Dialog Lintas Agama Tingkatkan Peran Indonesia di Tingkat Global

JAKARTA – Dialog lintas agama yang terus berkembang di Tanah Air diharapkan dapat meningkatkan peran dan citra Indonesia di tingkat global, termasuk mendorong pendekatan komprehensif dalam memerangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme.

Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yusron Ambary menuturkan, dialog lintas agama telah ditempuh Kemenlu sejak 2004, guna memelihara keharmonisan antar pemeluk agama. 

Menurutnya, hadirnya dialog lintas agama juga disebutnya sebagai ruang bagi Indonesia dan negara lain untuk saling berdialog dan menumbuhkan rasa pengertian antarnegara.

Ia menuturkan, Indonesia telah memiliki 34 mitra dialog dalam kerangka bilateral. Sementara, dalam kerangka regional, dialog lintas agama ini telah dilakukan pada Asia Europe Meeting (ASEM).

Yusron menuturkan, dialog ini bisa berhasil apabila publik dapat memahami nilai moderasi, toleransi, dan kemajemukan yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sikap toleransi dan budaya dialog antar umat beragama.

"Sehingga dapat tercipta saling pemahaman dan saling pengertian," kata dia saat memberikan sambutan dalam acara Colloquium Tokoh Agama secara daring, Rabu (25/11).

Yusron menambahkan, dialog lintas agama juga dipakai untuk mewujudkan diplomasi kedaulatan dan kebangsaan. Diplomasi itu merupakan salah satu bagian dari prioritas politik luar negeri Indonesia sejak 2019, yang bertumpu pada 4+1.

"Diplomasi tersebut memiliki fokus utama yaitu menjaga keutuhan NKRI dan kerja sama untuk menyebarkan identitas bangsa berupa toleransi, kemajemukan dan demokrasi serta kerja sama menangkal radikalisme terorisme," ucapnya. (Maidian Reviani)