• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Ekonomi

MERAJUT ASA TEKSTIL NUSANTARA

Ekspor Industri Tekstil Ditargetkan Tembus US$15 Miliar

Pertumbuhan produksi industri besar dan sedang TPT pada 2018 hanya 5,03%; industri mikro dan kecilnya bahkan tumbuh negatif 1,72%
12 Februari 2019 , 17:10
 Buruh bekerja di sebuah pabrik tekstil Sritex. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Buruh bekerja di sebuah pabrik tekstil Sritex. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

JAKARTA – Target ekspor dari industri tekstil dipancangkan naik hingga 11,46% dibandingkan target tahun 2018 silam. Pasalnya, Kementerian Perindustrian memutuskan memasang target industri tekstil dan produk tekstil (TPT) pada angka US$15 miliar atau naik US$1,72 miliar dibandingkan target tahun lalu sebesar US$13,28 miliar.

“Kami optimis akan terjadi peningkatan ekspor TPT sampai dengan US$15 miliar pada tahun 2019,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartato dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/2).

Menurut Airlangga, industri TPT menunjukkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2018 dengan pertumbuhan sebesar 8,73%. Pertumbuhan ini bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,17%.

“Hingga saat ini, industri TPT di dalam negeri telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3,58 juta orang atau 21,2% dari total tenaga kerja di sektor industri manufaktur. Ini menunjukkan industri TPT merupakan sektor padat karya,” imbuhnya.

Menurut catatan Kemenperin pula, ekspor TPT nasional pada tahun 2018 naik 5,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Industri TPT nasional bahkan dikatakan mampu memberikan kontribusi ekspor dunia sebesar 1,6%.

Agak berbeda, data BPS justru menunjukkan pertumbuhan produksi industri TPT tidak terlalu apik pada tahun lalu. Pasalnya dari sisi industri besar dan sedang, pertumbuhan sektor ini hanya berada di angka 5,03%. Bahkan nasib industri mikro dan kecil TPT jauh lebih mengenaskan dengan mencatatkan pertumbuhan negatif 1,72% di sepanjang 2018 kemarin.

Sebenarnya, industri TPT merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang tengah diprioritaskan pengembangannya sebagai pionir dalam peta jalan penerapan revolusi industri keempat. Industri lainnya adalah industri makanan dan minuman; industri kulit, barang dari kulit, alas kaki; industri mesin; serta industri barang dari logam, elektronika, dan komputer.

Sementara itu, capaian terbesar yang dikejar Kemenperin bagi industri TPT adalah menjadikan produsen tekstil dan pakaian jadi nasional masuk jajaran lima besar dunia pada tahun 2030.

“Industri TPT menjadi salah satu sektor andalan kita dalam penerapan industri 4.0 dan sektor ini yang kinerjanya naik terus terutama melalui capaian ekspornya,” imbuh Airlangga.

Industri tekstil dan pakaian jadi di tahun 2019 pun diproyeksikan tumbuh 5,61%. Sementara itu, tiga industri manufaktur andalan yang juga diproyeksikan tumbuh di atas 5% adalah industri makanan dan minuman, mesin, serta industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki. Dengan proyeksi pertumbuhan masing-masing industri sebesar 9,86%, 7%, dan 5,40%. 

Lebih lanjut Airlangga meyakini, industri TPT dalam negeri mampu kompetitif di kancah global karena telah memiliki daya saing tinggi. Kemenperin bahkan mengklaim struktur industri TPT sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya sudah dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.

“Oleh karena itu, pemerintah terus memacu kinerja industri TPT. Apalagi sektor ini tergolong padat karya dan berorientasi ekspor sehingga memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian kita,” ujarnya.

Airlangga mengaku, Kemenperin telah menyiapkan beberapa langkah strategis mempersiapkan industri TPT nasional memasuki era digital. Dengan mendorong pemanfaatan teknologi digital seperti 3D printing, automation, dan internet of things. Transformasi ini diyakini dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas.

“Jadi, kami akan membangun klaster industri tekstil terintegrasi dengan terkoneksi teknologi industri 4.0,” lanjutnya.

Kemampuan sektor hulu dalam hal ini produksi serta sintetis pun, dinyatakan akan dioptimalisasi dengan menjalin kerja sama atau menarik investasi perusahaan penghasil serat berkualitas. Disebutkan, hal ini akan dilakukan dalam waktu sekitar empat tahun ke depan.

