- Yudisial
Beijing Larang Belasan Juta Warga Mengemudi Seumur Hidup
12 Februari 2019 , 18:31

BEIJING, CHINA – Kementerian Keamanan Publik (MPS) China, melarang 17.264 warga negeri Tirai Bambu mengemudikan mobil seumur hidup sejak 2018.
Data MPS yang dipantau Antara dari sejumlah saluran media resmi, Senin (11/2) menyebutkan, larangan pada 5.149 orang di antaranya karena kedapatan mabuk tatkala mengemudikan kendaraan roda empat. Tak sedikit pula, mereka yang mabuk saat mengendarai kendaraan, menyebabkan kecelakaan serius dan menghadapi tuntutan tindak kejahatan.
Sementara itu, 12.115 orang yang lain, dilarang mengemudi seumur hidup karena otoritas setempat mencabut lisensi mengemudi mereka. Hal itu dilakukan karena terlibat kasus tabrak lari.
Menurut MPS jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2018 menurun 0,9%, dibandingkan pada 2017. Jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas juga menurun sekitar 44,4%, demikian data MPS.
Sepanjang 2018, pemerintah China telah mengeluarkan nomor kendaraan bermotor baru sebanyak 22,85 juta dan surat izin mengemudi sebanyak 22,55 juta.
Menurut data dari statista.com, jumlah kendaraan di China pada 2017 mencapai 217 juta unit. Mengalami pertumbuhan dibanding tahun sebelumnya yakni 194 juta.
Pada 2018, MPS mencatat pemerintah telah membuka 85 ribu kilometer jalan raya mulai untuk masyarakat umum.
MPS memprediksi sekitar 2,46 miliar trip akan menggunakan jalan raya sepanjang tahun 2019 seiring dengan makin banyaknya jalan-jalan baru.
Karena banyak sanksi keras pada pengemudi yang mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk, MPS mencatat, hal ini menjadi peluang untuk pekerjaan baru. Sekelompok orang memanfaatkan kekhawatiran ini dengan menyediakan jasa sebagai sopir pribadi pemilik kendaraan.
Berdasarkan pengamatan Antara di beberapa lokasi strategis, di Beijing, mereka biasanya mangkal pada malam hari.
Untuk mengenali para sopir bayaran tersebut sangatlah mudah. Mereka menggunakan sepeda listrik kecil yang bisa dilipat, mengenakan helm separuh kepala, dan rompi berstiker menyala.
Mereka berkumpul secara berkelompok di depan restoran, hotel, karaoke, dan tempat hiburan lainnya mulai pukul 20.00 waktu setempat hingga subuh. (Leo Wisnu Susapto)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN