• Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Nasional
  • Kultura
  • Indeks
  • Nasional

Catatan Walhi Terkait Kinerja BRG

BRG dibentuk guna memulihkan fungsi ekosistem gambut, serta mencegah terulangnya kebakaran hutan dan lahan
22 Juli 2020 , 11:07
Petugas gabungan dari BPBD Aceh Barat, BKSDA Aceh, TNI/Polri dan Dinas Kehutanan Aceh memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (2/7/2020). Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sejak Januari sampai akhir Juni 2020, 353 hektare lahan terbakar di Provinsi Aceh. ANTARAFOTO/Syifa Yulinnas
Petugas gabungan dari BPBD Aceh Barat, BKSDA Aceh, TNI/Polri dan Dinas Kehutanan Aceh memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (2/7/2020). Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sejak Januari sampai akhir Juni 2020, 353 hektare lahan terbakar di Provinsi Aceh. ANTARAFOTO/Syifa Yulinnas

JAKARTA – Manajer Kampanye Air, Pangan, Ekosistem Esensial Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Wahyu Perdana, memiliki catatan terkait kinerja Badan Restorasi Gambut (BRG) pada penghujung masa berlakunya pada 31 Desember 2020.

Dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, BRG merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk oleh Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 1 Tahun 2016. BRG dibentuk guna memulihkan fungsi ekosistem gambut, serta mencegah terulangnya kebakaran hutan dan lahan. Dalam Pasal 30 Perpres disebutkan, BRG melaksanakan tugas selama lima tahun.

Namun, berdasarkan studi singkat Walhi enam bulan terakhir, proses restorasi gambut oleh BRG disampaikan Wahyu tidak pernah menyentuh kawasan konsesi, baik perkebunan maupun kehutanan yang ada di Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Konsesi merupakan pemberian hak, izin, atau tanah oleh pemerintah, perusahaan, individu, kepada pihak lain.

"Kesimpulannya, ini yang punya pekerjaan rumah bukan hanya BRG sebenarnya, tapi juga terkait KLHK, dan banyak sekali terkait Kementerian Pertanian. Karena beberapa bisnis berasal dari sana dan wewenang perkebunan banyak juga dari Kementan," terangnya kepada Validnews, Selasa (21/7). 

Kemudian, BRG belum lama ini mengamini saja ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencetak sawah di atas lahan gambut, demi mencegah krisis pangan akibat pandemi covid-19 di Indonesia. Cetak sawah dilakukan di Kalimantan Tengah. 

"Itu jadi penting sebenarnya karena menunjukkan seberapa besar komitmen bukan hanya BRG, tapi pemerintah dalam penyelamatan ekosistem gambut," kata Wahyu.

Padahal, papar Wahyu, Indonesia pernah mengalami kegagalan besar saat pembukaan satu juta hektar lahan gambut pada masa Orde Baru. 

Soeharto saat itu mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 82 Tahun 1995 tentang Pengembangan Lahan Gambut (PLG) untuk Pertanian Tanaman Pangan di Kalimantan Tengah. Proyek tersebut gagal karena lahan gambut tidak cocok untuk menanam padi.

"Jadi (sekarang) mau diulang lagi di Kalimantan Tengah yang juga itu lokasi PLG, yang sebenarnya meninggalkan pekerjaan rumah besar dalam konteks pengelolaan lingkungan," ujarnya.

Menurut Wahyu, dampak yang muncul dari kerusakan gambut saat era Soeharto dirasakan sampai saat ini. Salah satunya kebakaran hutan dan lahan yang berulang. (Maidian Reviani)

  • Share:

Baca Juga

Nasional

KPK Tambah Tersangka Korupsi BIG

  • 25 Januari 2021 , 20:21
Ekonomi

Pembiayaan SBSN Mesti Diimbangi Kinerja Optimal

  • 20 Januari 2021 , 14:49
Kultura

Merawat Ingatan Lewat Kesenian Gejog Lesung

  • 15 Januari 2021 , 16:15

Tulis Komentar

Lupa Password?

ATAU

MASUK DENGAN

Facebook
Google+
Belum memiliki Akun? Daftar Sekarang

Belum ada komentar.

Vista

Ironi Si Pengolah Sandi


  • Terbaru

Pemerintah Bertekad Kembalikan Kejayaan Produk Keramik Indonesia
25 Januari 2021 , 21:00

Target ini perlu ditopang dengan kebijakan strategis, diantaranya melalui program substitusi impor 35% pada 2022

Mendagri Minta Pemda Monitoring KIPI
25 Januari 2021 , 21:00

Efek samping bisa terjadi. Kekebalan komunitas tetap harus terbentuk

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menyiasati Kesempatan Kala Pembatasan
25 Januari 2021 , 21:00

Kursus daring kian diminati. Biaya dan penyajian jadi perhatian

Menjaga Asa Tanpa Laga
23 Januari 2021 , 18:00

Pandemi membuat suporter tidak lagi bisa memenuhi tribun stadion. Hanya kecintaan terhadap tim kesayanganlah yang membuat mereka tetap bertahan, meski tanpa kepastian

PELUANG USAHA

Modal Minim Bisnis Reparasi Kereta Angin
22 Januari 2021 , 20:22

Peluang laba dari pengelolaan bengkel sepeda masih terbuka lebar meski tren kemudian turun

Buah Senarai Samar Kompetisi
21 Januari 2021 , 21:00

Kelanjutan kompetisi masih tanda tanya. Beban klub tak tersolusikan

Kandas Laba Dari Olahraga
19 Januari 2021 , 21:00

Tak semua cabor bisa diadakan online. Faktor sponsor tetap menentukan

Bertabur Teman Baru Di Tengah Pandemi
18 Januari 2021 , 21:00

Pembatasan selama pandemi ini rentan memunculkan perasaan keterisolasian

Mencari Pengganti Kedelai
16 Januari 2021 , 18:00

Protein nabati pada kedelai paling lengkap. Rasanya membuat sulit tergantikan

  • Fokus
  • Paradigma

Gaya Hidup Sehat Dan Bisnis Apparel Yang Melesat
21 Januari 2021 , 18:38

Pada masa pandemi, tampilan kasual yang dipengaruhi gaya sporty, akan tetap penting bagi pelanggan, khususnya Gen Z.

Menelisik Tren Mobil Listrik
18 Januari 2021 , 13:00

Mobil listrik mulai dilirik. Namun baru sebagian kelompok yang mampu menjamahnya. Selain faktor harga, ketersediaan fasilitas pendukung teknologi ini juga jadi pertimbangan calon konsumennya.

Krisis Repetitif Kedelai
15 Januari 2021 , 16:00

Tingkat konsumsi kedelai masyarakat Indonesia mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 7,97 kg/kapita/tahun

PSBB Total, MRT Lakukan Penyesuaian Operasional
14 September 2020 , 10:47

Ada pembatasan jumlah penumpang menjadi 62 -67 orang dalam satu kereta

BERSAMA BIJAK TANGGAPI BENCANA

Urgensi Ketegasan Dalam Penanganan Covid-19 di Indonesia
27 Maret 2020 , 20:00

Ada indikasi bahwa pemerintah seolah gamang, dalam mengambil tindakan tegas untuk penanganan Covid-19

MENYESAP BAHAGIA DENGAN BERDERMA

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati
03 Februari 2020 , 18:19

Tren Filantropi dan Potensi Kebaikan Hati

 
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer & Privacy Policy
  • Kontak
© Copyright validnews.co. All rights reserved.