“Ini juga bertujuan guna mengurangi impor,” ujarnya.

Airlangga menyampaikan, industri TPT nasional perlu membangun kemampuan produksi agar dapat memenuhi permintaan pakaian fungsional di pasar domestik maupun ekspor. Serta meningkatkan skala ekonomi dari penyesuaian penyediaan barang dengan kebutuhan masyarakat tersebut.

Mengingat dengan pertumbuhan ekonomi saat ini, terjadi pergeseran permintaan dari pakaian dasar (basic clothing) menjadi pakaian fungsional seperti baju olahraga.

Saat ini, papar Airlangga, pemerintah juga sedang berupaya membuat perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa. Untuk memperluas pasar ekspor TPT lokal.

Sebab, produk TPT negara tetangga seperti Vietnam bisa masuk ke pasar Amerika dan Uni Eropa dengan tarif bea masuk 0%. Sementara itu, impor produk tekstil dari Indonesia masih dikenakan bea masuk bertahap mulai dari 5% sampai 20%.

“Untuk itu, perlu adanya bilateral agreement tersebut,” tandas Airlangga. (Zsazya Senorita)

  • Share:

Baca Juga

Ekonomi

CAGR BUMN Perikanan Ditargetkan Tumbuh 26%

  • 05 Maret 2021 , 17:53
Ekonomi

Investree Siap Hadirkan Pembiayaan UKM Thailand

  • 03 Maret 2021 , 14:51
Nasional

Perpres Investasi Miras Tak Longgarkan Konsumsi Minol

  • 02 Maret 2021 , 12:31

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Seni Melawan Dalam Sunyi


  • Terbaru

Tren Gaya Rambut 2021, Pixie Hingga Layer Panjang
05 Maret 2021 , 21:00

Rambut gaya pixie atau super pendek juga kembali menjadi tren. Bedanya, teknik pengguntingannya kini diberi tekstur agar lebih bervariasi

Menyalurkan Hobi, Mencari Cuan Di Sektor Sandang
05 Maret 2021 , 21:00

Memanfaatkan waktu luang, Farhan mengekspresikan hobi nan menguntungkan lewat Orbi

Kasus Kekerasan Pada Perempuan Terbanyak di Jakarta
05 Maret 2021 , 20:59

Jakarta dan Jabar ribuan kasus. Jateng, Jatim ratusan kasus

Menyalurkan Hobi, Mencari Cuan Di Sektor Sandang
05 Maret 2021 , 21:00

Memanfaatkan waktu luang, Farhan mengekspresikan hobi nan menguntungkan lewat Orbi

Quo Vadis ‘Pagar Etika’ Di Jagat Maya
04 Maret 2021 , 21:00

Dengan segala kontroversinya, dunia maya sangat butuh aturan main yang jelas

Mekar Bersemi Di Bawah Payung UU ITE
02 Maret 2021 , 21:00

Regulasi yang ada dinilai pelaku bisnis cukup melindungi mereka dan konsumen

Cerita Vaksinasi Lansia
01 Maret 2021 , 21:00

Banyak lansia yang tidak memahami cara pendaftaran vaksinasi covid-19 secara daring

Abai Terbuai Euforia Vaksin
27 Februari 2021 , 18:00

Vaksin bukanlah ramuan kebal yang paripurna memproteksi tubuh dari paparan virus corona. Protokol kesehatan tetap harus diterapkan meski sudah divaksin

Moncer Akibat Tren ‘Gandrung’ Interior
26 Februari 2021 , 21:00

Dari tumpukan limbah furnitur, Woodsluck memulai geliat usaha

Mendamba Panggung Di Depan Mata
25 Februari 2021 , 21:00

Memindahkan pertunjukan seni offline ke online tak mudah, Pelaku dan penonton merasa ada yang hilang

  • Fokus
  • Paradigma

Pinjol: Ironi Literasi Dan Relasi
04 Maret 2021 , 09:00

Kerja otak yang kompleks menjadi celah masuknya informasi yang bisa disalahartikan.

Darurat Kesetiakawanan Sosial Nasional
03 Maret 2021 , 14:27

Penanaman etika perlu dilakukan melalui pendidikan formal maupun informal untuk membangun karakter bangsa.

Literasi, Jurus Ampuh Menangkal Hoaks
25 Februari 2021 , 11:24

Tingginya intensitas penggunaan internet tidak berjalan beriringan dengan tingginya indeks literasi digital

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.