- Kultura
Hutan Kerumutan, Wisata Alam Paru-Paru Dunia
19 Februari 2021 , 19:05

JAKARTA – Menikmati alam, menjauhkan diri dari hiruk pikuk perkotaan sejenak tentu akan terasa menenangkan. Apalagi kalau destinasi wisatanya masih asri dan dipenuhi flora dan fauna liar. Udara sehat dan sejuk yang memasuki paru-paru mengganti udara kotor yang selama ini dihirup di perkotaan.
Salah satu tempat ideal itu adalah Hutan Suaka Margasatwa Kerumutan Pelalawan, Riau. Di dalam rimba hutannya, hidup flora dan fauna hutan tropis yang unik. Misalnya, tanaman meranti, punak, rengas, perupuk, nipah, dan pandan. Hutan lindung ini juga rumah bagi kuntul putih, monyet, ikan arowana, owa, itik liar, beruang madu, harimau sumatra, dan enggang.
Hutan ini bahkan menjadi tempat singgah burung-burung saat bermigrasi. Karenanya, hutan ini ditetapkan sebagai kawasan IBA (important bird area) dan EBA (endangered bird area). Pada tahun 2009, kawasan hutan Kerumutan telah ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfer dunia.
Kawasan inti hutan memiliki luas mencapai 93 ribu hektare. Sementara kawasan lindung gambut seluas 52 ribu hektare dan kawasan intervensi yang menjadi tempat penyelamatan ekosistem rawa gambut memiliki luas lebih dari 1,1 juta hektare.
Sebesar 75% kawasan hutan merupakan rawa gambut dan 25% rawa kering. Kawasan hutan ini menjadi salah satu hutan lindung yang tidak hanya dibutuhkan Riau, tapi juga untuk Bumi secara umum. Kerumutan adalah salah satu paru-paru dunia.
Untuk menikmati keindahan pemandangan Hutan Kerumutan, Anda bisa menyusuri sungai yang membelah di Kerumutan lebih dulu. Dengan menggunakan speed boat, Anda akan menyaksikan pemandangan yang asri, hutan yang masih hijau, air sungai yang jernih, dan pemandangan satwa yang mungkin muncul jika Anda beruntung.
Pemandangan hutan yang hijau yang dibelah sungai tenang nan jernih merupakan keunggulan Kerumutan. Disarankan menyusuri sungai waktu pagi hari sekitar pukul tujuh. Di waktu itu, udara masih segar dan pengunjung bisa mendengarkan suara monyet, burung, yang akan menambah keeksotisan suasana di tengah deburan air sungai yang beradu perahu.
Pada bagian tepian sungai juga terdapat perahu-perahu kecil, rumah penduduk dan tanaman-tanaman yang tumbuh liar di air. Anda juga bisa mengayuh perahu atau speed boat di tengah air yang kanan kirinya berdiri batang-batang pohon yang rindang.
Untuk sampai Kerumutan, Anda bisa menggunakan rute perjalanan darat dan air. Dari Pusat Kota Pekanbaru, arahkan kendaraan menuju pelabuhan kecil yang ada di bawah jembatan Kerinci, letaknya setelah Kota Pangkalan Kerinci. Perjalanan memakan waktu dua jam. Dari sini Anda tinggal naik kendaraan air menuju Kecamatan Kerumutan dengan melewati Teluk Meranti.
Selain itu, Anda juga bisa melewati Kecamatan Kuala Cenaku, Rengat dan Rengat Barat yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu. Rute ini lebih dekat ketimbang melalui jalan Lintas Timur menuju Kabupaten Pelalawan. (Dwi Herlambang)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN