar yang mendorong perkembangan pesat restoran yang berbasiskan internet.
Konsep cloud kitchen yang merupakan dapur kolektif yang terdiri atas berbagai macam restoran, menjadi pilihan yang kekinian. Restoran tradisional biasanya memiliki kebutuhan seperti pegawai, pelayan, sewa gedung toko dengan fasilitas memadai dan lokasi strategis dengan harga yang cocok, serta fasilitas restoran untuk pelanggan makan di tempat (dine-in), dan peralatan inventaris untuk keindahan toko lainnya.
Solusi mengembangkan bisnis melalui cloud kitchen ini bisa jadi pilihan bagi UMKM kuliner. Model bisnis ini telah lama hadir di tengah dunia perkulineran dianggap efektif dalam membantu pelaku bisnis mengembangkan usahanya dengan berkurangnya berbagai biaya operasional.
Konsep ini kini diusung Gojek bekerja sama dengan Rebel Foods, mendirikan PT Rebel GoFood Indonesia untuk menghadirkan Rebel GoFood Indonesia.
"Sesuai dengan misi utama Gojek sebagai perusahaan anak bangsa, kami berkomitmen untuk memberikan solusi bagi tantangan dan kebutuhan sektor informal dan masyarakat. Dengan layanan cloud kitchen ini, kami bertujuan membantu UMKM mempercepat pertumbuhan usahanya dengan skala yang lebih besar," ujar Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer, Gojek, di Jakarta pada Senin.
Dengan berbasis data, cloud kitchen GoFood menyediakan ragam kuliner sesuai permintaan di suatu wilayah agar konsumen lebih dekat dengan pilihan kuliner favoritnya. Adapun layanan cloud kitchen ini dapat dimanfaatkan oleh UMKM telah yang berada di ekosistem GoFood dengan berbagai manfaat.
Pelaku UMKM bisa mengurangi beban biaya sewa dan renovasi bangunan infrastruktur karena cloud kitchen GoFood menyediakan dapur, kelengkapan infrastruktur serta utilitas dasar (drainase, saluran listrik dan pipa gas) yang siap digunakan sehingga dapat mengurangi beban pengeluaran bila dibandingkan dengan biaya sewa dan pembangunan atau renovasi komersial.
Dan, dengan dapur berbasis delivery-only atau hanya melayani pengantaran makanan), secara keseluruhan biaya operasional UMKM akan lebih rendah dibandingkan restoran atau outlet biasa karena tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan operasional layanan makan di tempat atau dine-in.
Ketiga, UMKM kuliner juga tidak perlu membayar sewa di muka setiap tahun seperti saat menyewa pada area komersial umumnya. Hingga saat ini, 27 lokasi cloud kitchen GoFood tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Medan ini 90 persennya merupakan UMKM yang sebelumnya telah berada di ekosistem GoFood. (Rikando Somba)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN