• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

Gandeng Inggris, Kementerian ESDM Rilis Program Mentari

Kapasitas EBT Indonesia yang bisa dikonversikan menjadi listrik sebesar 442 GW membuat Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu negara dengan cadangan energi terbarukan terbesar di dunia
31 Juli 2020 , 12:36
Ilustrasi panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). ANTARAFOTO/Harviyan Perdana Putra
Ilustrasi panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). ANTARAFOTO/Harviyan Perdana Putra

JAKARTA – Kementerian ESDM bekerja sama dengan Pemerintah Inggris meluncurkan program MENTARI: Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia, Kamis (30/7).

Pada program itu pemerintah akan mengonversi pembangkit-pembangkit listrik berbasis fosil yang menghasilkan emisi tinggi dengan pembangkit berbasis EBT.

Dalam program Mentari, rencananya ada 2.246 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, 23 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan 46 Pembangkit Listrik tenaga Gas Uap yang akan mengalami konversi dalam waktu tiga tahun.

“Untuk PLTD yang dikonversi berusia lebih dari 15 tahun. Sementara PLTU dan PLTGU lebih dari 20 tahun,” tutur Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial pada konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (30/7).

Program energi bersih yang dikerjasamakan dengan Inggris ini akan berjalan mulai tahun ini, hingga 2030.

Menurut Ego, program ini merupakan salah satu terobosan penting dari implementasi transisi energi untuk menstimulasi perekonomian Indonesia di tengah pandemi covid-19.

“Kami optimis bahwa program ini mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta menekan kemiskinan melalui pengembangan sektor energi terbarukan,” akunya.

Ego mengakui kebijakan pembatasan fisik dan isolasi untuk mengatasi penyebaran covid-19 berdampak signifikan bagi penurunan konsumsi energi secara global. Tercatat, konsumsi bahan bakar fosil paruh pertama tahun ini lebih rendah 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun PSBB dan pemberhentian kegiatan sejumlah industri di sisi lain juga membawa dampak positif dengan turunnya angka emisi CO2 secara signifikan.

“Oleh karena itu, selama masa pandemi, produksi energi harus disesuaikan dengan mempercepat proses transisi energi bersih,” ungkap Ego.

Kementerian ESDM pun, lanjutnya, telah menyambut kerja sama ini karena menilai Pemerintah Inggris lebih berpengalaman dalam pengembangan energi terbarukan.

Ego menyebut bahwa Inggris merupakan negara tersukses di dunia yang berhasil mengurangi porsi energi fosil secara drastis sejak pandemi berlangsung.

Bahkan pada Juli tahun ini, Pemerintah Inggris tercatat menggelontorkan dana senilai Rp73 triliun untuk sektor energi terbarukan untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi domestik.

“Ini bukti komitmen kami terhadap energi berbasis ramah lingkungan, menciptakan lapangan kerja, serta mengembalikan aktivitas perekonomian,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins.

Sejalan dengan langkah tersebut, Jenkins menilai Indonesia juga memiliki peluang besar menjadi negara adidaya di sektor energi terbarukan pada masa mendatang. Apalagi berbagai negara saat ini tengah menghadapi tantangan pemulihan ekonomi global berbasis lingkungan karena telah memasuki masa kritis dalam melawan perubahan iklim.

Besarnya peluang pengembangan EBT di Indonesia dibuktikan dengan data Kementerian ESDM yang menyebut pemanfaatan energi terbarukan Indonesia baru tergarap 2,4% atau 10 Gigawatt (GW). Dari total kapasitas EBT Indonesia yang bisa dikonversikan menjadi listrik sebesar 442 GW atau 6,5 kali kapasitas pembangkitan saat ini.

Potensi itu membuat Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu negara dengan cadangan energi terbarukan terbesar di dunia.

“Saya senang Inggris bermitra dengan Indonesia melalui program Mentari dalam mendukung transisi energinya,” terang Jenkins.

Nantinya, Inggris akan berbagi pengalaman dalam menyiapkan kerangka regulasi seputar energi terbarukan yang bermuara pada pembentukan iklim bisnis yang lebih baik. Serta mendorong keterlibatan swasta dalam proyek-proyek EBT baik on-grid atau melalui jaringan PLN maupun yang tidak, atau off-grid terutama di Indonesia Timur.

Selain bantuan teknis, berupa matchmaking mitra usaha, pembagian pengetahuan dan inovasi, program ini akan fokus pada peningkatan kapasitas listrik di proyek mikro grid. Serta membangun hubungan dagang EBT di tingkat domestik maupun internasional.

“Ini fase baru bagi Indonesia dalam menjalankan transisi energi. Selain mengurangi emisi dan melindungi lingkungan, pemanfaatan EBT akan meningkatkan ketahanan energi dan membangun sistem listrik yang andal dengan biaya terjangkau,” tutup Jenkins.

Program kemitraan ini bertujuan mendukung pemulihan aktivitas ekonomi hijau di Indonesia melalui percepatan pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025. Ditambah adanya komitmen Indonesia mengurangi emisi hingga 29% di tahun 2030 sebagai upaya menuju energi bersih.

Sebagai informasi, pada ajang KTT Transisi Energi IEA yang juga dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 8 Juli 2020, para pemimpin global di 40 negara telah menyepakati untuk menyerukan pemulihan green economy dengan sebutan Build Back Better. 

Ego menyampaikan, komitmen pemerintah mengurangi emisi dan mewujudkan akses energi ke masyarakat akan mempertimbangkan aspek lingkungan sehingga pemanfaatannya bisa berkelanjutan (sustainability).

“Untuk mencapai hal tersebut, kami saat ini sedang mempersiapkan Peraturan Presiden tentang Feed in Tariff untuk menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan khususnya di wilayah 3T (terdepan, tertular, dan tertinggal),” pungkasnya. (Zsazya Senorita)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

Calon Tunggal Kapolri Jabarkan Program di DPR

  • 20 Januari 2021 , 13:39
Ekonomi

Presiden: Kemitraan PMA-PMDN Dan UMKM Saling Menguntungkan

  • 18 Januari 2021 , 12:03
Nasional

Tenaga Kesehatan Pilar Pertama Sosialisasi Program Vaksinasi

  • 13 Januari 2021 , 21:00

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Perkembangan dan Inovasi Brand Otomotif di Masa Pandemi
21 Januari 2021 , 21:00

Fokus industri otomotif semakin memberikan perhatian terutama ke pasar negara berkembang di Asia Tenggara

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Pemerintah Pastikan Pedagang Daging Segera Kembali Berjualan
21 Januari 2021 , 20:53

Perubahan aturan di Australia telah mengerek harga daging sapi

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

Makanan Beku Untuk Kondisi Tak Menentu
15 Januari 2021 , 21:00

Sekitar 60% orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya

Upaya Semesta Meredam Kekerdilan
14 Januari 2021 , 21:00

Ibu hamil yang kemungkinan melahirkan anak stunting harus mendapatkan pengawasan ketat

Mendamba Tempe Selalu Di Meja
12 Januari 2021 , 21:00

Kisruh naiknya harga kedelai berulang terjadi. Selama enam tahun terakhir ini kenaikannya pesat

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.