- Ekonomi
BEI: Rata-rata Nilai Transaksi Harian Naik 20,07%
08 Agustus 2020 , 14:07

JAKARTA – Mengawali pekan pertama bulan Agustus 2020, Pasar Modal Indonesia cenderung bergerak variatif, namun masih menunjukkan data positif.
"Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian yang mengalami peningkatan sebesar 20,07% menjadi sebesar Rp9,989 triliun, dari Rp8,319 triliun pada penutupan pekan sebelumnya," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (7/8) malam.
Peningkatan, lanjutnya, juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 5,02% menjadi 755.404 ribu kali transaksi. Pekan sebelumnya, rata-rata mencapai 719.261 ribu kali transaksi.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 9,83% menjadi 10,542 miliar saham, dibandingkan pekan lalu sebesar 11,692 miliar saham.
Menurut Yulianto, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada pekan ini mengalami perubahan sebesar 0,11% atau pada level 5.143,893, dari level 5.149,627 pada minggu lalu.
Perubahan juga dialami kapitalisasi pasar bursa, yaitu sebesar 0,09% menjadi Rp5.962,586 triliun dibandingkan sebelumnya sebesar Rp5.968,165 triliun.
Yulianto mengungkapkan, investor asing pada Jumat, mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,330 triliun. Sedangkan sepanjang tahun 2020, mencatatkan jual bersih sebesar Rp22,797 triliun.
Pada akhir pekan, tepatnya Jumat (7/8), BEI menandatangani Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Komite Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Entrepreneur (KAHMIpreneur), dalam rangka Pelaksanaan Edukasi dan Sosialisasi Pasar Modal kepada Generasi Milenial, serta Kaum Muda Enterpreneur.
Penandatanganan Kerja Sama secara simbolis dilakukan oleh Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dan Founder KAHMIpreneur, Kamrussamad.
Penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen dan Tokoh Insipator Enterpreneur Nasional, yakni Sandiaga Salahuddin Uno.
IPO
Pada pekan ini, tepatnya Selasa (6/8), dilaksanakan Seremoni Pencatatan Perdana Saham secara virtual dari Perusahaan Tercatat ke-34 di BEI pada tahun 2020, yaitu PT Sunindo Adipersada Tbk dengan kode saham TOYS dan tercatat pada Papan Pengembangan BEI. TOYS masuk ke dalam sektor Consumer Goods Industry dengan subsektor Others.
Total dana hasil penawaran umum perdana atau IPO perusahaan-perusahaan yang resmi tercatat di BEI pada 2020 mencapai Rp3,98 triliun.
"Sampai dengan tanggal 6 Agustus 2020, terdapat 34 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI dengan total nilai penggalangan dana adalah sebesar Rp3,98 triliun," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Jumat.
Selain itu, lanjut Nyoman, masih terdapat 14 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham di BEI dan bergerak pada beberapa sektor.
Rinciannya, yaitu sebanyak empat perusahaan berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi. Empat perusahaan lainnya dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan.
Kemudian, dua perusahaan dari sektor barang-barang konsumsi. Dan, empat perusahaan lainnya bergerak pada sektor pertanian, aneka industri, utilitas infrastruktur dan transportasi, serta keuangan.
"Dari keseluruhan jumlah pipeline yang merencanakan tercatat di tahun 2020 tersebut, jumlah proceed belum dapat disampaikan karena masih dalam proses penentuan harga saham," ujar Nyoman.
Kategori dari 34 perusahaan baru yang tercatat pada tahun 2020 tersebut berdasarkan skala aset sebagaimana yang diatur dalam Peraturan OJK adalah 17 perusahaan besar, yakni aset Rp250 miliar ke atas. Sebanyak 11 perusahaan menengah dengan aset antara Rp50 miliar hingga kp250 miliar. Serta, dan enam perusahaan kecil, dengan aset kurang dari Rp50 miliar.
Sementara, untuk 14 perusahaan di dalam pipeline BEI dapat dikategorikan dengan rincian delapan perusahaan besar dan enam perusahaan menengah.
Obligasi dan Sukuk
BEI mencatatkan empat obligasi berkelanjutan dan satu sukuk mudharabah selama sepekan. Diawali pada Senin (3/8), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) resmi menerbitkan obligasi berkelanjutan I Dharma Satya Nusantara Tahap I Tahun 2020 dengan nilai nominal sebesar Rp451 miliar.
PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo) memberikan pemeringkatan idA- (Single A Minus) untuk obligasi tersebut. Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Pada Rabu (5/8), PT Indomobil Finance Indonesia menerbitkan obligasi berkelanjutan IV Indomobil Finance Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp336 miliar. Pefindo memberikan pemeringkatan idA (Single A) dan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Selanjutnya, masih pada hari yang sama, PT Bussan Auto Finance menerbitkan obligasi berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap I Tahun 2020 dan sukuk mudharabah berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap I Tahun 2020.
Keduanya resmi tercatat di BEI dengan jumlah nominal untuk obligasi sebesar Rp100 miliar dan sukuk mudharabah dicatatkan dengan jumlah nominal sebesar Rp15 miliar.
PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan pemeringkatan AAA(idn) (Triple A) masing-masing untuk obligasi dan sukuk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Pada Jumat (7/8), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menerbitkan obligasi berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020, yang dicatatkan dengan jumlah nominal sebesar Rp135,5 miliar.
Fitch memberikan pemeringkatan BBB(idn) (Triple B) untuk obligasi ini. Sementara, PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
BEI mencatat sepanjang 2020, di tengah pandemi covid-19, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat 50 emisi dari 35 emiten senilai Rp39,28 triliun.
Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 439 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp423,17 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 120 emiten.
Sementara, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 96 seri dengan nilai nominal Rp3.177,01 triliun dan US$400 juta. Adapun Efek Beragun Aset atau EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp8,37 triliun. (Fitriana Monica Sari)
Tulis Komentar
ATAU
MASUK DENGAN