• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Megapolitan

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Hasil Tes Bisa Diunggah Jadi Bukti Dokumen

Beberapa aplikasi kini dibuat banyak elemen pemerintah untuk memutus penyebaran virus corona baru
10 Juni 2020 , 16:43
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di Rangkasbitung,  Banten, beberapa waktu lalu. Aplikasi besutan Kemenkominfo ini tersedia untuk melacak potensi penyebaran virus corona di lingkungan sekitar .ANTARAFOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di Rangkasbitung, Banten, beberapa waktu lalu. Aplikasi besutan Kemenkominfo ini tersedia untuk melacak potensi penyebaran virus corona di lingkungan sekitar .ANTARAFOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menambah fitur pada aplikasi pelacak kontak covid-19, PeduliLindungi, yang telah diluncurkan pada Maret lalu. Salah satu yang penting adalah adanya kolom e-certificate yang menunjukkan data hasil rapid test dan swap dari individu.

"Ke depan kita akan memasukan e-certificate, kalau sudah di swab atau rapid-test nanti masukan ke QR Code PeduliLindungi," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Ahmad M. Ramli, dalam webinar yang disiarkan lewat saluran YouTube Kominfo, Rabu (10/6).

Pencantuman ini diyakini  akan memudahkan masyarkat jika ingin bepergian keluar kota atau menggunakan pesawat. Individu bisa menunjukkan sertifikat telah melakukan tes covid-19 dalam aplikasi. Pemanfaatan fitur e-certificate tersebut, menurut Ramli, ke depannya juga dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan, misalnya saat hendak masuk ke pusat perbelanjaan.

"Ke depan, PeduliLindungi akan semakin baik karena suatu saat mall hanya mau dimasuki oleh orang, bukan hanya yang suhunya baik tapi juga yang sudah dites atau belum," kata Ramli.

Selain QR Code untuk diary perjalanan user dan registrasi hasil rapid-test dan swab-test, PeduliLindungi juga akan dibekali fitur pemindai wajah atau teknologi Face Recognition untuk cek suhu tubuh dan penggunaan masker sebelum pengguna masuk ke area publik.

Kominfo juga berencana untuk mengembangkan PeduliLindungi untuk pengguna non-smartphone, serta membangun SDK (software development kit) untuk dapat dimanfaatkan di aplikasi lain. Menuruut Ramli, aplikasi ini  telah diunduh 3.879.588 orang (per 7 Juni 2020).

Fitur-fitur yang telah ada di aplikasi PeduliLindungi antara lain contact tracking 14 hari ke belakang menggunakan teknologi Bluetooth, tracking closed-contact user menggunakan GPS, fencing untuk mendukung isolasi mandiri user menggunakan GPS dan QR Code untuk WNI pelintas batas negara di 7 gate dan ditetapkan sebagai ODP.

Fitur notifikasi zona terdampak dan informasi lokasi sekitar (kelurahan, rumah sakit dan apotek), histori perjalanan/lokasi user menggunakan GPS, serta teledokter ada di aplikasi ini. 

Layanan Tilang
Pada kesempatan berbeda, Kejaksaan Negeri Bandarlampung juga meluncurkan aplikasi pelayanan yang tujuannya membantu pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Bandarlampung. Ada dua aplikasi pelayanan untuk masyarakat, yang bertujuan agar ke depan pelayanan tilang lebih baik lagi.

"Dua aplikasi yang di-launching hari ini, yakni Tilang Tunggu di Rumah (TTD) dan Antara Barang Bukti (si-ABU)," kata Kepala Kejari (Kajari) Bandarlampung Yusna Adia di Bandarlampung, Rabu.

Dengan adanya aplikasi ini, menurut Kajari, mempermudah masyarakat untuk mengurus tilang. Mereka cukup membayar yang sudah ditentukan dan ketika sampai di Kejari mereka tidak menunggu lama lagi.

Yusna, dikutip dari Antara, menyebutkan ada dua pilihan, yakni masyarakat bisa mengambil sendiri atau pihaknya yang antar melalui aplikasi TTD. Aplikasi si-ABU merupakan inisiatif untuk mengantarkan kepada pemiliknya sesuai dengan keputusan pengadilan.

Adapun syaratnya, kata Yusna, perkara sudah inkraacht (berkekuatan hukum tetap) dan keputusan barang bukti sesuai dengan pengadilan. "Barang bukti akan kami kirim setelah sebulan tidak diambil. Semua pelayanan, baik TTD maupun si-ABU gratis," katanya menerangkan.

Sementara, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan berencana juga memperkenalkan aplikasi L-Cov (Lacak Covid) bagi pengguna transportasi di Jabodetabek. Aplikasi L-Cov ini dirancang oleh BPTJ dengan dukungan oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tujuannya agar pengguna transportasi dapat memperoleh informasi tentang potensi penularan penyakit mematikan ini di sekitar lingkungan mereka.

Kepala BPTJ Polana B Pramesti dalam keterangannya di Jakarta, Selasa menyebutkan, salah satu keunggulan dari aplikasi ini ialah pengguna dapat memantau potensi penularan covid-19 secara mobile khususnya di sepanjang rute jalan yang akan dilalui.

“Melalui fitur Pantau Jalan, pengguna dapat mengetahui potensi penyebaran covid-19 secara realtime yang terdapat di sepanjang rute yang akan dilalui,” katanya.

Selain rute, pengguna aplikasi L-COV juga akan mendapat informasi tentang peta sebaran pasien terpapar, baik yang positif maupun suspect. Pengguna aplikasi ini dapat mengetahui informasi yang menampilkan risiko paparan dan jumlah pasien positif/ suspect pada suatu wilayah melalui dashboard yang terdapat pada halaman depan.

“Dengan catatan selain GPS aktif, pengguna juga berada di wilayah yang sudah tersedia datanya,” katanya. (Rikando Somba)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi

  • 18 Januari 2021 , 21:00
Kultura

Atasi Kelangkaan Tempe Dengan Kedelai 'Nuklir'

  • 13 Januari 2021 , 17:00
Kultura

Lima Cocktail yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

  • 08 Januari 2021 , 18:05

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Beton Pertahanan Kesebelasan Indonesia


  • Terbaru

Investigasi Efektivitas dan Efisiensi Produksi Pupuk Perlu Dilakukan
18 Januari 2021 , 21:00

Subsidi yang dijalankan tanpa kejelasan data malah akan menyuburkan praktik rente di lapangan

Buah-buahan Yang Bantu Atasi Sembelit
18 Januari 2021 , 21:00

Tetap jaga pola makan sehat dan berserat serta perbanyak minum airĀ 

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

Simalakama Wasit Sepak Bola
11 Januari 2021 , 17:56

Untuk dapat pemasukan, kerja serabutan diandalkan. Perhatian stakeholder utama tak terasa

Dilema Bansos Tunai
09 Januari 2021 , 18:00

Selain tak tepat sasaran, budaya konsumtif penerima juga menjadi masalah

  • Fokus
  • Paradigma

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

GAYA HIDUP

Panen Protein Dari Ikan Sendiri
14 Januari 2021 , 13:05

Harga tahu dan tempe tak lagi murah sejak kedelai melangka. Ikan sebagai sumber panganan dengan kandungan protein tinggi jadi alternatif strategis.

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.