- Nasional
BTS Dibakar, Siswa Papua Sulit Belajar
12 Januari 2021 , 09:34

JAYAPURA – Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengharapkan base transceiver station (BTS) di Ilaga, Kabupaten Puncak yang terbakar segera ditangani sehingga berfungsi kembali.
Christian di Jayapura, Senin (11/1) mengatakan, "Karena masih menunggu, maka pembelajaran yang seharusnya daring harus dilaksanakan secara luring”.
Dia menjelaskan BTS itu sangat membantu karena jaringan internet juga membantu siswa untuk belajar di masa pandemi COVID-19 ini.
"Pembelajaran daring ini memang dipengaruhi sekali dengan jaringan internet sehingga diharapkan dapat segera diatasi," ujar dia lagi.
Sebelumnya, dua BTS di Kabupaten Puncak telah dibakar oleh oknum pada Kamis (7/1) yang mengakibatkan jaringan internet di wilayah setempat putus total. Padahal, masyarakat baru dapat menikmati jaringan 4G pada Desember 2020.
BTS yang terbakar melayani jaringan 4G Telkom serta link palapa ring Sugapa-Ilaga-Mulia.
Menurut Christian, pemulihan fungsi BTS yang terbakar harus dilakukan agar proses belajar mengajar tidak tertinggal. Pemulihan itu lanjut dia menjadi kewenangan Kementerian Kominfo.
"Kami mendorong agar prosesnya dapat segera dilakukan sehingga pendidikan di Kabupaten Puncak tidak terlampau jauh tertinggal," ujar Christian seperti dikutip dari Antara.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Papua, Jeri Yudianto menyatakan masih menunggu perkembangan untuk perbaikan BTS. Dia sebutkan, BTS yang terbakar terdiri dari satu network operation center (NOC) dan dua repeater yakni B4 serta B5, yang terbakar di Ilaga, Kabupaten Puncak.
Jeri mengatakan, saat ini pemerintah melalui Yayasan Bhakti sedang melakukan pemeriksaan awal dari BTS tersebut.
"Pemeriksaan awal ini dilakukan dengan menggunakan drone karena belum berani untuk turun lapangan langsung sehari setelah kejadian," lanjut dia.
Menurut Jeri, detail perkembangan lanjutan akan disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mengerjakan perbaikan BTS tersebut. Namun, insiden ini dipastikan mengganggu layanan internet.
"Otomatis dengan terbakarnya NOC dan tower pembantu (repeater) di Kabupaten Puncak ini maka layanan internet akan terganggu," ujar dia.
Ia memastikan, jika sebelumnya Kabupaten Puncak sudah dapat menikmati layanan 4G, maka saat ini hanya bisa berkomunikasi menggunakan layanan telepon biasa. "Pemerintah akan melihat situasi terkini di wilayah tersebut, baru kemudian dapat menentukan langkah apa yang akan diambil," kata Jeri. (Leo Wisnu Susapto)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN