- Ekonomi
Harga Emas Antam Stagnan di Level Rp934.000/Gram
08 Juli 2020 , 11:00

JAKARTA – Harga emas Antam pada Rabu (8/7), tercatat sama seperti hari sebelumnya atau stagnan di level Rp934.000/gram. Begitu pula dengan harga jual kembali atau buyback emas Antam yang turut stagnan di level Rp832.000/gram.
Sebelumnya, harga emas Antam pada Senin (6/7), tercatat kembali naik tipis menjadi Rp931.000/gram dengan buyback Rp829.000/gram. Kenaikan juga berlanjut pada hari berikutnya, Selasa (7/7), harga emas Antam menjadi Rp934.000/gram dengan buyback Rp832.000/gram.
Harga emas Antam yang stagnan berbeda dengan kondisi di pasar global. Emas berjangka naik lagi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menembus level psikologis US$1.800 per ounce, karena lonjakan tajam pada kasus covid-19 mendorong harapan untuk langkah-langkah kebijakan moneter yang lebih akomodatif dan permintaan terhadap logam mulia yang dianggap aset safe-haven.
Dikutip dari Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terangkat US$16,4 atau 0,91%, menjadi ditutup pada US$1.809,90 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka juga naik US$3,5 atau 0,2% menjadi US$1.793,50 per ounce.
Akhir pekan lalu, emas berjangka turun tipis US$2,70 atau 0,15% menjadi US$1.787,30 per ounce, setelah naik US$10,1 atau 0,57% menjadi US$1.790,00 per ounce pada Kamis (2/7), dan jatuh US$20,6 atau 1,14% menjadi US$1.779,90 per ounce pada Rabu (1/7).
"Setiap kali ada ketakutan, itu selalu menjadi faktor pendukung untuk emas, apakah itu virus corona, atau ketakutan terhadap ekonomi yang tidak berjalan baik," kata Michael Matousek selaku kepala pedagang di Global Investors AS, dikutip dari Reuters.
"Jika portofolio Anda di emas terlalu rendah, jika sepertinya emas akan terus membuat reli baru, Anda akan ingin menambahkannya," tambahnya.
Langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk membatasi kerusakan ekonomi dari pandemi virus corona telah mendukung emas, yang secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Harga telah naik lebih dari 18% sepanjang tahun ini.
Menurut Presiden Bank Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic pada Selasa (7/7), melonjaknya kembali kasus virus corona di AS membuat pemilik bisnis gugup lagi.
"Kami memiliki pelemahan awal dalam harga, dilihat sebagai peluang pembelian oleh para pedagang yang memperkirakan harga akan lebih tinggi dari sini dan kami memang mendorong ke ketinggian baru hampir sembilan tahun di emas berjangka hari ini," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
"Pedagang emas dan perak juga melihat lebih jauh ke arah implikasi inflasi dari semua langkah bank sentral yang telah memasukkan uang ke dalam sistem," lanjutnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 11,7 sen atau 0,63%, menjadi ditutup pada US$18,699 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$25,5 atau 3,04%, menjadi ditutup pada US$863,2 per ounce. (Fitriana Monica Sari)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN