- Nasional
Berikut Panduan Salat Id dan Pemotongan Hewan Kurban Saat Pandemi
28 Juli 2020 , 14:11

JAKARTA – Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia memaksa semua aktivitas beradaptasi, termasuk Iduladha. Protokol kesehatan menjadi hal perlu diperhatikan saat pelaksanaan salat id, pemotongan hewan kurban, hingga proses distribusinya ke masyarakat.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Riskiyana Putra mengatakan, panduan kesehatan sangat penting dilakukan dalam menjalankan perayaan Iduladha.
Dia menyampaikan, masyarakat yang menjalankan salat id di masjid dalam kondisi sehat, membawa alat salat sendiri, cuci tangan pakai sabun, dan memakai masker.
Untuk panduan penyembelihan hewan kurban, orang yang menyembelih harus memiliki sertifikat, serta hewan kurban harus dipastikan kesehatannya. "Dari orangnya, kita semaksimal mungkin mengimbau agar tidak berkerumum mengambil daging ataupun hanya sekadar menonton proses penyembelihan," kata Ruskiyana saat diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (28/7).
Namun, pemotongan hewan kurban disarankan dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) apabila luas area masjid tidak mencukupi. Pasalnya, luas area masjid yang kecil akan memicu kerumunan masyarakat. Selain itu, limbah dari hewan kurban akan lebih terkontrol jika dilakukan di RPH.
Terkait penjualan hewan kurban, kata dia, pemerintah daerah harus memetakan lokasi dan area mana saja yang pantas untuk dijadikan lokasi penjualan. Agar limbah yang dihasilkan dan berpotensi memicu virus bisa ditangani dengan baik.
"Kemudian orang yang masuk ke lokasi penjualan hewan, termasuk pedagang, harus menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan dengan sabun," kata dia.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian (Kementan), Syamsul Ma'arif mengatakan, saat ini tersedia 550 RPH di seluruh Indonesia. Pada 2019, ada 1.868.000 ekor hewan kurban yang di potong.
Berkaca dari tahun lalu, jumlah RPH yang dimiliki belum memadai untuk menampung semua hewan kurban masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya menganjurkan agar panitia pemotongan hewan kurban di masjid melakukan izin ke dinas peternakan yang ada di daerah sebelum jadwal pemotongan.
"Supaya nanti kami yang membidangi kesehatan hewan, melakukan pemantauan. Karena ada pemeriksaan sebelum dan sesudah di potong. Nanti akan ada tim yang turun ke lapangan. Saya khawatir kalau tidak dilaporkan, pemeriksaan pada hewan ternak akan terlewatkan," kata Syamsul. (Herry Supriyatna)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN