• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Harga Emas Antam Stagnan di Level Rp934.000/Gram

Harga emas Antam yang stagnan berbeda dengan kondisi di pasar global. Emas berjangka naik lagi menembus level psikologis US$1.800 per ounce
08 Juli 2020 , 11:00
Pegawai melakukan transaksi gadai emas dengan nasabah di Kantor Mandiri Syariah, Kuningan, Jakarta, Senin (4/5/2020). Hingga Maret 2020 omzet gadai emas Mandiri Syariah naik 11,26 persen dari Rp741,1 miliar per Februari 2020 menjadi Rp824,6 miliar per Maret 2020. ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto
Pegawai melakukan transaksi gadai emas dengan nasabah di Kantor Mandiri Syariah, Kuningan, Jakarta, Senin (4/5/2020). Hingga Maret 2020 omzet gadai emas Mandiri Syariah naik 11,26 persen dari Rp741,1 miliar per Februari 2020 menjadi Rp824,6 miliar per Maret 2020. ANTARAFOTO/Dhemas Reviyanto

JAKARTA – Harga emas Antam pada Rabu (8/7), tercatat sama seperti hari sebelumnya atau stagnan di level Rp934.000/gram. Begitu pula dengan harga jual kembali atau buyback emas Antam yang turut stagnan di level Rp832.000/gram.

Sebelumnya, harga emas Antam pada Senin (6/7), tercatat kembali naik tipis menjadi Rp931.000/gram dengan buyback Rp829.000/gram. Kenaikan juga berlanjut pada hari berikutnya, Selasa (7/7), harga emas Antam menjadi Rp934.000/gram dengan buyback Rp832.000/gram.

Harga emas Antam yang stagnan berbeda dengan kondisi di pasar global. Emas berjangka naik lagi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menembus level psikologis US$1.800 per ounce, karena lonjakan tajam pada kasus covid-19 mendorong harapan untuk langkah-langkah kebijakan moneter yang lebih akomodatif dan permintaan terhadap logam mulia yang dianggap aset safe-haven.

Dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terangkat US$16,4 atau 0,91%, menjadi ditutup pada US$1.809,90 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka juga naik US$3,5 atau 0,2% menjadi US$1.793,50 per ounce.

Akhir pekan lalu, emas berjangka turun tipis US$2,70 atau 0,15% menjadi US$1.787,30 per ounce, setelah naik US$10,1 atau 0,57% menjadi US$1.790,00 per ounce pada Kamis (2/7), dan jatuh US$20,6 atau 1,14% menjadi US$1.779,90 per ounce pada Rabu (1/7).

"Setiap kali ada ketakutan, itu selalu menjadi faktor pendukung untuk emas, apakah itu virus corona, atau ketakutan terhadap ekonomi yang tidak berjalan baik," kata Michael Matousek selaku kepala pedagang di Global Investors AS, dikutip dari Reuters.

"Jika portofolio Anda di emas terlalu rendah, jika sepertinya emas akan terus membuat reli baru, Anda akan ingin menambahkannya," tambahnya.

Langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk membatasi kerusakan ekonomi dari pandemi virus corona telah mendukung emas, yang secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Harga telah naik lebih dari 18% sepanjang tahun ini.

Menurut Presiden Bank Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic pada Selasa (7/7), melonjaknya kembali kasus virus corona di AS membuat pemilik bisnis gugup lagi.

"Kami memiliki pelemahan awal dalam harga, dilihat sebagai peluang pembelian oleh para pedagang yang memperkirakan harga akan lebih tinggi dari sini dan kami memang mendorong ke ketinggian baru hampir sembilan tahun di emas berjangka hari ini," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

"Pedagang emas dan perak juga melihat lebih jauh ke arah implikasi inflasi dari semua langkah bank sentral yang telah memasukkan uang ke dalam sistem," lanjutnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 11,7 sen atau 0,63%, menjadi ditutup pada US$18,699 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$25,5 atau 3,04%, menjadi ditutup pada US$863,2 per ounce. (Fitriana Monica Sari)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

Harga Emas Jatuh Tertekan Penguatan Greenback

  • 16 Januari 2021 , 11:42
Ekonomi

Berbalik Menguat, Emas Antam Naik Rp5.000

  • 12 Januari 2021 , 11:30
Ekonomi

Harga Emas Anjlok Setelah Naik Lima Hari Beruntun

  • 07 Januari 2021 , 10:38

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Perkembangan dan Inovasi Brand Otomotif di Masa Pandemi
21 Januari 2021 , 21:00

Fokus industri otomotif semakin memberikan perhatian terutama ke pasar negara berkembang di Asia Tenggara

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Pemerintah Pastikan Pedagang Daging Segera Kembali Berjualan
21 Januari 2021 , 20:53

Perubahan aturan di Australia telah mengerek harga daging sapi

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.