• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Megapolitan

Gen Z Paling Berani Beraktivitas di Kelaziman Baru

Perempuan diprediksi lebih berani pergi ke gym dan tempat olahraga indoor di masa kelaziman baru nanti
10 Juli 2020 , 13:10
 Pelajar mengikuti sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Narkoba di Sekolah SMAN Syantalira Aron, Aceh Utara, Aceh, Kamis (21/11/2019). ANTARA FOTO/Rahmad/nz.
Pelajar mengikuti sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Narkoba di Sekolah SMAN Syantalira Aron, Aceh Utara, Aceh, Kamis (21/11/2019). ANTARA FOTO/Rahmad/nz.

JAKARTA – Generasi Z (usia 15–25 tahun) di Jakarta disebut kelompok usia yang paling berani beraktivitas di tempat publik di masa kelaziman baru. Berdasarkan hasil survei perusahaan marketplace asuransi, Lifepal, generasi Z lebih unggul dalam hal ini ketimbang milenial, generasi X, hingga baby boomers.

“Makin tua kelompok usianya, semakin rendah keinginan untuk beraktivitas di berbagai tempat publik dan adanya perbedaan frekuensi aktivitas masyarakat dalam klasifikasi penghasilan dan gender,” kata Koordinator Riset, Ruben Setiawan kepada Validnews, Jumat (10/7).

Dari hasil surveinya, ditemukan generasi Z paling tidak ragu sering-sering berbelanja di supermarket dan minimarket dengan persentase 67,41% dibanding sebelum masa pandemi. Meski memiliki risiko penularan covid-19 yang sangat tinggi, generasi Z juga tergolong paling berani belanja di pasar tradisional dengan persentase 55,15%. 

Selain itu, generasi Z juga yang paling optimistis untuk kembali ke kantor dan sekolah saat memasuki masa kelaziman baru. Hal itu karena mereka sudah lama terjebak kerja dan belajar dari rumah. Frekuensi kegiatan ke kampus atau bekerja di kantor warga Generasi Z juga akan mencapai 61% pada masa kelaziman baru.

“Hal ini sedikit banyak dipengaruhi kebijakan pemerintah untuk membuka sekolah yang berada di zona hijau, maupun rencana untuk memperbolehkan kembali kantor dan tempat usaha yang diwajibkan membiarkan karyawannya kerja dari rumah pada saat PSBB,” papar Ruben.

Saat kelaziman baru nanti, generasi Z dan milenial diprediksi sama-sama lebih memilih taksi atau taksi online untuk bepergian. Taksi maupun taksi online dianggap transportasi minim penumpang, sehingga punya tingkat risiko penularan covid-19 lebih rendah ketimbang KRL, Transjakarta, dan MRT.

Lifepal menggunakan teori generasi yang dikemukakan Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall yang membedakan manusia ke lima generasi, yaitu generasi Baby Boomer lahir tahun 1946–1964, generasi X lahir tahun 1965–1980, dan generasi Y lahir tahun 1981–1994 (milenial). Sementara, generasi Z lahir tahun 1995–2010 dan generasi I lahir tahun 2011–2015.  

Survei ini juga menunjukkan perempuan lebih berani naik kendaraan umum daripada pria di masa kelaziman baru. Survei menunjukkan frekuensi menggunakan transportasi ojek atau ojek online perempuan akan kembali ke angka 40%, taksi atau taksi online 46%, dan kendaraan umum massal sebesar 34%.

Perempuan juga lebih berani pergi ke gym dan tempat olahraga indoor. Frekuensi aktivitas responden perempuan dalam aktivitas ini akan kembali sebesar 29%, sedangkan pria hanyalah 26%.

“Cukup menarik pula bahwa pemulihan aktivitas belanja di pasar tradisional para pria adalah 48,9% dibandingkan masa sebelum pandemi. Namun, frekuensi responden perempuan di pasar tradisional hanya akan kembali 46%.” tambah Ruben. 

Sementara, makin rendah penghasilan seseorang maka orang makin berani mengunjungi tempat rekreasi pada masa kelaziman baru.  Frekuensi kunjungan ke tempat rekreasi indoor padat massa (mal, diskotek, bar, dan karaoke) warga dengan penghasilan di bawah Rp5 juta adalah 37,4%. Namun untuk rekreasi outdoor padat massa (pameran dan konser off air) ada di angka 31,5%.

Selain lebih berani mengunjungi tempat rekreasi indoor maupun outdoor, masyarakat berpenghasilan di bawah Rp5 juta juga lebih berani naik kendaran umum ketimbang masyarakat dengan penghasilan di atas itu.

Semakin rendah penghasilan, masyarakat juga makin sering ke tempat ibadah mencapai 50% dibanding sebelum masa pandemi. Sementara itu, masyarakat dengan penghasilan di atas Rp 20 juta hanya 46%

Survei ini dilakukan dengan metode random sampling terhadap 561 responden dengan rentang usia 15 hingga 74 tahun. Para responden adalah warga yang berdomisili di Jakarta dan atau yang beraktivitas rutin di Jakarta. Untuk mengolah data survei responden ini, Lifepal menggunakan data organizational software. (Yanurisa Ananta)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Pengungsi Banjir Kalsel Dipisah Berdasar Jenis Kelamin

  • 21 Januari 2021 , 20:44
Kultura

Beda Antara Peradangan dan Iritasi Saluran Cerna

  • 20 Januari 2021 , 20:23
Nasional

Kemendagri Diminta Berantas Pungli Terhadap Tenaga Honorer

  • 18 Januari 2021 , 15:53

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Perkembangan dan Inovasi Brand Otomotif di Masa Pandemi
21 Januari 2021 , 21:00

Fokus industri otomotif semakin memberikan perhatian terutama ke pasar negara berkembang di Asia Tenggara

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Pemerintah Pastikan Pedagang Daging Segera Kembali Berjualan
21 Januari 2021 , 20:53

Perubahan aturan di Australia telah mengerek harga daging sapi

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.