• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

Ini Alasan Terawan Soal Rendahnya Serapan Anggaran Kemenkes

Kemenkes akan semaksimal mungkin agar anggaran yang tersedia bisa terserap dengan baik
15 Juli 2020 , 20:31
 Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri). ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari
 Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri). ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari

JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkritisi rendahnya serapan anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Penyerapan anggaran kesehatan baru mencapai Rp4,4 triliun atau 5,1% dari total anggaran sebesar Rp87,5 triliun untuk penanganan covid-19. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjelaskan, rendahnya serapan anggaran mengindikasikan sedikitnya pasien yang menderita covid-19 di rumah sakit. Otomatis biaya santunan kematian akibat covid-19 juga ikut berkurang.

"Ini agak berbeda. Kalau anggaran diserap banyak sekali, berarti yang sakit banyak. Kalau santunan penyerapannya banyak, artinya yang meninggal banyak," kata Terawan di ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jakarta, Rabu (15/7).

Selain itu, masih rendahnya serapan merupakan bentuk kehati-hatian Kemenkes dalam mengelola anggaran. Termasuk mempertimbangkan risiko moral (moral hazard). Apalagi, jenis anggaran terbagi menjadi dua. Anggaran untuk pusat dan daerah.

"Pembayaran jasa rumah sakit, kalau mengacu efektifitas sudah tepat. Kami juga hati-hati sekali dalam mengelola anggaran," kata dia.

Untuk insentif tenaga kesehatan juga terbagi dua. Insentif yang ditanggung pemerintah pusat dan insentif yang ditanggung pemerintah daerah. Insentif tenaga kesehatan di pusat sebesar Rp1,9 triliun yang diverifikasi melalui Kemenkes. Sementara untuk di daerah mencapai Rp3,7 triliun yang terverifikasi di daerah itu sendiri.

Oleh sebab itu, kata Terawan, pihaknya akan berjuang semaksimal mungkin agar anggaran yang diberikan bisa terserap dengan baik. Dia menegaskan, menyerap anggaran harus mengedepankan aspek akuntabilitas dan masalah efektifitas anggaran yang terserap. 

"Kami akan berjuang agar penyerapan anggaran Kemenkes bisa memenuhi harapan dari para pimpinan dan masyarakat," ujar Terawan. (Herry Supriyatna)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Teknologi Kecerdasan Buatan Diyakini Ringankan Tugas Polisi

  • 25 Januari 2021 , 10:51
Ekonomi

Menteri Basuki Targetkan Serapan Anggaran Triwulan I Capai 20%

  • 22 Januari 2021 , 09:00
Nasional

Sandiaga Uno Minta Arahan KPK Soal Pengelolaan Anggaran

  • 21 Januari 2021 , 14:56

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Pemerintah Bertekad Kembalikan Kejayaan Produk Keramik Indonesia
25 Januari 2021 , 21:00

Target ini perlu ditopang dengan kebijakan strategis, diantaranya melalui program substitusi impor 35% pada 2022

Mendagri Minta Pemda Monitoring KIPI
25 Januari 2021 , 21:00

Efek samping bisa terjadi. Kekebalan komunitas tetap harus terbentuk

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.