- Ekonomi
IHSG Bergerak Naik, Rupiah Berpeluang Menguat
21 Januari 2021 , 11:30

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (21/1) pagi, bergerak naik pascapelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru.
Mengutip RTI, IHSG dibuka menguat 46,34 poin atau 0,72% ke posisi 6.476,09. Begitu pula dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang naik 11,46 poin atau 1,13% ke posisi 1.026,32.
Pada pukul 10.15 WIB, IHSG berbalik melemah 6,65 poin atau 0,10% menjadi 6.423,10. Sama halnya dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang turut turun 2,01 poin atau 0,20% ke posisi 1.012,83.
"IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini ditopang oleh mayoritas sentimen positif bagi pasar," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah dalam laporannya di Jakarta, Kamis (21/1).
Indeks Wall Street pada perdagangan Rabu (20/1) kemarin, ditutup menguat. Sementara, indeks bursa regional Asia hari ini diperkirakan bergerak naik.
Dalam pidato pelantikannya, Joe Biden menyerukan persatuan dan berjanji menjadi presiden bagi seluruh rakyat Amerika.
Joe Biden juga dilaporkan akan menandatangani 15 perintah eksekutif usai dilantik untuk membatalkan kebijakan Donald Trump antara lain soal pandemi, tembok perbatasan, dan perubahan iklim.
Biden akan meminta lembaga negara untuk mengambil langkah di dua bidang tambahan. Ia juga akan memulai proses untuk memasukkan kembali kesepakatan iklim Paris dan mengeluarkan perintah menyeluruh untuk menangani perubahan iklim, termasuk mencabut izin presiden yang diberikan untuk pipa minyak Keystone XL yang kontroversial.
Pelaku pasar sendiri tampaknya optimistis agenda-agenda Presiden AS Joe Biden akan berdampak pada pertumbuhan pesat ekonomi, penguatan pasar saham, dan peningkatan obligasi di tahun ini.
Di sisi lain, para calon menteri AS yang memimpin kebijakan ekonomi dan luar negeri mengisyaratkan tidak akan menghentikan upaya pemerintah untuk memerangi pelanggaran perdagangan yang dilakukan China. Hal tersebut berpotensi jadi katalis negatif di pasar.
Sentimen negatif dari eksternal lainnya, yaitu munculnya strain atau varian baru covid-19 di Jerman, yang menjadi penanda peringatan kepada masyarakat dunia
Terkait pandemi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, vaksin covid-19 berpotensi menimbulkan krisis moral, yang disebabkan oleh ketimpangan negara kaya dan negara miskin terhadap akses kepada vaksin tersebut.
Indonesia sendiri sudah memesan sebanyak 421 juta dosis vaksin covid-19 untuk program vaksinasi di Indonesia. Targetnya, pemerintah akan melakukan vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk guna menciptakan kekebalan komunitas.
Dari domestik, Bank Indonesia diperkirakan menahan suku bunga acuannya dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada hari ini.
Senada dengan Alfiansyah, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, kepada Validnews di Jakarta, Kamis (21/1) bahwa IHSG pada hari ini akan menguat.
"IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low disertai stochastic yang membentuk golden cross mengindikasikan potensi penguatan," ujar Dennies.
Menurut dia, penguatan didorong optimisme stimulus AS, dari dalam negeri investor akan mencermati penetapan suku bunga Bank Indonesia.
Analis Artha Sekuritas itu memprediksi indeks akan menguat dengan level resistance 6.483 hingga 6.532 dan level support di antara 6.250 hingga 6.342.
Dennies mencermati beberapa saham pada perdagangan hari ini. Pertama, PT Astra International Tbk (ASII) masih bergerak dalam trend konsolidasi jangka pendek. Masih berpotensi menguat dalam jangka menengah.
Ia menyarankan investor untuk masuk saham ASII di harga Rp6.600 hingga Rp6.700. Stop loss di Rp6.550. Sementara, target harganya dipatok di Rp6.900 hingga Rp7.000.
Kemudian, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Candlestick membentuk higher high dan higher low. Indikator stochastic melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
Investor disarankan masuk saham TOWR di harga Rp950 hingga Rp970, stop loss di Rp935. Target harganya dipatok di Rp1.000 hingga Rp1.020.
Terakhir, PT PP Tbk (PTPP) menguat setelah rebound di area support. Analis pasar modal tersebut menyarankan masuk saham PTPP di harga Rp2.050 hingga Rp2.100 dan stop loss di Rp2.020. Target harganya dipatok di Rp2.150 hingga Rp2.200.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 211,99 poin atau 0,74% ke 28.735,25, indeks Hang Seng turun 135,59 poin atau 0,45% ke 29.826,88, dan indeks Straits Times meningkat 5,58 poin atau 0,19% ke 3.004,35.
Rupiah Berpeluang Menguat
Berbanding lurus dengan IHSG, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Kamis, juga berpeluang menguat seiring optimisme pasar terhadap pemerintahan Joe Biden.
Rupiah dibuka menguat 22 poin atau 0,16% ke posisi Rp14.013 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.035 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston mengatakan, pada hari ini rupiah mungkin masih berpeluang menguat terhadap dolar AS.
"Rupiah berpotensi menguat didukung optimisme pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dan rencana stimulus fiskal besar AS di bawah kepemimpinan Joe Biden," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (21/1), dikutip dari Antara.
Menurut Ariston, optimisme tersebut mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko dan mendorong pelemahan dolar AS.
Di sisi lain, lanjutnya, pasar masih mewaspadai kenaikan kasus positif covid-19 di Tanah Air.
"Hal tersebut bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih panjang, yang bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah lagi," kata Ariston.
Jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia bertambah 12.568 pada Rabu (20/1) kemarin sehingga total kasus positif menjadi 939.948 kasus.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS. (Fitriana Monica Sari)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN