- Nasional
BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA
Gempa Guncang Jayapura
13 Juni 2020 , 14:55

JAYAPURA-Gempa bumi melanda wilayah Jayapura, Papua, petang ini (Sabtu, 13/6). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi pada pukul 15.03 WIT atau 13:03:25 WIB dengan berkekuatan 3,4 Skala Richter .
Beberapa warga Jayapura sempat berlarian ke luar rumah untuk menghindari gempa bumi di Jayapura sekitarnya.
"Getaran gempa sangat terasa di rumah sehingga kami berlarian ke luar rumah,"ungkap Ibu Ani, warga kota Jayapura.
Laporan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa Jayapura tersebut berada pada titik koordinat 2.43 LS 140.71 BT.Pusat gempa berada di laut 19 km Timur Laut Jayapura.
Deteksi Dini
Sementara, di Jawa Tengah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada tahun ini memasang 14 alat penyebarluasan informasi gempa dan peringatan dini tsunami di sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Alat penyebarluasan informasi gempa dan peringatan dini tsunami tersebut memiliki nama Warning Receiver System (WRS) NewGen yang merupakan teknologi terobosan baru.
Alat ini memberikan informasi gempa lebih cepat, karena bersifat waktu nyata secara otomatis dari BMKG.
"Untuk Provinsi Jawa Tengah, BMKG memasang alat tersebut di 14 lokasi yang tersebar di 13 kabupaten/kota," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu.
Dia menjelaskan sebagian besar alat tersebut telah terpasang di lokasi yang ditargetkan dan sebagian lagi baru akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
"Wilayah dimaksud, antara lain Banjarnegara, Batang, Boyolali, Pemalang, Banyumas, Blora, Cilacap, Grobogan, Klaten, Pekalongan, Tegal, Wonogiri, termasuk dua lembaga penyiaran yaitu RRI Purwokerto dan TVRI Semarang," katanya, dikutip dari Antara.
Percepatan penyebarluasan informasi gempa dan peringatan dini tsunami ini memastikan para pemangku kebijakan dapat mengambil langkah penting, selanjutnya secara cepat dalam penanganan bencana, sehingga memberikan manfaat dalam menyelamatkan masyarakat dari bencana.
"WRS NewGen dapat menyajikan informasi dalam waktu kurang dari tiga menit, bahkan bisa dalam waktu dua menit setelah terjadi gempa. Meski parameternya bersifat sementara" katanya.
Dia berharap dengan terpasangnya alat tersebut, dapat meningkatkan performa penyebarluasan informasi gempa dan peringatan dini tsunami dari BMKG Pusat Jakarta ke kantor unit pelaksana teknis BMKG, pemerintah daerah, kementerian lembaga, media dan lembaga lain yang terkait penanganan bencana, khususnya di provinsi Jawa Tengah.
Terkait gempa, Badan ini juga terus memonitor rentetan gempa yang terjadi secara beruntun di Selat Sunda sejak Minggu (7/6) malam.
Minggu lalu, di wilayah Selat Sunda bagian selatan terjadi femonena kebumian yang menarik, dimana BMKG mencatat adanya rentetan aktivitas gempa tektonik yang terjadi secara beruntun. Gempa pertama terjadi pada pukul 19.04 WIB dengan megnitudo 2,9. Enam belas menit kemudian terjadi lagi gempa dengan magnitudo 3,3. Aktivitas gempa ini terus terjadi sambung menyambung. Rentetan gempa tektonik ini memiliki magnitudo yang bervariasi. Magnitudo gempa yang paling besar 3,9 dan yang paling kecil 2,9 membentuk grombolan atau kluster episenter.
Menariknya lagi bahwa kluster seismisitas ini terletak pada pusat gempa dengan magnitudo 5,0 yang terjadi pada Sabtu 11 April 2020 lalu. Jika mencermati lokasi sebaran episenter terkait dengan peta tektonik Selat Sunda, tampak bahwa rentetan aktivitas gempa ini terletak pada jalur Sesar Semangko yang menerus ke laut (Rikando Somba).
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN